Pandemi Dan Peringatan Untuk Kapitalisme Global

Selasa 14 April 2020, 05:15 WIB

Oleh: Alvi Hadi Saputra | Koordinator Aksi Kamisan Sukabumi

Amir: "Hari ini berapa yang mati?"

Nyoto: "400 orang, mas"

Percakapan seperti si Amir dan si Nyoto ini mungkin cukup lumrah kita dengar dalam waktu beberapa pekan terakhir ini, Amir tentu saja bukan sedang menanyakan jumlah ayam yang mati di kandang pada hari itu, atau berapa ikan yang mati di kolam nyoto hari itu. Sejak virus Covid-19 ini muncul ke wajah peradaban awal tahun ini dan terus menerus berkembang hingga hari bisa mencapai titik pandemi dengan sebaran hampir menjangkiti seluruh luas benua yang ada di bumi, tak ada satu tempat pun yang bisa merasa  selamat dari Covid-19 hari ini.

Nyoto benar, angka kematian akibat Covid-19 di indonesia pada khususnya sudah hampir mencapai angka 400 nyawa yang harus melayang. Tak menutup kemungkinan akan terus bertambah jika warga Indonesia tidak terlalu mengindahkan anjuran pemerintahan republik, atau malah republik yang tak becus mengurus wabah, atau bahkan sistem kesehatan kita yang sedari dulu tidak memungkinkan untuk menghadapi situasi seperti ini. Entah alasan mana yang kelak akan menjadi faktor utama membengkaknya jumlah korban dari Covid-19 di negeri ini.

Tapi mari kita cukupkan dahulu pembicaraan soal berapa jumlah korban, sedikit membuat kita menarik nafas dalam-dalam rupanya membaca data tersebut. Mari kita bicara sisi lain dari dampak yang dihasilkan selama masa pandemi dan sedikit visioner untuk melihat apa yang akan terjadi setelah pandemi. 

Siapa yang sadar bahwa pandemi yang hari ini kita hadapi bersama adalah sebuah peringatan yang cukup keras bagi warga dunia, terutama bagi eksistensi kapitalisme global yang dengan congkak terus menerus melakukan eksploitasi terhadap bumi serta manusianya tanpa mengenal henti. Darimana keyakinan bahwa pandemi ini adalah peringatan dari bumi terhadap manusi-manusia serakah dan senang berbuat kerusakan? Tentu saja bumi sendiri yang memberikan tanda bahwa bumi sedang memperbaiki dirinya sendiri dan sedang menuju pada arah keseimbangan selama masa pandemi ini berlangsung.

Lagipula selama pandemi ini berlangsung, setengah dari populasi manusia di bumi melakukan isolasi di tempat tinggalnya masing-masing, sehingga getaran bumi yang diakibatkan aktivitas produksi manusia sangat berkurang. Kita pun bisa menyaksikan melalui satelit bahwa lapisan ozon yang melindungi manusia selama ini dari kepunahan kembali membaik dan mengalami keadaan terbaik selama 200 tahun ke belakang. Kita bisa sedikit tersenyum ketika mendengar kabar sangat baik mengenai bagaimana kutub es di utara kembali membentuk dirinya untuk lebih kokoh, lalu kita akan riang ketika mendengar di italia lumba-lumba kembali hidup di sungai karena aktivitas manusia yang sangat berkurang disana.

Cukup indah kita membayangkan kenyataan tersebut, alam tersenyum pada kita.

Sedikit berandai-andai sedang menjadi elit kapitalis global hari ini tentu bukan kriminal, saya kira mereka sedang mengalami ke khawatiran yang teramat sangat. Melihat kondisi sektor utama produksi yang mati suri di berbagai negara sekutu, runtuhnya sistem ekonomi yang mengarah pada resesi besar-besaran, jatuhnya harga minyak dunia, memburuknya iklim wallstreet bahkan terburuk dalam dekade ini menurut beberapa sumber, dan yang terburuk adalah munculnya kesadaran akan berbahayanya kapitalisme bagi keselamatan ekologi di benak warga dunia hari ini.

Ini adalah sebuah peringatan nyata yang coba ditutup-tutupi oleh elit kapital, berupaya menenangkan pasar yang mungkin sudah dulu lebih tahu mengenai kehancuran yang ada didepan mata mereka. Bumi selalu memiliki jalan dalam menemukan keseimbangan, termasuk dengan menghasilkan pandemi seperti sekarang ini. Sekarang semua sedang muak dengan keegoisan bangsa-bangsa pemilik kekuatan ekonomi yang masih saja memikirkan bagaimana cara untuk terus mengekploitasi bumi, padahal bumi lewat Covid-19 ini sedang memberikan peringatan amat keras kepada elit kapitalisme dan umat manusia untuk sedikit saja mengurangi intensitas eksploitasi. 

Warga dunia dan mungkin saja itu kita, tentu sedang muak dengan keegoisan bangsa-bangsa besar dunia yang masih saja terus menerus menafikan peringatan yang bumi berikan pada mereka, kita tentu sedang merindukan dunia dengan dilandasi solidaritas internasional dalam menangani wabah global seperti ini, bukan dengan landasan persaingan dagang yang terus menerus mewarnai penangan pandemi ini. Menjelang kejatuhannya, elit kapitalisme masih meneriakkan teriakan kosong tentang sistem yang akan tetap bertahan setelah pandemi ini, padahal kita sudah mulai tersadar bahwa hari ini kita sedang merindukan internasionalisme. Kebersamaan bangsa-bangsa yang lama tak terjadi setelah perang dingin berakhir, mungkin akan hadir seiring dengan kepergian Covid-19 ke asalnya.

Rasa-rasanya ini saat yang tepat untuk kita semua untuk membangkitkan rasa solidaritas atau bangsa kita lebih akrab dengan istilah gotong royong tanpa memandang suku agama atau apapun yang jadi latar belakang dalam menyelesaikan pandemi. Setelah pandemi ini selesai, kita harus mulai tersadar dan berfikir ribuan kali ketika para elit negara ingin melakukan atau membiarkan ekploitasi terhadap bumi kita yang mulai renta ini dilakukan secara tak terkendali.

Atau jika kita tak mau tersadar, mungkin bumi akan memberikan peringatan yang jauh lebih keras agar kita sedikit bersahabat pada alam. Tak ada salahnya bukan kita bersikap ramah kepada alam, sebagai langkah preventif kita kedepan untuk mencegah bencana ekologis seperti pandemi Covid-19 hari ini kembali pada kita di kemudian hari? Tentu tidak.

Dan tak ada salahnya untuk berbaik sangka pada siapapun, termasuk pada pandemi ini. Jangan rusak bumi, lalu bumi akan membiarkan kita hidup berdampingan dengan alam.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola19 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Persija Jakarta vs Persita Tangerang di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persija Jakarta vs Persita Tangerang akan berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu, 19 Januari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Pertandingan Persija Jakarta vs Persita Tangerang di BRI Liga 1 Live di Vidio. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 15:55 WIB

Warga Terluka Kena Bacok, Amuk Geng Gong di Simpang Cikondang Kota Sukabumi

Warga terluka saat melawan amuk gerombolan bermotor di kawasan simpang Cikondang Kota Sukabumi Jawa Barat, Minggu subuh (19/1/2024).
Warga Cikondang halau serbuan kelompok berandal motor geng gong, Minggu subuh  19/1/2025 (Sumber: dok warga)
Inspirasi19 Januari 2025, 15:00 WIB

Info Lowongan Lulusan S1: Penempatan Posisi di Bidang Supply Chain

Loker S1 Semua Jurusan ini tersedia untuk mengisi posisi PPIC Staff.
Ilustrasi. Info Lowongan Lulusan S1: Penempatan Posisi di Bidang Supply Chain. (Sumber : Pexels/@ChristinaMorillo)
Bola19 Januari 2025, 14:30 WIB

Link Live Streaming Borneo FC Samarinda vs Arema FC di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Borneo FC Samarinda vs Arema FC yang berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, pada Minggu (19/1/2025) mulai pukul 15.30 WIB.
Link Live Streaming Borneo FC Samarinda vs Arema FC di BRI Liga 1 bisa disaksikan secara online. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 14:03 WIB

Dukungan untuk Empan: Guru Tangguh Sukabumi, Berjalan 12 Km Setiap Hari Demi Pelajar

Empan adalah guru di MTs Thoriqul Hidayah Bojongtipar Jampangtengah. Dengan honor Rp200.000 per bulan tak menyurutkan semangatnya untuk mengabdi di dunia pendidikan, yang sudah dilakoninya selama bertahun-tahun.
Bantuan berbagai pihak untuk pak Guru Empan di Sukabumi (Sumber: dok warga)
Bola19 Januari 2025, 14:00 WIB

Prediksi Borneo FC Samarinda vs Arema FC di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Borneo FC Samarinda vs Arema FC akan berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu, 19 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Laga Borneo FC Samarinda vs Arema FC dapat disaksikan streaming secara online. Foto: Vidio
Bola19 Januari 2025, 13:30 WIB

Link Live Streaming Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Persik Kediri vs PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, pada Minggu (19/1/2025) mulai pukul 15.30 WIB.
Link Live Streaming Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 13:20 WIB

Dampak Gempa Darat M4,3 di Sukabumi Bertambah, P2BK: Rumah Rusak Warga Cibadak Mengungsi

"Bagian yang mengalami kerusakan adalah atap dan tembok di bagian depan serta tengah rumah," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, Daming Supriatna, pada Minggu (19/1/2025).
Rumah di Kampung Bangkuong RT 1/5, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, rusak diguncang gempabumi, Sabtu 18 Januari 2025 dini hari. (Sumber : dok p2bk)
Life19 Januari 2025, 13:00 WIB

Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat

Tugu setinggi sekitar 9 meter itu bertuliskan Tugu Peringatan EX KMD II Siliwangi tahun 1948 dan 1949.
Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat. Foto: IG/@history_galuh/@rubah_cisadap
Nasional19 Januari 2025, 12:32 WIB

Perketat Prosedur Kesehatan Makan Bergizi Gratis! Pelajar SD di Sukoharjo Keracunan

Hal ini diungkap Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo, pasca kasus keracunan yang menimpa puluhan pelajar SDN Dukuh 03 di Sukoharjo Jawa Tengah pada Kamis, 16 Januari 2025.
Ilustrasi. MBG dengan susu. (su/turangga anom)