Buzzer atau Bussyet

Kamis 10 Oktober 2019, 14:03 WIB

Oleh : Jerry Massie (Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies)

Istilah "Buzzer" akhir-akhir ini menjadi isu yang ramai diperbicangkan publik.

Setidaknya, buzzer ini menjadi political weapon (senjata politik) untuk meruntuhkan lawan politiknya. Sepertinya ini bagian penggiringan dan penggorengan public opinion (opini publik). Dalam dunia marketing kita mengenal branding image atau merek. Kelompok buzzer bisa dibilang pintar memainkan merek dagang politik.

Tak pelak, buzzer menjadi kunci kemenangan baik dalam president election (pemilihan presiden) bahkan pileg. Bisa juga bahkan bisa jadi sumber malapetaka.

Para gerombolan buzzer adalah politik bayaran yang menggerakan dan mempengaruhi publik lewat kicauan dengan mendukung seseorang di dunia sosmed.

Saat ini the spirit of buzzer kian menggurita selain the spirit of hoax. Tengok saja laporan yang dibuat peneliti Universitas Oxfordmengungkapkan dana buzzer di Israelbisa mencapai 100 juta dollar AS, atau Rp 1,4 triliun.

Menurut laporan bertajuk "The Global Disinformation Order 2019 Global Inventory of Organised Social Media Manipulation",  pendengung Israel berada di level high capacity.

Buzzer ini memang dibayar untuk jadi influencer.

Artinya, buzzer di sana melibatkan jumlah besar, baik dalam sisi orang yang mengatur atau anggaran yang dipersiapkan untuk menyebarkan disinformasi.

Berdasarkan laporan dari peneliti Oxford, diketahui buzzer Israel merupakan tim berisi sekitar 400 orang, dan mendapatkan pelatihan formal.

Kadang informasi tak dianalisis lagi tapi ditelan mentah-mentah oleh publik. Lantaran kurangnya sense of understanding jadi ini dimanfaatkan oleh gerombolan "buzzer". Tapi lama-kelamaan bisa berubah jadi "buzzyet". Saya teliti hampir setiap detik di grup baik itu Prabowo dan Jokowi terus muncul serangan membabi buta dengan hate speech and fake news (ujaran kebencian dan berita bohong atau palsu). 

Ini terus digoreng, hingga sampai kini hoaks kian merajalela. Menurut data Kominfo Tahun 2018 kemarin saja April 2019 ada 486 kasus dan politik mendominasi ada 209 kasus.Berdasarkan data tersebut, total ada 1.731 hoax sejak Agustus 2018-April 2019.

Bahkan dicatat ada 800 ribu situs penyebar hoaks di Indonesia menurut Kominfo.

Menurut saya "buzzer" juga jangan asbun, walaupun salah kaprah tapi tetap dibela. Dan juga membuat konten-konten yang merugikan pemerintah Jokowi.

Baru-baru ini Polisi menangkap orang-orang yang diduga terkait dengan grup WhatsApp Anak STM saat demo di DPR, Jakarta, beberapa hari lalu. Ini menindaklanjuti viralnya screenshot grup tersebut di media sosial yang berisi pembicaraan soal bayaran demo. Nah, ini harus menjadi perhatian serius pemerintah khususnya kementerian terkait. Ada banyak yang berselancar di dunia maya tapi tak menggunakan akal sehat. Justru membela kebijakan dangan orang yang salah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)
Life22 Februari 2025, 18:00 WIB

Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar

Ziarah kubur ke makam orang yang sudah meninggal merupakan tradisi umat Muslim di Indonesia menjelang bulan suci Ramadhan dan biasanya dikenal dengan sebutan nyekar.
Ilustrasi. Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel