Oleh: Septiana Putri Juariyah
(Mahasiswa PGSD Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi)
Pandemi Corona atau Covid-19 semakin menegangkan warga masyarakat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Setiap hari, data Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun yang dinyatakan positif kian melonjak.
Update di dalam negeri, per 26 Maret 2020 pandemi virus yang berasal dari Kota Wuhan, China ini telah mencapai 893 kasus positif Corona, 78 orang meninggal dan 35 orang dinyatakan sembuh (sumber; Release Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19).
Kondisi tersebut, membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar di rumah atau tidak ada proses pembelajaran di lembaga pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD/sederajat), Sekolah Menengah (SMP/SMA/sederajat), dan Perguruan Tinggi (PT) hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Lalu, bagaimana solusi pemerintah agar tujuan pembelajaran tetap tercapai meski diliburkan? Apakah para pelajar dan mahasiswa diam-diam tetap melaksanakan pembelajaran di sekolah?, No!. Apakah guru dan dosen sosialisasi di akhir pekan? Oh Tidak!. Apakah diberikan puluhan lembaran kertas dan tumpukan buku? Hm bukan!. Lalu apa solusinya?, belajar daring (online) adalah solusi yang tepat!
I Love Corona.
Mengapa saya katakan I Love Corona?, bukankah kita harus menjauhinya?. Nah, teman-teman harus selalu berpikir positif ya, karena selalu ada sisi positif meskipun dalam situasi yang paling terburuk sekalipun. Corona dalam artikel ini adalah singkatan dari Collaborative Online Learning atau pembelajaran online kolaboratif. Sungguh menarik bukan? So, do you agree if I say I love Corona?.
Collaborative Online Learning (Corona) memang tidak mudah tetapi tidak sulit juga. Bagi mahasiswa, belajar online sudah menjadi bagian proses pembelajaran. Tetapi, tidak jarang para agent of control dan agent of change ini mengeluh akan pembelajaran daring.
Alasannya pun beragam, tugas yang seperti berlipat-lipat, deadline yang mepet dan tidak sesuai dengan tugas yang diberikan (waktunya kurang kalau tugasnya banyak gini), kalau ngk ngerti mau nanya siapa?, dan masih banyak lagi.
Entah itu gurauan atau memang suara hati yang sedang mereka lantangkan, terkadang pikiran negatif dapat membuat mood menjadi down, malas sebelum bergelut, ngeluh sebelum done dan tidak tahu apa yang harus diselesaikan.
Jika demikian, apakah solusinya?. Nah, untuk teman-teman yang punya problematika di atas, you can read my writing until the end *don't be lazy, hehe.
Ini beberapa solusi yang dapat membuat kita jatuh cinta dengan Corona atau masih bisa mengkolaborasikan kegiatan belajar secara online dengan kegiatan lainnya selama #dirumahaja.
1.Niat
Niat yang baik tentu akan membuat diri selalu bersemangat, niatkan bahwa dimanapun, kapanpun, dan apapun tantangannya kalian harus tetap belajar. Ingat kembali siapa yang harus dibahagiakan kelak dan tentu menyenangkan jika suatu hari nanti kita bercerita kepada generasi berikutnya, bahwa kita tetap melaksanakan pembelajaran meskipun sedang terjadi musibah. Sangat luar biasa bukan?
2.Membuat schedule
Buatlah schedule atau jadwal harian, jangan lupa untuk menyinkronkan dengan pekerjaan rumah ya. Misal, pukul 06.00-08.00 olahraga dan bantu selesaikan pekerjaan rumah, pukul 09.00-12.00 daring, pukul 12.00-14.00 Ishoma, pukul 14.00-16.00 daring, pukul 16.00-19.00 ishoma, pukul 19.00-22.00 mengerjakan tugas.
Selain dapat membuat waktu kalian efektif, ini dapat membantu kalian dalam memilah deadline mana yang harus didahulukan bukan? Anw, itu hanya contoh ya. Kalian bisa atur waktu sesuai kebutuhan dan jika sudah fix schedule nya, tolong disiplin ya teman-teman.
3.Selalu berpikir positif
Mengapa harus berpikir positif?. Secara tidak sadar, pikiran negatif membuat kita tidak bisa berpikir jernih, lambat laun akan menjadi sebuah menyesalan. Rubahlah maindset bahwa daring adalah cara efisien untuk kita tetap mengenyam pendidikan meskipun tidak keluar rumah. Selain irit tenaga, irit ongkos juga kan? Hehe.
4.Selangi dengan hiburan
Waktu istirahatmu dapat dijadikan hiburan, entah itu bercengkrama dengan keluarga, menonton Tv, Youtube, bermain game, dan hal-hal yang bisa membuat mood kembali fresh. Tapi ingat, harus sesuai schedule ya.
5.Mencari referensi materi
Jika materi yang kalian dapat dari hasil daring dirasa kurang, maka jangan bosan untuk mencari referensi dari berbagai sumber, entah itu jurnal, artikel, dan sebagainya. Sehingga ketika ada suatu teori yang belum dimengerti, kalian bergerak untuk mencari tahu sendiri. Tunjukan kreatifitas tanpa batas!.
6.Istirahat yang cukup
Istirahat yang paling dianjurkan adalah tidur. Tidurlah kurang lebih 8 jam dalam sehari, meskipun 8 jam nampak aneh bagi kalangan mahasiswa, tetapi ditengah goncangan wabah ini sangat di anjurkan untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Selain dapat menyehatkan tubuh, tidur yang cukup dapat membuat otak kembali fresh di pagi hari.
Nah, itulah yang harus kalian praktikan agar Corona terasa menyenangkan dan fall in love. Sungguh cinta tumbuh karena terbiasa. Semoga bangsa Indonesia terbiasa menjadi bangsa yang rajin belajar dan mampu menciptakan generasi pembelajar yang cerdas. Dan semoga pandemi Corona atau Covid-19 di negara kita dan seluruh dunia segera berakhir. Amin.