Merayakan Koperasi!? (bagian 2)

Minggu 12 Juli 2020, 13:10 WIB

Oleh: Farid Gaban

Untuk Indonesia, persepsi buruk tentang koperasi mungkin benar sahih. Namun, di tingkat global, koperasi memiliki peran ekonomi-sosial yang sangat penting. Termasuk di negeri-negeri yang kita kenal sebagai "negeri kapitalis".

Aliansi Koperasi Internasional (ICA) secara regular membuat laporan tentang perkembangan koperasi di berbagai negara, salah satunya Laporan The Global 300 Co-Ops, atau 300 koperasi dengan volume bisnis terbesar di dunia.

Laporan itu memperlihatkan besarnya peran koperasi dalam perekonomian global sekarang. The Global 300 menangguk pendapatan US$ 1 Trilyun pada 2004. Jika mereka dianggap satu negara, The Global 300 adalah negara dengan GDP nomor 10 terbesar di dunia, satu peringkat di bawah Kanada.

Hampir separo koperasi terbesar di dunia ini justru ada di empat "negeri kapitalis": Amerika Serikat (62 koperasi); Prancis (45), Jerman (33) dan Italia (28).

Koperasi terbesar di AS adalah Columbus (koperasi asuransi); diikuti CHS Inc (federasi koperasi pertanian) dan Wakefern Foods (koperasi eceran pangan). Di Amerika Serikat ada 29.000 koperasi dengan keanggotaan 350 juta orang. Sebagian besar dari 2 juta petani AS adalah anggota 3.000 koperasi pertanian.

Lebih dari 7.500 koperasi simpan pinjam AS memberikan jasa pada 91 juta konsumen. Lebih dari 900 koperasi listrik pedesaan melayani 42 juta warga (42% pasokan listrik nasional, dengan cakupan layanan 75% wilayah negeri).

Sekitar 50.000 keluarga memperoleh manfaat dari koperasi penitipan anak (day care center). Dan 1,2 juta keluarga Amerika mendiami rumah yang dimiliki atau dioperasikan oleh koperasi perumahan.

BACA JUGA: Merayakan Koperasi!? (bagian 1)

Koperasi juga memiliki peran penting di "negeri kapitalis" lain dan dalam banyak sektor usaha.

Usaha pengolah dan pemasaran beras terbesar di dunia ada dalam daftar The Global 300. Masuk pula dalam daftar itu: koperasi dengan pegawai terbanyak di dunia (Swiss); bank terbesar (Prancis); dan pengolah pangan terbesar (India).

Jepang memiliki koperasi nomor 1 dan 2 dalam daftar The Global 300. Zen-Noh, sebuah federasi koperasi pertanian dan pangan, adalah koperasi terbesar di dunia. Zenkyoren, koperasi asuransi, adalah koperasi terbesar nomor dua di dunia.

Korea Selatan menempatkan dua koperasi dalam daftar The Global 300, satu di antaranya NACF (National Agricultural Cooperative Federation) yang menduduki peringkat 4.

India menempatkan dua, koperasi pupuk dan koperasi susu, dalam daftar tadi. Singapura, negeri kecil tetangga kita, menempatkan dua koperasi: koperasi asuransi dan koperasi eceran.

Karena koperasi secara umum mengedepankan manfaat buat anggota, ketimbang sekadar profit untuk investor, mereka cenderung bertahan lama.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa