Oleh: Wulan Dinata
( Pemenang Beasiswa Pernas AIDS V Thn 2015,Makassar )
Yth.Bupati Sukabumi
Yth.Ketua KPA Kab.Sukabumi
Yth.Kepala Dinas Kesehatan Kab.Sukabumi
di tempat
Assalamualaikum Wr Wb
Salam sejahtera & semoga Allah swt senantiasa melindungi kita semua.
Bismillah...
Sebelumnya,dengan tidak mengurangi rasa hormat,perkenankanlah saya menyampaikan surat terbuka ini,terkait dengan terjadinya kelangkaan obat ARV bagi ODHA di Kab.Sukabumi.
Setelah beberapa kali berdiskusi dengan kawan-kawan pendamping ODHA di Kab.Sukabumi,saya menemukan adanya keluhan & kekhawatiran dari mereka,tentang obat ARV yang notabene adalah obat yang dapat membuat mereka bertahan dari virus HIV,seumur hidupnya.
Hal ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut,karena nyawa teman-teman ODHA sekarang sedang dipertaruhkan.Terlebih pada saat pandemi COVID 19 sekarang ini,teman-teman ODHA juga sangat rentan terinfeksi virus tersebut.
Dan jika ketersediaan ARV di Kab.Sukabumi ini langka,maka bukan tidak mungkin angka kesakitan & kematian ODHA akan semakin meningkat tajam.
Menurut informasi dari kementrian kesehatan,dalam masa pandemi ini setiap ODHA diberikan persediaan ARV sedikitnya untuk 2 bulan,hal ini dilakukan untuk mencegah ODHA tertular COVID 19.Selain itu,dilihat dari pedoman pengobatan HIV versi WHO sekarang ini,merekomendasikan pemberian ARV untuk persediaan selama 3 bulan atau lebih,untuk kebanyakan ODHA yang berkunjung secara rutin.
Namun,berbeda dengan fakta yang terjadi di pusat layanan kesehatan yang sudah dirujuk di Kab.Sukabumi,dengan jarak yang cukup jauh,tidak jarang teman-teman ODHA harus menelan rasa kecewa,mereka berkali-kali bolos dari tempat mereka bekerja sehingga terancam mendapatkan PHK,meninggalkan tempat mereka berdagang,dengan resiko mereka akan kehilangan pembeli ataupun pelanggan,sehingga berdampak pada berkurangnya pendapatan mereka.
Belum lagi nasib ODHA yg blm atau tidak memiliki pekerjaan/penghasilan,mereka harus menerima kenyataan obat ARV sangat sulit didapatkan & hanya dapat jatah obat ARV 5-7 hari saja.
Oleh karena itu,mewakili teman-teman ODHA yang sedang berjuang tetap bertahan hidup,serta atas dorongan rasa kemanusiaan,ditengah sulitnya mendapatkan ARV saat ini,saya sangat berharap pemerintah daerah Kab.Sukabumi beserta pihak-pihak terkait agar secepatnya mencari solusi dari permasalahan ini,bukan malah mencari siapa yang salah atau siapa yang benar.
Sekedar mengingatkan juga,bahwa Kab.Sukabumi sudah 2 kali mendapatkan penghargaan dari Meusium Rekor Indonesia ( MURI ) atas prestasi menulis artikel tentang HIV terbanyak & Tes HIV terbanyak.
Demikianlah surat terbuka ini saya sampaikan.
Semoga menjadi bahan perhatian,tidak hanya bagi pemerintah daerah saja,tapi juga pihak-pihak terkait lainnya.
Wassalam Wr Wb
Sukabumi,27 Agustus 2020