Oleh: Dandi Fauzi Rizkillah
(KKN Tematik IPB University)
Imbas pandemi Covid-19 sangat terasa dikalangan para petani Indonesia. Bagaimana tidak hampir lima bulan sejak di umumkannya status pandemi oleh WHO dan ditetapkannya pembatasan sosial berskala besar banyak pasar-pasar di jakarta yang terpaksa ditutup. Hal ini berdampak pada proses pendistribusian hasil tani dari para petani.
Warga Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit sebagaian besar berprofesi sebagai petani sayuran dengan sawi hijau sebagai komoditas unggulan dan terbesar di Kabupaten Sukabumi. Biasanya pendistribusian sayuran dilakukan ke pasar-pasar besar di Jakarta. Namun akibat pandemi dan ditutupnya pasardi Jakarta membuat para petani ini menjerit karena hasil tani yang berlimpah tidak dibarengi dengan permintaan pasar.
Ujang Amud, petani sawi Desa Sukamanis, Kadudampit mengatakan wabah virus Covid-19 sangat berdampak pada jadwal operasional pasar-pasar besar di Jakarta.“Biasanaya 24 jam, kini dibatasi bahkan banyak diantara yang ditutup. Sebelum wabah, harga sawi dipatok Rp 4-5 ribu per kilogram. Tapi saat ini harga sawi turun drastis menjadi lima ratus rupiah per kilogram.”
Sebagai langkah untuk membantu para petani di Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit yang terkena dampak Covid-19, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) IPB University melaksanakan pengembangan produk olahanan berbahan dasar sawi hijau “Si Cacim”yang didukung secara langsung oleh IPB University melalui program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa /Bantuan Modal Usaha.
Sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dan pengembangan usaha produk ini di produksi bersama ibu-ibu yang berada di RT 8 Kp. Cisarua, Desa Sukamanis yang di ketuai oleh Bu Entin. Harapannya produk ini akan membantu perekonomian akibat Covid-19.
“Si Cacim” yang memiliki tagline “healthy and delicious more” dibuat dengan bahan alami seperti tepung terigu, bawang, margarin, dantelur. Produk ini berbentuk stik berwarna hijau dan tanpa bahan pengawet. Warna hijau secara alami berasal dari warna sawi. Sawi hijau Sukamanis dipercaya memiliki cita rasa yang unik dan berbeda. “Si Cacim”memiliki enam varian rasa seperti original, keju, jagung bakar, balado, hingga rumput laut.
Saat dipasarkan dengan sistem pr eorder produk ini mendapatkan tanggapan positif darimasyarakat sekitar. Bahkan beberapa pembeli berasal dari luar kota seperti dari Tangerang. Rencana kedepannya produk ini akan di pasarkan di sekitar Desa Sukamanis sebagai oleh-oleh khas dan diperjualbelikan secara luas melalui media sosial instagram @sicacimsukamanis.