Cegah Covid-19 Versi Mata Sosial Dengan Jengkol, Pete dan Berenang di Laut

Kamis 19 Maret 2020, 05:20 WIB

Oleh: A. Ruslan. S

(Ruslan Raya Mata Sosial)

Virus Corona atau Covid-19 menjadi Tranding Topik di berbagai belahan dunia. Seperti kita ketahui bahwa asal muasal penyakit atau Virus Corona/Covid-19 berasal dari Wuhan China. Terlepas dari itu,  Kini menjadi tanggung jawab semua untuk mencegah penularan Virus Corona atau Covid-19 tersebut.

Semua dunia disibukan dengan adanya Virus Corona atau Cobid-19 tersebut, berbagai kebijakan pemerintah di tiap-tiap negara di terapkan untuk meminimalisir atau pencegahan penularan Virus Corona/Covid-19.

Kebijak-kebijakan tiap negara di belahan dunia   ini juga di dorong oleh keputusan WHO atau World Health Organization yang dimana organisasi kesehatan dunia itu menetapkan Corona atau Covid-19 menjadi Pandemi.

Ketika statusnya Virus Corona atau Covid-19 tersebut menjadi Pandemi yang dinyatakan langsung oleh WHO, hal ini secara otomatis menjadi hal yang sangat serius di tanggapi di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. 

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan berdasarkan pengumuman Presiden Republik Indonesia Joko Widodo 

Beberapa hari yang lalu dimana kita banyak bekerja dan beraktivitas dirumah atau melakukan dengan istilah Social Distancing dan Lockdown.

Presiden Joko Widodo pun mengeluarkan Kepres 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona atau COVID-19.

Terlepas dari Pro dan Kontranya kebijakan tersebut, Wabah Virus Corona atau Covid-19 adalah sangat mengancam kehidupan seluruh manusia di bumi ini. Namun langkah yang jitu adalah kita jangan PANIK dengan situasi seperti ini, karena sejatinya kepanikan hanya akan menambah cepatnya penularan Virus Corona tersebut.

Apa itu Pandemi dan apa itu Virus Corona atau Covid-19. Pandemi menurut Wikivedia adalah Pandemi (dari bahasa Yunani πᾶν pan yang artinya semua dan δήμος demos yang artinya orang) adalah epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia. Penyakit endemik yang meluas dengan jumlah orang yang terinfeksi yang stabil bukan merupakan pandemi.

Kejadian pandemi flu pada umumnya mengecualikan kasus flu musiman. Sepanjang sejarah, sejumlah pandemi penyakit telah terjadi, seperti cacar (variola) dan tuberkulosis. Salah satu pandemi yang paling menghancurkan adalah maut hitam, yang menewaskan sekitar 75–200 juta orang pada abad ke-14. (Baca Wikivedia).

Masih menurut Wikividia Virus Corona atau Covid-19 adalah Koronavirus[1] atau coronavirus (istilah populernya: virus korona, virus corona, atau virus Corona) adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales.[2][3] Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia).

[4] Pada manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus pada manusia. (Baca Wikivedia).

Saya bukan ahli kesehatan, bukan pula ahli pengobatan. Saya hanya mencoba menuangkan ide atau pendapat atau asumsi mengenai penangan pencegahan penularan Virus Corona atau Covid-19 sejak dini. Seperti yang kita ketahui pastinya dengan pola hidup sehat, dan asupam gizi serta protein ditambah olah raga teratur serta istirahat yang cukup itu sudah merupakan benteng bagi tubuh kita untuk menolak Virus atau penyakit bahkan Virus Corona atau Covid-19 sekali pun. Ditambah jangan lupa segala sesuatunya  diawali dan diakhiri dengan berdo'a kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Saya lebih memilih dan menyarankan untuk mengkonsumsi Jengkol, petay serta berenang  di laut untuk mencegah penularan wabah penyakit Virus Corona atau Covid-19. Kenapa demikian? Jengkol itu menurut informasi dari berbagai sumber bahwasannya mengandung Minyak Atsiri dan Karbohidrat serta mengandung Saponin, Glikosida, Steroid, Alkaloid, Kalsium, Vitamin B, A, C, Jengkol juga menjadi penghasil protein yang lumayan. Dan tak kalah menarik jengkol juga mengandung Antioksidan yang tinggi, dimana  Antioksidan itu sendiri adalah zat untuk membentengi radikal bebas dalam tubuh manusia.

Bahkan jengkol sendiri mengandung zat besi yang tinggi hal ini bisa mengatasi Anemia atau kurang darah serta bisa meringankan stres dan tidak bisa tidur, misal karena stres mikirin atau paranoid Virus Corona/Covid-19. Dalam jengkol juga ada kandungan Kalsium dan Fosfor yang bisa menguatkan dan menyehatkan Tulang dan Gigi, otomatis kalau Tulang dan Gigi kita sehat  penyakit pun enggan untuk menghampiri kita bisa jadi termasuk Virus Corona atau Covid-19 itu sendiri.

Bahkan jengkol pun bisa menyehatkan jantung loh! Dasarnya dalam jengkol juga ada Diuretik yang bersifat urin menjadi halus, Kalau jantungnya sehat ini pun pasti tidak akan terkena Virus Corona yang sedang mendunia ini, orang yang jantungnya sehat otomatis akan tetap Rilek dan Tenang sehingga Virus Corona atau Covid-19 tak bisa menghampirinya. Intinya mengkonsumsi jengkol dengan teratur dan sesuai maka akan menyehatkan tubuh kita, kalau tubuh kita sehat sistem Imun kita kuat Virus Corona pun lewat.

Penelitian tentang jengkol pun banyak dilakukan seperti di Malaysia dengan Universitas Siannya, mereka mengekstrax jengkol dan dilakukan uji coba pada tikus. Dan hasil uji coba tersebut membuahkan hasil yang signifikan dimana extrak jengkol tersebut mampu menghambat sel kanker pada tikus.

Bahkan senyawa dalam jengkol lebih baik dari obat kemoterapi menurut penelitian yang dilakukan Institute Of Health Sciences Swedia.

Bergeser ke petai. Petai pun ga kalah memberi manfaat buat tubuh kita. Petai juga kaya akan antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, tanin, dan superoxide dismutase (SOD). Serta Beberapa jenis vitamin, termasuk vitamin C, vitamin B1, dan vitamin E. Juga mengandung Mineral, seperti kalsium, mangan, kalium, zat besi, fosfor, zinc, magnesium, dan tembaga. Protein. Karbohidrat. Serat. Lemak.

Petai pun banyak memberikan manfaat karena banyak mengandung zat-zat atau Vitamin seperti yang disebutkan di atas. Manfaat tersebut diantaranya; Mengontrol gula darah, Melawan radikal bebas, Menyehatkan saluran pencernaan, Menjaga kesehatan jantung, Mengatasi infeksi. Jadi hemat saya mengkonsumsi Petai dengan teratur dan cukup akan mampu menolak atau mencegah penyebaran wabah Virus Corona atau Covid-19.

Selain Jengkol dan petai, Berenang di laut pun bisa mencegah terkena penyakit Virus Corona atau Covid-19. Dasarnya adalah salah satu direktur Klinis di Inggris dari medical charity Allergy pernah memgatakan Orang-orang yang sering berenang di laut atau kehidupannya dekat laut di pastikan memiliki sistem pernapasa yang sehat.

Air laut itu sendiri kaya akan mineral, seperti sulfat, magnesium, dan kalsium, natrium, klorida. Bahkan ada terapi medis yang disebut  thalassotherapy. Yang jelas berenang di laut pasti bisa menyehatkan sistem pernafasan, Air laut bisa memperbaiki sistem saraf parasimpatis hingga hormon yang memengaruhi otak secara positif dengan cara berenang, serta bisa meredakan sinusitis.

Secara mental pun berenang di laut dapat membuat kita bahagia, dan santai serta nyaman apalagi dengan pemandangan yang indah. Jadi hemat saya berenang di laut salah satu cara pencegahan dari wabah Virus Corona atau Covid-19. Dan yang terpenting adalah selalu memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dari Berbagai Sumber

Salam Mata Sosial Yuk Peduli Yuk Berbagi

Jangan Panik Karena Virus Corona atau Vovid-19.

Jangan Lupa Berdo'a

Jika Tuhan Ciptakan Virus Corona Maka Tuhan Pun Akan Ciptakan Obatnya

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)