Gerakan di Persimpangan Jalan

Rabu 06 Maret 2019, 10:59 WIB

Oleh : Oksa Bachtiar Camsyah/ Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Sukabumi 

Jatuhnya rezim orde baru dan bergeser kepada orde reformasi menandakan sebuah babak baru perjalanan bangsa ini akan dimulai. Transisi tersebut menjadi gerbang kebebasan bagi seluruh elemen bangsa ini dalam mengekspresikan rasa dan karsa yang sebelumnya tidak cukup bebas untuk disuarakan.

Reformasi bukanlah sebuah proses yang sekedar mengeluarkan diri dari masa kediktatoran orde baru, namun juga harus membawa satu buah visi, kemanakah selanjutnya bangsa ini akan dimuarakan.

Maka, pada momentum itulah banyak organisasi pergerakan yang mulai berani menunjukkan dirinya kepada publik dan menawarkan berbagai platform perjuangan yang dikemas secara apik, sehingga publik merasa yakin untuk ikut terlibat dalam perjuangannya dengan mengikutsertakan sebuah harapan bersama, mewujudkan cita-cita reformasi dan bahkan cita-cita negara dan bangsa ini.

Ada satu hal menarik ketika hampir semua organisasi pergerakan turut memposisikan publik sebagai basis kekuatan utama dalam perjuangannya. Karena, mereka dan kita semua menyadari bahwa tidak akan pernah ada suatu pergerakan tanpa adanya sumberdaya manusia. Dan publik menjadi basis utama dalam penyediaan sumberdaya manusia tersebut.

Namun, hari-hari ini saya merasakan suatu kondisi yang mungkin sangat tidak seharusnya dirasakan dalam suatu organisasi pergerakan manapun. Ya, sifat elitis para penggerak dalam gerakan apapun itu.

Memang, setiap gerakan pasti memiliki karakteristik dan _culture_ yang berbeda dalam mengelola gerakannya. Namun tidak dengan yang satu ini, bahwa setiap gerakan pasti menjadikan aktivitas keterlibatan di dalam kehidupan masyarakat menjadi salah satu agenda prioritasnya. Yang kemudian kita kenal dengan istilah gerakan kultural.

Maka, rasa untuk terus terlibat dan _aware_ terhadap persoalan masyarakat harus terus dimiliki oleh semua kader dalam gerakan apapun. Karena, apabila kita dan gerakan apapun itu sudah kehilangan gairah akan hal tersebut, maka kita akan mengalami delegitimasi perjuangan.

Sikap elitis dari setiap kader penggerakan harus dimsunahkan secara tuntas sampai ke-akar akarnya. Karena, kita menjadi bagian dari suatu pergerakan atau mungkin kita menjadi tokoh dalam pergerakan tersebut bukanlah untuk dijadikan _barrier_ dengan pergaulan masyarakat.

Jangan sampai, aktivis gerakan apapun itu tidak mengenal siapa saja tetangga rumahnya, atau siapa saja orang-orang yang selalu ada disekeliling kehidupannya. Jangan sampai, aktivis pergerakan manapun tidak mengetahui dan memahami apa permasalahan yang dihadapi di lingkungan Rukun Tetangga atau Desanya. Karena, apabila semua itu terjadi, bagaimana kita semua dapat menawarkan gagasan penyelesaian terhadap permasalahan masyarakat tersebut ?

Entah ini hanya perasaan saya saja atau bukan. Namun, hati saya menggerakan tangan ini untuk menulis hal tersebut. Sebelum semuanya terlambat, dan sebelum masyarakat semakin "ogah" untuk ikut terlibat dalam berbagai tawaran perjuangan yang selama ini diperjuangkan, marilah kita selamatkan gerakan perjuangan kita dari kebingungan di persimpangan jalan ini. Mari kita menjadi manusia populis bukan manusia elitis.

Sukabumi, 2019.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi16 Januari 2025, 22:17 WIB

Tak Ada Luka, Polisi Duga Mayat Telanjang di Ujunggenteng Sukabumi Tewas Karena Sakit

Polisi tak temukan luka bekas penganiayaan, mayat telanjang diduga ODGJ itu kemudian dimakamkan di TPU Desa Ujunggenteng Sukabumi.
Proses evakuasi mayat diduga ODGJ yang ditemukan di dalam rumah kosong di Ujunggenteng Sukabumi. (Sumber Foto: Polsek Ciracap)
Sukabumi16 Januari 2025, 22:06 WIB

Bupati Sukabumi Serahkan Ribuan Sertifikat Redistribusi Tanah Ke Petani Penggarap Di Pajampangan

Bupati Sukabumi Marwan Hamami yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria, menyerahkan secara simbolis sertifikat redistribusi tanah kepada perwakilan petani penggarap dari beberapa desa di Kabupaten Sukabumi.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyerahkan sertifikat elektronik kepada perwakilan petani di Ciemas, Kamis (16/1/2025) | Foto : Ragil Gilang
Nasional16 Januari 2025, 21:04 WIB

Wartawan Jadi Korban Kekerasan Saat Liputan Dapur Makan Bergizi Gratis Di Lombok Timur

Wartawan Selaparang TV yang juga anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lombok Timur ini, mengalami intimidasi dan perampasan kamera secara paksa saat melakukan peliputan di Dapur Mitra Makanan Bergizi
Ilusrtasi wartawan saat liputan dapur makan bergizi gratis di Lombok Timur | Foto : Pixabay
Sukabumi16 Januari 2025, 20:53 WIB

Personel Satpol PP Sukabumi Amankan Aksi Damai Guru Honorer R3 di Kantor Setda

Penempatan personel Satpol PP Kabupaten Sukabumi dilakukan untuk memastikan aksi damai ratusan Guru Honorer R3 berlangsung kondusif.
Personel Satpol PP Kabupaten Sukabumi berjaga di gerbang Kantor Setda untuk menjaga keamanan dan mencegah massa aksi Guru Honorer R3 yang berusaha masuk. (Sumber : SU/Ilyas)
Keuangan16 Januari 2025, 20:50 WIB

Berapa Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Rinciannya Lengkap!

Gaji PPPK Paruh Waktu 2025 diatur oleh Kemenpan RB berdasarkan keputusan No. 16 Tahun 2025.
Gaji PPPK Paruh Waktu 2025 diatur oleh Kemenpan RB berdasarkan keputusan No. 16 Tahun 2025. (Sumber : menpan.go.id).
Sukabumi16 Januari 2025, 20:34 WIB

DWP Dinas PU Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Kalibunder Sukabumi

Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin DWP Dinas PU Kabupaten Sukabumi yang dilakukan setiap bulan di berbagai wilayah kerja UPTD PU.
DWP Dinas PU Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam di Kecamatan Kalibunder, Kamis (16/1/2025). (Sumber Foto: Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi16 Januari 2025, 20:11 WIB

Beri Dukungan Moril, Dewan Elis Takziah ke Rumah Duka Korban Penyiraman Air Keras di Sukabumi

Sebagai wujud kepeduliannya, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi Elis Ernawati juga memberikan santunan kepada keluarga korban.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PDIP, Elis Ernawati, takziah ke rumah duka korban penyiraman air keras di Nagrak. (Sumber : Dok. Pribadi)
Sukabumi16 Januari 2025, 20:01 WIB

Ratusan Guru Honorer R3 Sukabumi Datangi Kantor Setda, Ini Tuntutannya

Ratusan guru honorer kategori R3 atau yang telah terdata dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN) perwakilan dari 47 kecamatan mendatangi Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi di Jalan Siliwangi
Ratusan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi Kantor Bupati meminta kejelasan nasib mereka dalam pengangkatan PPPK | Foto : Ilyas Supendi
Film16 Januari 2025, 19:30 WIB

Sinopsis Drama Korea The Queen Who Crowns, Ambisi Ratu Menciptakan Rezim Baru

Drama korea The Queen Who Crowns dari tvN ini menceritakan perjalanan seorang Ratu yang penuh semangat untuk menciptakan dunia baru pada awal era Dinasti Joseon dengan menjadikan suaminya sebagai raja.
Sinopsis Drama Korea The Queen Who Crowns, Ambisi Ratu Menciptakan Rezim Baru (Sumber : Instagram/@tvn_drama)
Food & Travel16 Januari 2025, 19:00 WIB

Candi Jiwa Karawang, Tertua di Jawa Barat yang Berdiri Megah di Tengah Hamparan Sawah

Candi Jiwa, yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, merupakan salah satu situs arkeologi tertua di Jawa Barat.
Candi Jiwa, yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, merupakan salah satu situs arkeologi tertua di Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@maya_cutecute/@discover.karawang).