Oleh: Tia az-Zahiddah
Di era milenialsaat ini berbagai aspek kehidupan seakan tidak bisa terlepas dari peran perempuan yang terus di ekspos. Mulai dari perkara pendidikan di sekolah hingga produk bagi kaum laki-laki seperti alat-alat sport ataupun otomotif. Sosok perempuan dijadikan model terdepan yang dijadikan daya tarik nilai jual suatu produk.
Dari segi pendidikan, banyak para ibu yang lebih memilih menjadi tenaga pengajar di suatu instansi pendidikan dengan alasan mengejar karir, hobby, faktor finansial, dan lain sebagainya.
Tidak jarang pula hal tersebut menjadikan para perempuan terkhususnya para ibu yang lalai terhadap kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu sekaligus, dalam urusan rumah tangga dan mendidik anak-anaknya.
Sama halnya dengan perempuan yang bekerja, baik itu sebagai buruh pabrik, PRT, karyawan suatu perusahaan ataupun sebagai SPG. Kerap kali kita melihat hal yang tidak semestinya, misalnya perempuan yang pulang bekerja larut malam atau kebagian sif malam hingga pagi.
Para perempuan yang menjadi model suatu produk otomotif yang sejatinya tidak ada hubungannya dengan sosok perempuan, tetapi hal tersebutlah yang dijadikan daya tarik penjual. Menampilkan kemolekan anggota tubuh kaum perempuan, lemah lembutnya suara, semua itu dimanfaatkan untuk menarik minat para pembeli.
Banyak fakta-fakta lain yang mampu kita lihat di lingkungan sekitar atau bahkan orang-orang terdekat kita, tidak sedikit pula fakta-fakta tersebut menjadikan dasar atau penyebab kehancuran rumah tangga dan pelecehan seksual.
Disinyalir dari Republika.co.id mulai pada awal 2018, angka perceraian di Sukabumi meningkat 142 kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak. Berdasarkan data dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) kota Sukabumi, sepanjang Januari hingga September 2018 ada sebanyak 194 kasus yang ditangani.
Inilah potret ditengah-tengah umat saat ini, ketika kita hidup tanpa aturan penguasa yang memang benar-benar mengayomi rakyatnya.
Rakyatnya dibiarkan begitu saja dalam bersikap tanpa memperdulikan keselamatan dan kehormatan diri beserta keluarga.
Padahal didalam islam perempuan merupakan sosok yang sangat dimuliakan, terlebih lagi ia adalah seorang ibu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Ahzab:33
"Dan hendaklah kalian menetap dirumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku seperti (kebiasaan) wanita-wanita jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-NYA. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya"
Dan dalam hadist Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya wanita adalah aurat, maka ketika dia keluar rumah, setan akan mengikutinya (menghiasinya agar menjadi fitnah bagi laki-laki), dan keadaan yang paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika dia berada di dalam rumahnya"
Semoga kebangkitan islam akan segera tiba masanya, agar kita mampu melihat dan merasakan bagaimana hidup dan dimuliakan dengan islam.
Wallahu'alam bishawab