Perlunya Desain Besar Pendidikan Indonesia

Senin 24 Agustus 2020, 11:25 WIB

Oleh: Dr. Satrio Arismunandar

Menulis resensi atas buku karya Dr Reni Marlinawati membangkitkan rasa hormat tertentu. Hal ini terutama karena penulisnya adalah pakar dan pemerhati pendidikan, yang memperjuangkan  gagasan-gagasannya bukan cuma di kalangan akademis, tetapi juga lewat sarana politik. Hal ini dimungkinkan karena Reni adalah anggota DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk dua periode (2009-2014 dan 2014-2019).

Sempat menjabat Wakil Ketua Komisi X dan Ketua Fraksi PPP di DPR RI, sayangnya Reni yang tokoh wanita asal Sukabumi ini tak sempat memperjuangkan gagasan-gagasannya lebih lanjut. Wakil Ketua Umum PPP ini meninggal dunia pada Jumat, 7 Agustus 2020, di RSCM Jakarta. Diduga karena serangan jantung.

Namun, Doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (2006) dan lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (program studi Tarbiyah) ini sempat meninggalkan warisan pemikiran, yang masih bisa bermanfaat bagi dunia pendidikan. Untungnya, Reni adalah penulis produktif, yang karya-karyanya tersebar di berbagai media.

Buku yang diedit Syaefudin Simon ini adalah kumpulan dari 45 artikel, yang pernah dimuat di berbagai media. Semuanya berkaitan dengan dunia pendidikan, dan merambah berbagai isu. Mulai dari perlunya pendidikan kejujuran, sampai sistem zonasi dan ketimpangan kualitas sekolah. Dalam artikelnya, Reni juga mengulas pendidikan di Finlandia, kurikulum pendidikan di Inggris, dan sistem pendidikan Jepang.

Karena spektrum pembahasan yang begitu luas, dan cara penyampaian buku yang seperti pecahan-pecahan artikel, pembaca tidak perlu membaca urut dari artikel pertama sampai artikel ke-45. Pembaca bisa memilih membaca artikel yang mana saja, sesuai minat dan kepentingannya, karena setiap tulisan itu sudah utuh sebagai satu pokok pemikiran, seperti jika kita membaca tulisan opini di surat kabar.

Perlu Grand Design

Meski begitu, perlu ada benang merah yang menyambung semua pecahan itu, agar pembaca lebih mudah memahaminya. Untuk ini, saya akan mengutip pengantar dari Reni sendiri di halaman pembuka bukunya (hlm. v-x).

Reni menyatakan, pendidikan adalah dunia masa depan manusia. Jika kita ingin agar manusia Indonesia terdidik dengan baik sesuai karakter agama dan budaya Nusantara yang ramah; lalu mengikuti perkembangan zaman yang cepat di dunia yang penuh dinamika akibat perkembangan teknologi, maka pemerintah harus punya grand design tentang pendidikan Indonesia.

Menurut Reni, pemerintah belum punya konsep baku tentang pendidikan nasional. Contohnya sederhana: Ada madrasah dan pesantren di kampung-kampung yang sangat bersahaja. Mereka mendidik anak-anak miskin untuk melek huruf, budaya, dan merajut masa depannya. Jumlah madrasah dan pesantren semacam itu banyak sekali.

Tetapi pemerintah seperti tak peduli. Yang diperhatikan hanya sekolah-sekolah negeri di bawah kendalinya. Di pihak lain, meski di bawah kendalinya, pemerintah tak mampu mengawasi kurikulum sekolah-sekolah yang sering disebut SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu).  SDIT itu madrasah atau sekolah umum? Tidak jelas. Banyak pihak menduga, kurikulum SDIT mengarah pada pembentukan wajah Islam yang anarkis dan ekstrem.

Tentang desain besar pendidikan, Reni menunjukkan contoh pendidikan di Jepang, Inggris, dan Finlandia. Tiga negara ini adalah negeri-negeri maju yang sistem pendidikannya telah menghasilkan manusia-manusia berkualitas. Manusia yang mampu mengantisipasi perkembangan zamannya.

Untuk mencapai ke sana, Reni menyadari, tentu harus ada investasi besar. Salah satunya, anggaran pendidikan. Anggaran ini meliputi pelayanan dan infrastruktur pendidikan.  Juga dorongan untuk memperkuat penelitian dan pengembangan.

“Mana mungkin Indonesia memiliki world class university seperti diimpikan Menristekdikti, jika ruh kemajuan –litbang iptek—masih tertatih-tatih karena minim anggaran. Bandingkan dengan Singapura dan Malaysia, anggaran litbang di kita masih terlalu minim,” tegas Reni.

Dampak Mengerikan

Ada berbagai fenomena yang menunjukkan masih banyaknya problem dalam dunia pendidikan Indonesia. Reni menyebutkan, kita bisa menyaksikan ada dampak mengerikan dari kebijakan pendidikan. Ada anak didik yang menjadi ekstrem dan radikal karena kurikulum khusus di sekolah. Ada sekolah yang anak didiknya tidak mau membaur dengan kebudayaan setempat. Ada anak-anak yang stres karena dibuli di sekolah. Ada guru yang mencabuli muridnya. Dan macam-macam lagi.

Judul buku ini menggunakan kata “terkepung.” Hal itu karena Reni memandang, banyak masalah pendidikan yang berputar-putar di Indonesia, seperti orang terkepung yang sulit mencari jalan keluar. Maka Reni mencoba mencari jalan keluarnya.

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga buku ini. Kekurangan teknis dari buku ini adalah: dari 45 artikel karya penulis, tidak dijelaskan artikel itu pernah diterbitkan di media mana saja dan kapan diterbitkannya.  

Hal ini penting setidaknya karena dua hal: Pertama, kita bisa melihat kronologi dan perkembangan pemikiran Reni tentang pendidikan. Kedua, pembaca bisa lebih pas memahami isi artikel, jika mereka tahu konteks waktu ketika tulisan Reni itu muncul di media.

Namun, terlepas dari kekurangan teknis itu, isi buku ini jelas sangat bermanfaat buat mereka yang aktif di dunia pendidikan, yakni para pemangku kepentingan. Isinya juga menarik untuk pembaca umum yang memiliki minat pada isu pendidikan. Para mahasiswa studi pendidikan sangat dianjurkan membaca buku, yang bahasanya dikemas secara ringan dan populer ini. (*)

Depok, 20 Agustus 2020

Dr. Satrio Arismunandar adalah penulis buku, pegiat media, mantan jurnalis Harian Kompas dan Trans TV. Lulusan S3 Ilmu Filsafat FIB UI ini pernah mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI. Kontak WA: 0812-8629-9061.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi15 Januari 2025, 18:05 WIB

Kondisi Warga Suradita di Pengungsian, Penyintas Bencana Sukabumi Butuh Obat-obatan Ringan

Data yang dihimpun mencatat, kurang lebih ada 67 kepala keluarga atau 180 jiwa warga kampung Suradita yang mengungsi.
Polsek Gegerbitung kirim bantuan untuk penyintas bencana sukabumi di kampung Suradita (Sumber: dok polsek gegerbitung)
Life15 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Setiap Hari, Insya Allah Keinginan Akan Cepat Terkabul

Doa yang diamalkan dengan penuh keyakinan dan keikhlasan akan semakin memperbesar peluang untuk dikabulkan.
Ilustrasi - Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan agar doa serta keinginan segera terkabul. (Sumber : pexels.com/@Thirdman)
Jawa Barat15 Januari 2025, 17:47 WIB

Sekretaris Komisi V DPRD Jabar M Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Tenaga Kerja di Sukabumi

Dalam rangka memperkuat perlindungan tenaga kerja, Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin melakukan penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 tahun 2023.
Penyebarluasan Perda Jabar No 5 tahun 2023 tentang Perlindungan Tenaga Kerja di Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi15 Januari 2025, 17:31 WIB

Dengar Suara Aneh, Warga Taman Asri Sukabumi Temukan King Kobra Besar di Belakang Rumah

penemuan ular berbisa mematikan itu pertama kali diketahui warga yang mendengar suara aneh di belakang rumahnya. Warga tersebut kemudian melihat melihat seekor ular besar sedang berjemur.
King kobra besar dievakuasi tegu alpha damkar dari belakang rumah warga Taman Asri Kota Sukabumi,  Rabu (15/1/2025) (Sumber: dok warga)
Inspirasi15 Januari 2025, 17:30 WIB

33.378 Formasi Loker CPNS di BGN, Terbuka Bagi Lulusan D4, S1, dan S2 Semua Jurusan

Badan Gizi Nasional (BGN) menyelenggarakan seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2025 dengan menyediakan sebanyak 33.378 posisi.
Ilustrasi ASN - BGN membuka lowongan kerja untuk jadi PNS tahun ini sebanyak 33.378 posisi (Sumber : Ist) (Sumber : Instagram/@bkpsdmkotasukabumi)
Entertainment15 Januari 2025, 17:30 WIB

Nanang Gimbal, Terduga Pelaku Pembunuhan Aktor Sandy Permana Ditangkap Polisi

Nanang Irawan alias Nanang Gimbal ditangkap Polisi atas dugaan pembunuhan aktor Sandy Permana.
Nanang Irawan alias Nanang Gimbal ditangkap Polisi atas dugaan pembunuhan aktor Sandy Permana. (Sumber : Instagram/@sandhypermana30/Istimewa).
Sukabumi15 Januari 2025, 17:24 WIB

Diguyur Hujan, Ruang Guru hingga Perpus SDN 2 Girijaya Sukabumi Ambruk

Tak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ambruknya sejumlah ruangan di SDN 2 Girijaya SUkabumi ini, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp150 juta.
Pihak sekolah SDN 2 Girijaya Sukabumi dibantu warga, TNI dan Polri saat mengevakuasi buku-buku dari ruang Perpustakaan yang ambruk. (Sumber Foto: Istimewa)
Musik15 Januari 2025, 17:00 WIB

Terjemahan Lagu The Drum Alan Walker yang Viral di TikTok

Viral di TikTok, Lagu The Drum Alan Walker memiliki lirik yang penuh energi dan ritme yang memikat.
Official Video Klip Lagu The Drum Alan Walker. Foto: YouTube/@AlanWalker
Sukabumi15 Januari 2025, 16:46 WIB

Tempuh Proses Perizinan, Kata Perusahaan Tower Telekomunikasi di Purabaya Sukabumi yang Disoal Warga

Hilman juga mengakui ada kendala administratif untuk surat rekomendasi dari kecamatan untuk proses selanjutnya, karena masih ada sejumlah kekurangan.
Pembangunan tower telekomunikasi di Purabaya Sukabumi dihentikan untuk memenuhi proses perizinan (Sumber: dok warga)
Entertainment15 Januari 2025, 16:30 WIB

Jisoo BLACKPINK Comeback Solo, Bakal Rilis Album Baru pada Februari 2025

Jisoo BLACKPINK akan comeback dengan merilis lagu baru pada Jumat, 14 Februari 2025 yang bertepatan dengan hari valentine usai mengeluarkan teaser misterius.
Jisoo BLACKPINK Comeback Solo, Bakal Rilis Album Baru pada Februari 2025 (Sumber : Instagram/@sooya__)