Sistem Zonasi Kisruh, Para Emak Jadi Gaduh

Jumat 05 Juli 2019, 04:48 WIB

Oleh: Heni Andriani (Member Akademi Menulis Kreatif)

Pendaftaran siswa baru sudah mulai dibuka, baik dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas disambut dengan gembira, terutama bagi mereka yang memiliki prestasi yang bagus. Namun apa jadinya, ketika kebijakan zonasi dalam memilih sekolah ditetapkan, hanya bisa mengelus dada. Berbagai impian tentang sekolah favorit ini seakan buyar dengan adanya kebijakan zonasi. Apabila sekolah yang diidamkan di luar wilayah atau daerah tempat tinggal, hancurlah impian bersekolah di sekolah favorit. Jikalau dulu anak-anak bebas sekolah dimana saja sesuai impian dan harapannya, namun tidak kali ini.

Semenjak ada kebijakan sistem zonasi terasa sulit untuk meraih impian sekolah favorit. Kebijakan zonasi ini diterapkan sejak tahun 2016.

Ada yang rela pindah rumah dekat dengan sekolah impiannya, ada juga yang menyuap demi bisa masuk sekolah yang diidamkan. Sebenarnya, sistem zonasi ini diterapkan agar terjadi pemerataan dan keadilan sekolah. Jadi tidak ada lagi istilah sekolah favorit dan non favorit. Sistem zonasi, sebagaimana di tuturkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, kebijakan zonasi yang diterapkan sejak 2016 menjadi pendekatan untuk mewujudkan pemerataan akses pada layanan dan kualitas pendidikan. Mendikbud meminta Pemerintah Daerah dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa kebijakan zonasi tidak hanya digunakan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Namun, ternyata Kebijakan zonasi ini mendapatkan kritik dari Ketua komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat, Djoko Udjianto. Menurut beliau, Kemendikbud harusnya realistis dalam menentukan persentase kuota dengan cara melihat di lapangan. Presentase prestasi ini, yang terpenting harus pas dalam menerapkan kebijakan sesuai kemampuan daerah-daerah."

Berbagai fakta menunjukkan bahwa sistem zonasi ini belumlah layak diterapkan mengingat sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia belumlah layak. Apalagi jika membandingkan negara-negara maju seperti Jepang dan negara lainnya. Karena di Indonesia masih banyak sekolah - sekolah yang rusak, guru - guru yang masih harus ditingkatkan kualitasnya, sistem gaji untuk para guru terutama guru honorer yang belum sejahtera dan berbagai hal yang menghambat dunia pendidikan. Belum lagi persoalan out put pendidikan yang tidak berkualitas. Sebuah media online menyebutkan, daerah semisal Sukabumi masih banyak bangunan sekolah yang rusak. Ada sekitar 800 bangunan SD dari mulai rusak sedang, ringan hingga berat. Bahkan untuk kabupaten Sukabumi kekurangan guru sekitar 12000 orang.

Dengan kondisi seperti ini sistem zonasi sekolah tentunya tidak akan berhasil bahkan akan terjadi masalah baru semisal ada sekolah yang penuh dengan murid adapula yang kekurangan murid, mengingat sarana dan prasarana yang tidak menunjang bahkan ditambah dengan infrastruktur sekolah yang tidak memadai semisal jalan raya menuju sekolah. Masih banyak guru, murid yang terhambat ke sekolah karena berurusan dengan kondisi jalan. Dari sinilah perlu pengkajian ulang terhadap sistem zonasi jangan karena ingin meniru negara lain tetapi berbagai hal menunjang pendidikan oleh negara tidak diperbaiki dan dipersiapkan secara sempurna.

Memang saat ini sistem pendidikan yang digunakan menggunakan sistem kapitalisme. Pendidikan yang selayaknya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia secara gratis dan sempurna.Pada kenyataannya malah banyak yang tidak bisa menikmati pendidikan.

Cobalah tengok, akibat diterapkan pendidikan yang bersandar kapitalis menghasilkan out put yang nihil akhlak mulia dan ujung-ujungnya hanya jadi buruh bahkan ketika pun jadi pejabat malah banyak yang korupsi, Sungguh hal ini sangat menyedihkan.

Berbeda dengan islam pendidikan merupakan kebutuhan pokok. Pendidikan diberikan secara gratis dengan dilengkapi fasilitas yang lengkap dan bisa dinikmati semua kalangan tanpa ada perbedaan. Kurikulum dibuat berdasarkn akidah Islam sehingga siswa memiliki kekuatan akidah yang kokoh. Di dalam Kurikulum Islam dibedakan antara ilmu terapan dan tsaqofah sehingga mampu membedakan mana yang boleh diambil mana yang tidak boleh diambil.

Negara bertanggungjawab penuh terhadap penyelenggaraan pendidikan. Karena memahami bahwa setiap pemimpin laksana penggembala yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Sistem ekonomi sebagai penyokong pendidikan diselenggarakan dengan sistem non ribawi. Kalangan pekerjaan disediakan untuk menunjang kemajuan perekonomian rakyat. Pada akhirnya sistem pendidikan akan terwujud menuju generasi yang unggulan kuat secara akidah cerdas ilmu pengetahuannya sain dan teknologi mulia akhlaknya.

Hal ini bisa kita temukan pada masa Dinasti Abassiyah yang melahirkan ahli ilmu sekaligus ilmuwan yang tidak pandai dalam satu bidang ilmu agama tetapi pandai dalam bidang kedokteran, fisika, matematika, kimia dan lain - lain. Sungguh mendambakan generasi ini hanya bisa tercapai dalam sistem yang berasal dari Alloh (Khilafah) mustahil hal ini didapatkan dalam sistem demokrasi.

Wallohu a'lam bish ashowab.

|[email protected]|

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug