Oleh : Abdul Rohmat
(Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Nusa Putra Sukabumi)
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator ekonomi makro utama untuk menilai kinerja ekonomi suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi yang optimal mengindikasikan aktivitas ekonomi yang meningkat yang ditandai dengan kenaikan dalam pemanfaatan sumber daya dana yang tersedia. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan ciri dari optimalisasi kesejahateraan masyarakat (Wijono, 2005).
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2007 adalah 6,35persen.
Tingkat pertumbuhan tersebut bervariasi di tahun 2008, 2009 dan 2010 dengan deviasi sekitar 1 sampai dengan 1,5persen per tahun, Namun secara umum tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih moderat (di atas 5 persen).
Produk Domestik Bruto (PDB) dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2006-2010
Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia selama periode tahun 2006-2010 mengindikasikan bahwa pendapatan nasional yang diterima masyarakat Indonesia selama periode tersebut mengalami peningkatan.
Peningkatan PDB Indonesia secara teoritis dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya pengeluaran pemerintah, ekspor, infrastruktur jalan, dan jumlah penduduk. Selama periode tahun 2006-2010 pengeluaran pemerintah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Peningkatan pengeluaran pemerintah tersebut tidak hanya disebabkan oleh terjadinya peningkatan belanja langsung, tetapi juga belanja tidak langsung dan pembiayaan daerah.
Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Indonesia Periode 2006-2010
Di samping pengeluaran pemerintah, ekspor juga memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia. Dalam teori ekonomi makro, hubungan antara ekspor dan pendapatan nasional merupakan suatu identitas pendapatan nasional, sedangkan dalam teori ekonomi pembangunan, keterkaitan kedua variabel tersebut lebih merupakan hubungan fungsional.
Ekspor bagi suatu negara bisa menggerakkan perekonomian secara keseluruhan dan pada akhirnya memberi dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.Menurut data BPS tahun 2013, Selama periode tahun 2006 sampai dengan 2010, ekspor Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, namun secara keseluruhan cenderung mengalami peningkatan.
Pada Tahun 2006, nilai ekspor Indonesia adalah sebesar US$ 100.690,00 juta. Kemudian meningkat pada Tahun 2007 meningkat menjadi sebesar US$ 114.100,00 juta. Hingga Tahun 2008 terjadi peningkatan menjadi sebesar US$ 137.020,00 juta. Sebaliknya pada Tahun 2009, angka tersebut menurun menjadi sebesar US$ 116.510,03 juta.
Ketersediaan infrastruktur, khususnya jalan juga ikut mempengaruhi pertumbuhan PDB suatu negara karena ketersediaan infrastruktur jalan bisa memperlancar kegiatan ekonomi. Hal ini tidak hanya disebabkan fungsi jalan untuk meningkatkan arus transportasi dan mobilitas penduduk antar daerah, tetapi juga meningkatkan konektivitas antar wilayah Indonesia.
Sehingga ketersediaan infrastruktur jalan membawa dampak pada kelandacara arus barang dan jasa.Berdasarkan data BPS Tahun 2013, Selama periode waktu Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010, pembangunan jalan di Indonesia sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Telah terjadi peningkatan infrastruktur jalan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2006, total infrastruktur jalan di Indonesioa adalah sepanjang 406.569 km, kemudian meningkat menjadi 421.535 km pada Tahun 2007 dan menjadi 437.759 pada Tahun 2008. Hingga tahun 2010 total infrastruktur jalan diIndonesia sudah menjadi sepanjang 487.314 km. Angka tersebut jauh lebih besar bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 476.337 km.
Tingkat konektivitas antar wilayah di Indonesia mengalami peningkatan diakibatkan oleh peningkatan dalam jumlah infrastruktur jalan. Seiring dengan peningkatan interaksi antar wilayah, maka mobilitas penduduk dalam melakukan kegiatan ekonomi juga meningkat. Penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada Tahun 2006, jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 247,837 juta jiwa. Kemudian meningkat menjadi sebesar 248.825 juta jiwa pada Tahun 2007 dan sebesar 249,999 juta jiwa pada Tahun 2008.
Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia Periode 2006-2010
Dengan melihat dan mempertimbangkan dinamika dari pengeluaran pemerintah, ekspor, infrastruktur jalan, dan juga jumlah penduduk Indonesia dan mengingat adanya kontribusi faktor-faktor tersebut dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka tujuan dari paper ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah, ekspor, infrastruktur jalan, dan jumlah penduduk terhadap pendapatan nasional Indonesia.