Kerusakan Sosial Di Tengah Wabah

Kamis 14 Mei 2020, 13:00 WIB

Oleh: Sri Mulyati

(Mahasiswi dan Member AMK)

Rupanya mewabahnya Covid-19 menyisakan dampak yang luar biasa di berbagai aspek, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB menjelang Ramadhan kemarin menimbulkan tindakan kriminalitas, pencurian, perampokan, dan sejumlah tindakan kejahatan lainnya. Mengingat pemenuhan kebutuhan hidup sangat tinggi menjelang Ramadhan. Sehingga, bukan hal yang tabu lagi jika kejahatan kian menambah terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Sementara itu kepala bagian penerangan umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan peningkatan angka kejahatan selama masa Pandemi Corona Sekitar 11.8 persen. (25/04/2020, Cnnindonesia.com).

Hal ini pastinya menimbulkan kecemasan dan keresahan warga, terlebih baru-baru ini, pemerintah mengeluarkan para Napi melalui kebijakan Asimilasi yang dilakukan Yasonna Laoly yang kini banyak pihak yang menggugatnya terkait kebijakan yang dikeluarkan tersebut. Seperti, gugatan yang didaftarkan oleh Yayasan Mega Bintang Indonesia 1997, Perkumpulan Masyarakat Anti Ketidakadilan Independen dan juga Lembaga Pengawasan dan Pengawalan Penegakkan Hukum Indonesia. Mereka menyebut bahwa kebijakan tersebut telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat saat Pandemi Corona (Covid-19) saat ini.

Untuk mengembalikan rasa aman. Kami meminta menarik kembali Napi Asimilasi dan dilakukan seleksi dan psikotest secara ketat jika hendak melakukan Asimilasi lagi, Kata ketua umum Yayasan Mega Bintang Indonesia 1997, Boyamin Salman melalui keterangan resmi. (26/04/2020,Cnnindonesia.com)

Sejak awal, pembebasan nara pidana sebanyak 38.822, termasuk anak binaan melalui program Asimilasi dan Integrasi untuk mencegah penularan Covid-19, dinilai tidak tepat untuk dilakukan saat ini. Tidak hanya test psikotest atau seleksi yang ketat, semestinya pemerintah melakukan pembinaan dan bimbingan nilai-nilai Islam yang baik sebagai upaya kuratif yang harus ditempuh. Jika di dalam diri para napi telah tercermin nilai-nilai tersebut sehingga mereka mampu mengimplentasikan di dalam kehidupan. Negara pun dapat menjamin bahwa mereka benar-benar tidak akan berulah kembali. Barulah program ini bisa dijalankan.

Sayangnya, tidaklah demikian pembebasan para napi hanyalah akal-akalan pemerintah yang berlepas diri dari pemenuhan pokok para napi selama berada di lapas dan program tersebut bertujuan untuk menekan pembiayaan yang dialokasikan untuk napi. Pembinaan pun tidak dilakukan dengan baik, jangankan pembinaan mengingat sebagian tempat tinggal para napi tidak layak dan jauh dari rasa kemanusiaan, hingga tidur pun harus bergantian. Berbeda dengan para napi korupsi kelas kakap yang memiliki sejumlah fasilitas yang memadai layaknya kamar hotel, hingga fasilitas olahraga pun tak ketinggalan.

Pada akhirnya, kebijakan ini dilakukan tidak tuntas dalam penangan pandemi ini. Setelah pembebasan para napi, mereka pun dibiarkan untuk mengurusi dirinya sendiri dan diserahkan kepada keluarganya masing-masing.

Sehingga kerusakan sosial pun mulai terjadi tatkala mereka dituntut untuk mengisi perut keroncongan apalagi di masa pandemi. Ini merupakan bukti kelalaian sang penguasa dalam mengurusi rakyatnya. 

Pantas, kebijakan ini banyak yang menilai tidak tepat, mereka dibiarkan keluyuran tanpa diberikan pekerjaan atau pemenuhan kebutuhan pokok yang pada akhirnya mereka melakukan aksi atau tindakan kriminal, semata-mata untuk mengganjal perut kosong mereka. Keputusan pragmatis yang mereka ambil. Di masa pandemi ini, jangankan para napi yang memiliki latar belakang pernah melakukan tindakan serupa dan melanggar hukum. Seseorang yang sebelumnya memiliki pekerjaan, karena mewabahnya Covid-19 yang terkena dampak kehilangan pekerjaan dan kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menimbulkan stres dan depresi berat. Pada akhirnya sikap putus asa telah merasuk kedalam dirinya dan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri di sebabkan terlalu berat beban yang ia pikul.

Dilansir Cnnindonesia.com. Seorang pria yang berinisial JT ditemukan meninggal dunia karena gantung diri di sebuah kamar kos yang berlokasi di Kembangan, Jakarta Barat. Berdasarkan penuturan sang adik korban dapat diperoleh keterangan.

Kalau penyebab persisnya kami enggak tahu, tapi menurut adiknya memang sebulan lalu korban dirumahkan atau PHK.(21/04/2020. Cnnindonesia.com)

Kerusakan sosial ini terjadi bukan tanpa sebab. Jika seluruh permasalahan ini terjadi karena adanya wabah. Sesungguhnya tidak seluruhnya demikian. Hal semacam ini terjadi disebabkan lambannya negara dalam melayani kepentingan rakyatnya. Pengambilan kebijakan pun hanya berorientasi menyelesaikan dampak fisik semata seperti sekarang ini yang terjadi dinegeri yeng menganut sistem sekulerisme. 

Negara semestinya harus mampu menghadirkan masyarakat yang kuat iman dan memiliki ketahanan mental dan fisik untuk menjalani hidup saat kondisi pandemi. Adanya wabah ataupun tiadanya wabah kerusakan sosial, kerap kita dapati di sistem demokrasi - sekuler.

Kita harus meyakini bahwa adanya Covid-19 merupakan bagian dari Qadha yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. 

ولبلونكم بشء من  الخوف ولجوØ⊃1; ونقص من الأمول ولأنفØ⊃3; والثمرت وبشرالصبرين.الذ إذ أصبتهم مصيبة قالو إنالله وإناإليه رجØ⊃1;ون. ألئك Ø⊃1;ليم صلوت من ربهم ورحمة وألئك هم المهتدون

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang apabila ditimppa musibah mereka mengucapkan Innalillahi wa innailahi rajiun mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan. (TQS.al-Baqarah [2]: 155-157)

Selain ikhlas terhadap qadha Allah Swt, seorang mukmin harus memiiki sikap yang sabar tanpa batas hingga Allah Swt memberikan pahala tanpa batas. Seperti apa yang telah Allah Firmankan.

إنما يوفى الصبرون أخر هم بغير Ø­Ø⊃3;اب

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (TQS.az-Zumar [39]: 10).

Keimanan yang kokoh ini akan hadir secara sempurna tatkala negara menjadikan Islam sebagai satu pemikiran, satu perasaan dan satu peraturan yang sama yakni menerapkan Islam secara Kafah. Tanpa diterapannya Islam Kafah maka kerusakan sosial akan semakin rusak baik adanya wabah maupun terhindar dari wabah. Keimanan yang kokoh hadir secara sempuna manakala masyarakat benar-benar terjamin ekonomi, pendidikan, kesehatan dan keamanan. Mengingat seperti kisah Umar Ibn Khathab yang telah mencontohkan kepemimpinan yang baik dalam mengatasi wabah.

Dengan penuh kesungguhan beliau melayani rakyatnya dengan setulus hati dalam menjamin kesejahteraan rakyatnya hingga beliaulah yang langsung turun tangan memberikan bantuan kepada rakyat tanpa pilih kasih. Sehingga, dalam kondisi ada wabahpun tidak didapatkan rakyatnya bunuh diri akibat lalainya peran negara. Sang khalifah berusaha semaksimal mungkin hingga Allah menurunkan pertolongan dan keberkahan di negeri yang terkena wabah dan mengangkat wabah tersebut.

Wallahualam bisshawab

|[email protected]|netizen

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi15 Januari 2025, 22:05 WIB

DKUKM Sukabumi Hadir di Mal Pelayanan Publik, Permudah Layanan Koperasi dan Usaha Kecil

Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (DKUKM) Kabupaten Sukabumi kini membuka layanan di Mal Pelayanan Publik (MPP) yang berlokasi di Kantor DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
Kepala DKUKM Kabupaten Sukabumi, Sigit Widarmadi | Foto : Istimewa
Sukabumi15 Januari 2025, 21:46 WIB

Menegangkan, Detik-detik Penangkapan King Kobra 3 Meter Di Taman Asri Kota Sukabumi

Edi menyebut pertarungannya dengan ular itu berlangsung kurang lebih lima menit, mengingat lokasi berada di selokan kecil dipenuhi semak belukar.
Momen penangkapan ular king kobra sepanjang 3 meter di Subangjaya Kota Sukabumi | Foto : Tangkapan layar video
Sukabumi15 Januari 2025, 21:30 WIB

Dukung Aksesibilitas Ekonomi, Duplikasi Jembatan Lalay Diresmikan Bupati Sukabumi

Jembatan duplikasi pengganti jembatan Lalay ini diresmikan oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada Rabu malam (15/1/2025).
Bupati Sukabumi Marwan Hamami beserta Kepala Dinas PU Dede Rukaya dan Forkopimda berfoto bersama usai meresmikan Jembatan Cilalay. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi15 Januari 2025, 21:15 WIB

Kunjungi BPKPD, Ayep Zaki Gali Data dan Instrumen untuk Wujudkan Target PAD Kota Sukabumi 2026

Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki, kembali melanjutkan silaturahmi dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).Ayep Zaki menyampaikan target ambisius terkait PAD untuk tahun 2026
Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki - Bobby Maulana saat bersilaturahmi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD), Rabu (15/1/2024) | Foto : Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi15 Januari 2025, 20:24 WIB

Fraksi Jawab Pendapat Bupati Sukabumi, DPRD Sepakat 3 Raperda Dibahas Lebih Lanjut

Hasil pembahasan dalam Rapat Paripurna hari ini diharapkan DPRD Kabupaten Sukabumi jadi bahan pertimbangan dalam penyempurnaan 3 Raperda.
Suasana Rapat Paripurna ke-3 pada Tahun Sidang 2025, Rabu (15/01/2025). (Sumber Foto: Dok. DPRD)
Life15 Januari 2025, 20:00 WIB

20 Tatarucingan Sunda Lucu, Lengkap Jawaban dan Keterangannya

Tatarucingan adalah permainan tebak-tebakan khas Sunda yang menguji kecerdasan dan pengetahuan kita tentang bahasa Sunda.
Ilustrasi - Biasanya, tatarucingan Sunda dikemas dalam bentuk pertanyaan yang unik dan jawaban yang tak terduga. (Sumber : pexels.com/@Kun Fotografi)
Sukabumi15 Januari 2025, 19:03 WIB

Polisi Ungkap Kronologi Pekerja Tersengat Listrik Saat Pasang Spanduk di Cicantayan Sukabumi

Seorang karyawan Ifan Apriandi (27 tahun), tersengat listrik saat sedang bekerja memasang spanduk di depan kios Pusat Pegadaian di Kampung Cikukulu, RT 19/05, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi
Lokasi karyawan tersengat listrik saat emasangan spanduk di Cicantayan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel15 Januari 2025, 19:00 WIB

Curug Candung Tasikmalaya, HTM Rp10.000 dan Mitosnya Bisa Bikin Keluarga Harmonis

Curug Candung adalah destinasi wisata yang cocok bagi Anda yang ingin melepas penat dari hiruk pikuk kota.
Curug Candung memiliki keindahan alam luar biasa yang dibalut kisah mitos tentang keharmonisan keluarga. (Sumber : Instagram/@bejohade).
Entertainment15 Januari 2025, 18:30 WIB

Park Sung Hoon Batal Main Drama The Tyrant's Chef Imbas Postingan Kontroversi

Aktor Park Sung Hoon memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pemeran utama dalam drama korea The Tryant’s Chef bersama Yoona.
Park Sung Hoon Batal Main Drama The Tyrant's Chef Imbas Postingan Kontroversi (Sumber : Instagram/@boxabum)
Sukabumi15 Januari 2025, 18:05 WIB

Kondisi Warga Suradita di Pengungsian, Penyintas Bencana Sukabumi Butuh Obat-obatan Ringan

Data yang dihimpun mencatat, kurang lebih ada 67 kepala keluarga atau 180 jiwa warga kampung Suradita yang mengungsi.
Polsek Gegerbitung kirim bantuan untuk penyintas bencana sukabumi di kampung Suradita (Sumber: dok polsek gegerbitung)