ASN SEBAGAI SDM UNGGUL:  Refleksi HUT RI Ke-74 Tahun 2019

Jumat 16 Agustus 2019, 04:04 WIB

Oleh: Dr. H. Mulyawan Safwandy Nugraha, M.Ag.,M.Pd.

Direktur Research and Literacy Institute (RLI) Perkumpulan Peneliti dan Pegiat Literasi

Jelang HUT RI ke-74 tahun 2019 ini, pemerintah mengusung tema: SDM Unggul, Indonesia Maju. Saya kok tertarik sekali membahas tema ini untuk artikel saya selanjutnya. Sepertinya, ada sebuah keinginan besar pemerintah untuk lebih mengedepankan SDM sebagai instrument kemajuan bangsa ini. 

Investasi pada manusia adalah investasi yang mahal. Namun return (balikan)-nya pun tidak kecil. Itulah sebabnya, mewujudkan SDM yang unggul akan mengantarkan pada kemajuan bangsa Indonesia ke depannya. 

Salah satu potensi SDM unggul yang dimiliki negeri ini adalah ASN atau Aparatur Sipil Negara. Dulu dikenal dengan istilah PNS atau Pegawai Negeri Sipil. Apakah mungkin ASN bisa berkembang dan unggul seiring dengan maraknya stigma negatif yang dilekatkan kepada jabatan seorang ASN

ASN: Zaman old vs Zaman Now

Menjadi Aparatur Sipil Negara/ASN (atau sebutan popular dahulu PNS/Pegawai Negeri harus disyukuri. Saya ingat betul ketika Ayah mertua saya bercerita, bahwa pada sekitar era tahun 1960-1980-an, menjadi ASN atau PNS bukanlah sebuah profesi yang membanggakan. Apalagi jika yang dilihat adalah penghasilannya yang jauh dari kata “cukup”, atau “besar”. Hal tersebut jika dibandingkan dengan penghasilan profesi karyawan di perusahaan swasta.

Salah satu Sahabat saya yang masih aktif bertugas (mungkin 5 tahun lagi memasuki masa pensiun) bercerita, bahwa dirinya saat itu masih di PGA (Pendidikan Guru Agama) kelas 3, belum selesai sekolahnya, ijazah belum di tangan, tapi SK PNS sudah ada di rumah. Wuihhh.. saya sampai tertegun. Begitu ya kondisi menjadi ASN di masa lalu. 

Di masa lalu, Kinerja seorang ASN berbeda dengan ASN dulu. Banyak menilai jika ASN dulu lebih bebas melanggar peraturan dibandingan dengan sekarang. Misalnya dari hal kecil, seperti datang terlambat, pulang belum waktunya, bolos kerja, jalan-jalan saat jam kerja dan masih banyak lagi. Hal tersebut dikarenakan dari pihak lembaga yang lemah akan kebijakan peraturan. Sehingga, citra ASN di mata masyarakat menjadi jelek atas sikapnya. 

Dulu menjadi ASN merupakan sebuah kebanggaan tersendiri karena walau gaji kecil tapi penghormatan besar sekaligus ditakuti. Menjadi ASN berarti memiliki privilege tersendiri dan dapat menikmati fasilitas negara yang tidak dimiliki pekerja lain di sektor swasta. Jadi ASN juga merupakan jaminan masa depan cerah, sekaligus kenyamanan hidup karena susah dipecat dan dapat pensiun hingga setelah meninggal dunia

Saat ini, keadaannya sudah berbeda. Seratus delapan puluh derajat berbeda. Sekarang zamannya sudah berubah. Jika masih ditemukan ASN dengan pola pikir atau paradigma lama, maka tinggal siap-siap saja tersisisih dan terpinggirkan di tengah hiruk pikuk perubahan paradigma itu sendiri.

Walaupun animo masyarakat yang ingin jadi ASN semakin tinggi, namun bukan berarti suasananya masih seenak zaman dulu. Sekarang apa-apa yang dilakukan ASN selalu menjadi sorotan masyarakat. Telat masuk kerja sedikit langsung kena sidak dan diberitakan pula di koran. Ibu-ibu ASN yang kebetulan mampir ke pasar tiba-tiba disorot karena dianggap bolos kerja. Padahal para pekerja swasta juga ada yang berlaku sama, tapi tidak ada media yang menyorotnya. ASN sekarang juga tidak bisa lagi seenaknya bolos seperti dulu, karena absensi semakin ketat dan terpantau secara online. ASN akan dikenakan sanksi kalau enggak masuk berturut-turut atau 46 kali enggak masuk dalam setahun. ASN sekarang kedisiplinannya ditingkatkan, dulu ASN tidak bisa dipecat, sekarang bisa dipecat,

Zaman dulu orang berebut jadi pimpro karena menjadi lahan basah, sekarang orang berebut menghindar karena takut digelandang ke meja hijau. Dulu ASN harus kelihatan kaya dan terpandang di lingkungannya, sekarang lebih baik tampil sesederhana mungkin daripada jadi gosip di lingkungan masyarakat. Padahal penghasilan ASN sekarang jauh lebih besar dan resmi daripada zaman dulu.  

ASN zaman now tidak bisa lagi berleha-leha seperti seniornya dulu. Semboyan: kerja, kerja, kerja membuat ASN harus siap bekerja tanpa jam kerja, 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, bahkan saat liburanpun tidak boleh mengambil cuti. Setiap mata akan memandang perilaku ASN, dan bila ketahuan menyimpang, misal menjadi pelakor atau menggunakan narkoba pasti akan menjadi sorotan media. Tak ada lagi ruang untuk sembunyi, semua sudah terang benderang dan mudah untuk dilacak di era digital ini.

ASN adalah potensi SDM unggul

ASN sudah seharusnya meningkatkan keunggulan pribadinya dengan meningkatkan kompetensi dalam bidangnya masing-masing. Hal tersebut merupakan ungkapan rasa syukur bahwa takdir seseorang menjadi ASN tidak semua orang bisa dapatkan. 

Namun jangan lupa, kenikmatan apapun, termasuk menjadi ASN atau kemerdekaan RI sekalipun harus disyukuri dengan dengan sebaik-baiknya dengan terus melakukan peluasan social expediencies dan perbaikan  kinerja secara berkesinambungan. Harus teradi perubahan dalam mindset seorang aASN bahwa menjadi ASN hakikatnya menjadi pelayan masyarakat. 

ASN harus muncul menjadi SDM yang handal dan unggul, dapat diandalkan dan selalu mencoba berinovasi melakukan perbaikan dalam hal pelayanan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Saat ini, sulit ditemukan ASN yang tidak memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi. Hadirnya ASN-ASN baru yang direkrut dengan berbagai tahapan prosedur yang cukup panjang dan seleksi yang ketat, diharapkan melahirkan optimism bahwa ASN yang nantinya akan mengisi jabatan-jabatan strategis di negeri ini memiliki integritas dan komitmen terhadap pelayanan pada masyarakat secara sungguh-sungguh.

Bangsa ini membutuhkan sosok ASN yang memiliki kemapuan yang mumpuni, attitude yang baik, berkarakter, memiliki inovasi dan selalu berupaya untuk berinovasi. ASN memiliki seluruh perangkat untuk bisa meningkatkan kemampuan dirinya. Bisa melalui diklat, studi lanjut, pengembangan kompetensi secara berkelanjutan melalui uji kinerja dan lain sebagainya.

Penutup

Kado terindah dan berkesan, sesuai dengan tema  di ulang tahun RI ke-74 yang bertepatan pada 17 Agutus 2019 ini adalah menjadi ASN yang penuh dengan dedikasi, kompetensi, berintegritas, dan mau bekerja dengan sepenuh hati dalam rangka mengabdi pada Allah SWT, tanah air dan masyarakat. 

Semoga.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)