Oleh: Dr. Daryono, S.Si., M.Si - Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
Gempa kuat mengguncang Zagreb, ibukota Kroasia pada Minggu 22 Maret 2020 pukul 6.23 waktu setempat. Gempa dangkal berkekuatan M 5,3 ini menyebabkan kerusakan dan kepanikan luarbiasa di saat sebagian ibu kota sedang mengalami lockdown karena penyebaran virus corona.
Episenter gempa terletak pada koordinat 45,87 LU dan 16,02 BT tepatnya di darat pada jarak 7 kilometer arah utara Zagreb pada kedalaman 5 kilometer.
Pasca terjadi gempa utama (mainshock) diikuti gempa susulan (aftershocks) signifikan berkekuatan M 5,0 dan M 3,7. Saking kuatnya guncangan, gempa dilaporkan dirasakan hingga Austria selatan dan Slovenia.
Dampak gempa ini dilaporkan menimbulkan banyak bangunan rusak. Jalan-jalan di pusat kota dipenuhi puing bangunan. Dalam beberapa foto tampak bongkahan beton menimpa mobil, pecahan-pecahan tembok dan cerobong asap terlempar hingga ke jalan-jalan. Seorang anak dilaporkan terluka dan kritis, disamping banyak warga lain yang juga menderita luka-luka.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman pusat gempanya, tampak bahwa gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif. Diduga kuat pemicu gempa ini adalah aktivitas Zona Sesar Medvednica (Medvednica Fault Zone).
Zona Sesar Medvednica adalah zona sumber gempa di Kroasia utara tepatnya di kawasan Pegunungan Medvednica. Zona sesar aktif ini memiliki orientasi Timur Timurlaut - Barat Baratdaya. Sistem sesar ini memiliki mekanisme pergerakan naik dan sesuai hasil analisis mekanisme sumber gempa kemarin yang juga menunjukkan pergerakan naik (thrust fault).
Jika menilik catatan sejarah gempa Balkan, gempa ini adalah yang terbesar di Zagreb dalam kurun waktu 140 tahun terakhir. Gempa terakhir melanda Zagreb terjadi pada 9 November 1880 dengan kekuatan M 6,3. Episentrumnya terletak di gunung Medvednica menghancurkan 1.758 bangunan termasuk gereja dan bangunan milik negara.
Gempa dan Virus Corona
Kroasia kini menghadapi 2 krisis bencana yang paralel saling bertentangan, yaitu gempa dan wabah virus. Mitigasi gempa mengharuskan warga keluar dari rumah, sementara mitigasi bahaya virus mengharuskan warga tetap tinggal di dalam rumah.
Di Kroasia saat ini terdapat sebanyak 235 warga terinfeksi virus Corona dengan satu orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya dalam kondisi kritis. Kini warga Zagreb dilanda kepanikan dan kebingunan, antara harus keluar rumah atau tetap di dalam rumah.
Evakuasi dampak gempa diperumit dengan aturan lain yang sedang diberlakukan terkait virus Corona. Ketika warga harus berlari menyelamatkan diri meninggalkan rumah-rumah mereka akibat guncangan gempa, otoritas setempat meminta warga untuk menghindari berkumpul di area publik, seperti taman dan tanah lapangan.
Sebagai penutup, semoga bencana ini tidak terjadi di Indonesia.