Politik Nol Rupiah, Mungkinkah ?

Sabtu 09 Maret 2019, 08:18 WIB

Oleh: Oksa Bachtiar Camsyah

Politik, satu kata yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Apalagi beberapa tahun terakhir ini, topik politik memang tengah menjadi sesuatu yang sangat seksi untuk diperbincangkan di tengah-tengah masyarakat negara kita.

Disatu sisi, saya cukup merasa bahagia karena tingkat kepekaan publik terhadap nasib negara ini sudah mulai bertumbuh, terlepas dari berbagai bumbu-bumbu yang turut menyertai proses pendewasaan tersebut. Disisi lain, saya masih belum terlalu yakin bahwa kesadaran masyarakat terhadap politik tersebut seiring sejalan dengan peningkatan kualitas demokratisasi negeri ini.

Dalam iklim seperti ini, rasanya sangat perlu bagi kita untuk kembali melakukan pendekatan purifikasi makna politik dengan sentuhan substansi dari makna politik itu sendiri. Jangan sampai, sisi pemuasan hasrat duniawi para politisi terus mendominasi aktivitas "suci" ini. Karena apabila itu terus terjadi, maka harapan untuk terciptanya peningkatan kualitas demokratisasi negeri ini hanya akan menjadi hal yang utopis.

Namun, kita pun tidak bisa menutup mata dengan realitas yang hari ini dan mungkin juga dari dulu kita temui di dalam aktivitas masyarakat kita. Momentum tahun politik selalu memberikan kesan yang menjanjikan bagi pendapatan sampingan sebagian masyarakat negeri ini. Ya, aktivitas _money politics_ seakan telah menjadi ritual wajib dalam mengisi pasar demokrasi kita.

Fenomena ini pun tidak akan pernah terlepas dari peran partai politik yang merupakan pilar utama dalam kehidupan berdemokrasi. Partai politik pada idealitanya harus mampu menjadi industri pemikiran terbesar dalam upaya peningkatan kualitas demokratisasi negeri sebesar Indonesia. Namun, hal tersebut belum cukup tanpa adanya aktor yang mendistribusikan nilai-nilai tersebut. Karena, tanpa menyiapkan aktor sebagai operator aksioma, ideologi secanggih apapun akan lumpuh, hanya akan menjadi hiasan dialektik. Oleh karenanya, tantangan terberat bagi partai politik sebagai pilar demokrasi adalah menyiapkan kader-kader dengan basis ideologi yang mengakar, begitulah seorang Tamsil Linrung mengatakan dalam bukunya yang berjudul "Politik untuk Kemanusiaan". Partai politik harus memiliki sistem kaderisasi yang mapan, bukan hanya mengandalkan figuritas seseorang hanya demi mendongkrak elektoral semata. Karena itu akan berakibat menjamurnya para politisi tahu bulat. Namun, itulah realitas hari ini.

Selain pembenahan dan penguatan di dalam tubuh partai politik, rasanya perlu juga bagi kita untuk kembali memperkuat dimensi moralitas pada setiap individu masyarakat kita, terutama para kaum politisi. Karena, tidak bisa kita pungkiri bahwa noktah immoralitas seringkali mendominasi demokratisasi Indonesia. Makna politik harus kembali kepada fitrahnya, bahwa politik bukanlah rimba belantara yang memberi kebebasan bagi yang diamanahi kuasa untuk bertindak membabi buta, politik juga bukanlah medan pertempuran yang kuat untuk menghardik yang lemah. Maka, pada proses pencapaian kekuasaan ini pun harus disucikan dari noda hitam yang pada realitas hari ini masih kita saksikan. Praktik jual-beli suara masih kerap dilakukan, bahkan sudah bergerak secara mapan.

Dalam kondisi tersebut, wacana politik nol rupiah rasanya akan terus mengalami stagnasi. Pragmatisme publik telah membawa iklim demokrasi kita pada kondisi dimana satu suara dapat ditaksir berapa besar nilai rupiahnya. Sehingga pendekatan dalam pengelolaan demokrasi negeri kita ini akan terus menggunakan pendekatan kuantitas semata, tanpa diiringi oleh pendekatan kualitas. Siapa yang paling banyak meraup suara  dalam pemilihan, dialah pemenanganya, memang itu tidaklah salah. Namun alangkah lebih baik apabila kuantitas suara tersebut dihidupi pula oleh basis kualitasnya. Dan kita harus terus memiliki sebuah impian. Impian untuk bagaimana menggeser paradigma suara yang dipersepsi murni kuantitas menjadi suara berbasis kualitas. Kita haruslah memiliki asa bahwa yang bergemuruh adalah suara kebenaran.

Selain pragmatisme publik, politik nol rupiah pun seakan telah tersandera oleh ke-absurditasan sistem politik kita hari ini. Panggung-panggung konflik yang sengaja di rekayasa demi memuaskan hasrat publik, kamar-kamar gelap transaksi, serta aksi saling jegal antar partai politik telah menjadi pemandangan yang nyaris mustahil untuk dihilangkan. Semuanya telah berjalan secara mapan. Bahkan, politisi yang memiliki ideologi kuat pun akan memerlukan imunitas ekstra untuk melindungi diri dari ke-absurditasan tersebut. Dan pada akhirnya, politik nol rupiah hanya akan berhenti pada titik dialektis semata. Kecuali, kita segera berbenah.

Sukabumi, 2019.

|[email protected]|

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Nasional21 Januari 2025, 17:03 WIB

16 Meninggal 3 Hilang 10 Luka-luka, Longsor Seret Rumah dan Kendaraan di Pekalongan

Longsor menimbun 2 unit rumah dan menyeret beberapa kendaraan yang sedang melintas di wilayah tersebut. Longsor juga menyebabkan 10 orang luka-luka segera dirujuk ke Puskesmas dan RSUD terdekat.
Tim Sar gabungan dan warga evakuasi korban longsor di Pekalongan Jawa Tengah (Sumber: dok BNPB)
Musik21 Januari 2025, 17:00 WIB

Terjemahan Lagu Dear Dream Lyodra, Tampil Pecah di Konser Superdiva x Supergirls!

Lagu Dear Dream Lyodra kembali dicari warganet usai dibawakan oleh The Winner Indonesian Idol X itu saat konser bersama Superdiva dan Supergirls.
Bawakan Lagu Dear Dream,Lyodra Tampil Pecah Bersama Superdiva dan Supergirls. (Sumber : IG/@lyodraofficial)
Sukabumi21 Januari 2025, 16:56 WIB

Yuk Daftar! Perumdam TJM Sukabumi Buka Pendaftaran Pasang Baru: Bebas Biaya

Perumdam TJM Kabupaten Sukabumi terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan meluncurkan program pasang baru bebas biaya pemasangan (subsidi).
Kantor Pusat Perumdam TJM di Jalan Cireundeu, Cibadak, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Entertainment21 Januari 2025, 16:30 WIB

Prilly Latuconsina Konfirmasi Menjalin Hubungan dengan Omara Esteghlal: Itu Benar

Aktris Prilly Latuconsina akhirnya memberikan konfirmasi mengenai hubungannya dengan Omara Esteghlal dalam acara Festival Perayaan Mati Rasa x Sinemaku Day 2025 di kawasan Senayan pada Minggu, 19 Januari 2025.
Prilly Latuconsina Konfirmasi Menjalin Hubungan dengan Omara Esteghlal: Itu Benar (Sumber : Instagram/@prillylatuconsina96)
Jawa Barat21 Januari 2025, 16:01 WIB

Anak Majikan yang Bunuh Satpam Asal Sukabumi Terancam Hukuman Mati

Polisi menjerat anak majikan yang jadi tersangka pembunuhan satpam asal Palabuhanratu Sukabumi dengan tiga pasal berlapis.
Tersangka pembunuhan satpam asal Palabuhanratu Sukabumi saat ditampilkan dalam press conference Polresta Bogor Kota. (Sumber Foto : IG Polresta Bogor Kota)
Keuangan21 Januari 2025, 16:00 WIB

Rp 454 Miliar Lebih, Dana Desa 2025 untuk Kabupaten Sukabumi, Cek Jatah Per Desanya Disini!

Dana Desa adalah program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah desa di Indonesia. Sumber anggarannya adalah APBN alias Anggaran Pendapatan Belanja Nasional, pemerintah pusat.
Ilustrasi kondisi jalan desa di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat (Sumber: dok sukabumiupdate)
Food & Travel21 Januari 2025, 16:00 WIB

Hanya 1,8 Km dari Stasiun Cipatat, Pesona Air Terjun 20 Meter Curug Walanda Bandung

Dari stasiun Cipatat ke Curug Walanda hanya menempuh jarak sekitar 1,8 km saja.
Hanya 1,8 Km dari Stasiun Cipatat, Jalan menuju Air Terjun 20 Meter Curug Walanda Bandung. Foto: IG/@disparbudbandungbarat
Sukabumi21 Januari 2025, 15:35 WIB

Persoalan Lahan! Perusahaan Jawab Masalah Proyek Tambak Udang di Pantai Minajaya Sukabumi

Saep membayar sewa kepada PT Nuansa Bhaskara Cipta Rp 500 ribu per tahun.
Warung milik Saep di sekitar Pantai Minajaya, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Senin, 20 Januari 2025. | Foto: SU/Ragil Gilang
Entertainment21 Januari 2025, 15:30 WIB

Deddy Corbuzier Panen Hujatan Usai Marah-marah Tanggapi Keluhan Makan Bergizi Gratis

Presenter sekaligus Youtuber, Deddy Corbuzier tengah menjadi sorotan netizen media sosial usai mengunggah video marah-marah di akun Tiktok miliknya pada Jumat, 17 Januari 2025.
Deddy Corbuzier Panen Hujatan Usai Marah-marah Tanggapi Keluhan Makan Bergizi Gratis (Sumber : Instagram/@masterdeddycorbuzier)
Aplikasi21 Januari 2025, 15:26 WIB

Perubahan dari Platform Merdeka Belajar ke Ruang GTK: Ini Cara Aksesnya untuk Guru dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan di Indonesia terus berkembang dengan hadirnya platform baru yang mendukung aktivitas guru dan tenaga kependidikan. Salah satu pembaruan penting adalah penggantian nama Platform Merdeka Belajar menjadi Ruang GTK.
Laman Web Ruang GTK, Perubahan dari Platform Merdeka Belajar ke Ruang GTK: Ini Cara Aksesnya untuk Guru dan Tenaga Kependidikan (Sumber : Kemdikbud)