Nilai Tukar Rupiah Anjlok Akibat Covid-19

Kamis 23 April 2020, 10:10 WIB

Oleh: Vini Silviani Mahasiswi 

(Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Nusa Putra Sukabumi)

Nilai rupiah saat ini sudah menyentuh angka Rp.16.000, dan menjadi yang terlemah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pelemahan rupiah tentu membawa banyak dampak terhadap roda perekonomian di Indonesia.

Nilai tukar rupiah saat ini lebih di dorong oleh psikologis pasar yang terganggu akibat penyeberan virus corona atau Covid-19. Pasar khawatir penyebaran akan semakin meluas dan akan menekan pertumbuhan ekonomi.

Jika pengawasan tidak serius dan kurang cepat, bisa berdampak terhadap psikologis pasar lebih besar untuk menghindari rupiah, jadi rupiah juga bisa melemah lebih dalam lagi. Padahal, pada awal tahun rupiah berhasil mencatatkan kinerja yang baik menjadi mata uang Asia dengan penguatan terbesar melawan dolar AS pada januari.

Bahkan, pada awal tahun rupiah juga berhasil stabil bergerak di kisaran Rp 13.000 per dolar AS. Depresiasi rupiah akan berdampak pada pembayaran utang yang berdominasi dolar AS, baik utang pemerintah maupun swasta.

Selain itu, operasional pelaku usaha yang bergantung pada impor dan jasa luar negeri akan semakin meningkat. Oleh karena itu, rupiah tidak dapat diatasi secepat mungkin akan berbahaya dan potensi rupiah menuju ke level Rp 16.000 per dolar AS pun semakin terbuka lebar.

Rupiah masih berpotensi tertekan karena kekhawatiran penyebaran virus corona atau Covid-19, tetapi AS bisa membantu menahan pelemahan rupiah, karena mampu mengangkat sebagian pelaku pasar.

Saat ini pemerintah AS masih bernegosiasi dengan senat untuk menggelontarkan paket yang lebih besar. Pasar panik akibat corona virus yang menyebar secara global. Diketahui, Covid-19 kini telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan telah merenggut lebih dari 8 ribu jiwa. Kondisi itu memicu kepanikan pasar global.

Ibrahim mengungkapkan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat menghadapi level nilai tukar rupiah saat ini. Ia menyebut pelemahan tersebut murni akibat kepanikan pasar yang tidak terpengaruh kebijakan penurunan suku bunga bank sentral.

Walaupun rupiah ke Rp 16.000 per dolar AS, fundamental Indonesia masih kuat, ini murni karena panik saja, penurunan suku bunga saat ini kecil pengaruhnya.

Jika bahan baku atau barang yang didapat merupakan impor, makan akan berdampak pada harga jual. Berarti untuk menutup biaya produksi, maka harga jualnya harus naik. Ketika naik, apakah daya beli masyarakat ada? Jika daya beli masyarakat rendah atau bahkan tidak ada, maka barang tersebut tidak laku. Inilah yang akan mempengaruhi pergerakan ekonomi kita, selain itu akan banyak sektor-sektor yang rugi.

Salah satunya sektor yang umumnya menggantungkan bahan baku dari luar negeri, seperti industri manufaktur, sektor farmasi, dan sektor pakan ternak. Dilain sisi, ada pihak yang juga diuntungkan, misalnya industri mebel dan batu bara yang melakukan ekspor ke luar negeri, dan membuat pendapatan mereka meningkat.

Ibrahim menyebut, terdapat dua cara untuk menguatkan kembali mata uang garuda. Cara pertama, adalah penemuan vaksin virus yang dapat membuat pasar global kembali tenang dan tidak panik. Sementara cara kedua, adalah melakukan upaya lainnya untuk meminimalisir kepanikan investor global.

Supaya rupiah tidak anjlok, ya investor jangan panik. Ini susahnya, karena yang panik pasar global. Harus ingat 90 persen saham yang listing di bursa di kuasai asing. Kepanikan global akan berpengaruh di pasar dalam negeri.

Sementara itu, upaya dari bank sentral tidak berdampak meredam kepanikan pasar secara global ataupun domestik. Apabila keadaan Indonesia masih seperti ini, Covid-19 belum segera teratasi saya memprediksikan bahwa nilai rupiah bisa melebihi angka Rp 16.000.

Melihat hal tersebut saya berpesan kepada masyarakat agar tidak melakukan aksi pendapatan atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan atau tindakan yang bersifat untung-untungan. Seperti panik membeli dan panik penjualan, agar nilai tukar rupiah tidak semakin merosot.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sehat23 November 2024, 08:00 WIB

9 Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru

Gejala Penyakit Jantung dapat berupa nyeri dada, sesak napas, kelelahan, atau pingsan.
Ilustrasi. Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 November 2024, 07:00 WIB

Resep Roti Es Krim Goreng, Camilan Manis Ini Cocok Jadi Stok Frozen Food Ringan!

Rasa Roti Es Krim Goreng ini semakin lezat jika disajikan dengan saus cokelat atau karamel.
Es Krim Goreng. Foto: Instagram/my.foodplace
Science23 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 November 2024, Waspada Hujan Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin