Oleh: Nurlaelaniriskaa
Belum lama ini Indonesia mulai memberlakukan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), terkhusus bagi wilayah yang sudah tercatat sebagai zona merah dari virus korona.
Akibatnya, sebagian besar warga Indonesia di batasi untuk bepergian. Empat hari menjelang bulan Ramadhan warga di himbau untuk tetap #dirumahsaja, sebagai upaya memutus penyebaran virus #covid yang bertambah setiap harinya.
"Kehilangan Tradisi" begitulah kiranya menggambarkan kondisi menjelang Ramadhan tahun ini. Tak ada mudik, tak ada kumpul keluarga dan tak ada wacana untuk liburan seperti biasa.
Di tanah Sunda, satu atau dua hari menjelang Ramadhan biasanya adakan waktu untuk ziarah ke makam keluarga, makan besar bersama sanak saudara hingga merealisasikan liburan yang sudah menjadi rencana.
Menjelang Ramadhan tahun ini, tak akan ada pemandangan ramai nya orang di dalam mobil bak terbuka, disertai terpal biru sebagai tenda. Kini ekspektasi tak sesuai dengan realita, keinginan untuk bermain di pantai itu hanya angan yang tak akan nyata. Karna wajibnya untuk tetap #dirumahaja.
Suka cita menyambut Ramadhan sudah tak lagi sama seperti biasa, pandemi yang terjadi masih harus kita sadari keberadaannya.
Kehilangan tradisi menyambut Ramadhan tak perlu disedihi sebegitunya, yang terpenting semangat ibadah harus tetap terjaga. Mari persiapkan diri, untuk menyambut bulan yang begitu allah berkahi ini.
Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir mengatakan, diantara do'a ketika datang Ramadhan adalah "Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.
Aamiin Ya Rabbal Alamin
|[email protected]|netizen