Oleh: Risma Nurmayanti
(Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Nusa Putra)
Saat ini pengangguran masih menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia karena nyatanya saat ini pengangguran masih menjadi masalah serius dalam perkembangan ekonomi di Indonesia.Pengangguran dapat diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan.
Tingkat pengangguran merupakan indikator yang biasa digunakan oleh pelaku pasar valuta asing untuk menganalisis sehat atau tidaknya perekonomian suatu negara. Rendahnya tingkat pengangguran menunjukkan semakin sehatnya perekonomian negara. Sedangkan tingginya tingkat pengangguran, akan diterjemahkan sebagai kemunduran kesehatan perekonomian negara.
Tingkat inflasi dan tingkat pengangguran merupakan parameter yang mengukur baik buruknya kesehatan ekonomi yang dihadapi suatu negara. Tingkat pengangguran yang rendah dapat dicapai ketika tingkat inflasi relatif tinggi. Sebaliknya tingkat inflasi akan rendah ketika tingkat pengangguran relatif tinggi.
Pertumbuhan ekonomi umumnya digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan fundamental ekonomi jangka panjang suatu negara.
Tahun 2020, jumlah orang yang tidak punya pekerjaan itu diprediksi naik 2,5 juta. Laporan yang mengejutkan itu datang dari Organisasi Buruh internasional (ILO). Tahun 2020 ini, jumlah manusia pengangguran itu diprediksi bertambah.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang dirilis Senin (21/1/2020), lebih dari 470 juta orang di seluruh dunia berstatus tidak punya pekerjaan. Dalam laporan itu juga disebut, di tahun 2010-an angka pengangguran global relatif stabil.
Namun di tahun 2020 ini ada peningkatan signifikan. Diprediksi angka pengangguran itu meningkat 2,5 juta orang. Dari 188 juta menjadi 190,5 juta orang. Dan ditemukan angka 470 juta mewakili 13 persen dari tenaga kerja yang ada di dunia.
Menurut laporan tahunan World Employment and Social Outlook yang diterbitkan ILO, terdapat 285 juta orang disebut tidak menganggur tetapi tidak memiliki pekerjaan layak. Di bawah Kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah mampu menciptakan 11,19 juta lapangan pekerjaan dalam kurun waktu 4,5 tahun. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditetapkan, yakni penciptaan 10 juta lapangan kerja selama 5 tahun.
Dilihat dari data tahun lalu, perbandingan tingkat pengangguran Indonesia masih kalah jauh dengan Negeri Jiran, Malaysia yang hanya 3,3 persen (per Juni 2019) dan Vietnam yang sebesar 2,16 persen (per Juni 2019). Mungkin ada beberapa pihak yang beranggapan bahwa tingkat pengangguran Indonesia yang begitu tinggi disebabkan oleh jumlah penduduk yang sangat banyak.
Bank Dunia (World Bank/WB) menyebut total populasi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 267,6 juta jiwa dan merupakan peringkat empat dunia. Sementara Vietnam dan Malaysia masing-masing hanya 95,5 juta dan 31,5 juta jiwa.
Namun faktanya, China sebagai negara dengan jumlah populasi terbanyak di dunia, yaitu mencapai 1,39 miliar jiwa di tahun 2018, mampu menekan angka pengangguran ke level 3,61 persen (per Juni 2019).
Berikut ini beberapa pengaruh pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial:
1.Menurunkan Pendapatan Masyarakat
Daya beli masyarakat yang turun menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Komponen konsumsi (C) dari Gross Domestic Product (GDP) juga turun. Ini artinya perekonomian negara turun.
2. Menurunkan Tingkat Investasi Modal
Investasi (I) merupakan komponen dari gross Domestic Product (GDP). Investasi berkorelasi positif dengan GDP. Sehingga pengangguran dapat menurunkan GDP. Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur maka GDP (Produk Domestik Bruto) yang dihasilkan akan turun.
3. Menurunkan Penerimaan Pemerintahan
Penerimaan pajak merupakan bagian dari komponen Gross Domestic Product yaitu pengeluaran pemerintah (G). Jadi, semakin tinggi jumlah pengangguran, maka pajak dari masyarakat juga turun. Penerimaan pemerintah turun, sehingga pengeluaran pemerintah (G) juga turun. Jika komponen pengeluaran pemerintah (G) turun, maka GDP juga turun. Ini artinya perekonomian turun.
4. Menurunkan Keterampilan Masyarakat
Keadaan menganggur dapat menyebabkan para tenaga kerja kehilangan pengalaman atau penurunan keterampilan yang dimilikinya. Semakin lama menganggur, maka semakin banyak kehilangan pengalaman dan keterampilanya.
5. Meningkatkan Biaya Sosial
Pengangguran menimbulkan beban terhadap masyarakat akibat biaya-biaya sosial yang harus dikeluarkan, seperti biaya perawatan pasien yang stres (depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan biayapengobatan akibat meningkatnya tindak kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur, serta biaya pemulihan dan renovasi beberapa tempat akibat demonstrasi dan kerusuhan yang dipicu oleh ketidakpuasan dan kecemburuan sosial para penganggur.
Pengangguran merupakan masalah penting yang harus segera diatasi karena sangat berpengaruh kepada perkembangan suatu negara. Pemerintah harus berperan dalam mengatasi masalah pengangguran. Berikut ini beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran yaitu sebagai berikut:
1. Menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya
Terjadinya masalah pengangguran disebabkan karena tidak seimbangnya perbandingan antara lapangan pekerjaan dan tenaga kerja. Oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Selain itu cara lain pemerintah untuk membuka kesempatan kerja yaitu dengan mengirimkan tenaga kerja yang ada di Indonesia untuk bekerja di luar negeri dengan melalui departemen tenaga kerja ataupun melalui jasa tenaga kerja.
2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja
Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja yaitu dengan cara latihan untuk pengembangan profesionalisme tenaga kerja, selain itu dengan mencoba latihan magang di tempat kerja, dan cara yang sangat ampuh untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat setempat dan juga menyesuaikan bakat yang dimiliki masyarakat dengan usaha baik itu melalui pendidikan formal, kursus, ataupun lain-lain.
3. Mengadakan proyek magang bagi calon tenaga kerja
Dengan adanya pelatihan pada magang maka calon tenaga kerja akan menjadi lebih terampil dan akan membantu mengatasi masalah pengangguran. Selain itu dengan cara mengadakan berbagai pelatihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing para pencari kerja.
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Upaya pemerintah yang keempat untuk mengatasi masalah pengangguran yaitu dengan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. Adapun cara yang dapat dlakukan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja yaitu dengan cara mengikutikan semua pekerja kepada asuransi jaminan sosial, menyarankan setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan keselamatan kerja, mewajibkan setiap perusahaan yang ada untuk dapat memenuhi hak tenaga kerja, dan cara terakhir yaitu dengan menetapkan adanya upah minimum regional.
5. Pengembangan sektor informal
Upaya Pemerintah dalam mengatasi pengangguran yaitu dengan mengembangkan usaha pada sektor informal. Sektor informal sangat cocok digunakan untuk upaya pengangguran sebab pada sektor informal untuk bekerja pada sektor informal tidak harus memiliki pendidikan yang tinggi.
6. Pengembangan program transmigrasi
Dengan adanya transmigrasi maka dapat mengurangi tingkat pengangguran, hal ini disebabkan akan terjadi kemerataan jika dilakukan pengembangan program transmigrasi.
7. Meningkatkan investasi
Dengan adanya investasi yang meningkat, maka bisnis yang ada suatu negara akan terus berkembang. Dengan berkembangnya suatu bisnis maka akan dapat banyak menciptakan lapangan pekerjaan sehingga pengangguranpun akan berkurang.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus lah berpikir kreatif dan inovatif agar dapat menjadi seorang pengusaha yang nantinya akan dapat membuka banyak kesempatan kerja, agar dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.