Oleh: Oksa Bachtiar Camsyah
Pada bulan November tahun 2017 lalu, Kementerian Perhubungan menyelenggarakan sebuah kegiatan Dialog Nasional Sinergi Membangun Bangsa yang bertempat di Gedung Juang 45 Sukabumi.
Dalam sela-sela kegiatan tersebut, ada sebuah hadiah bagi peserta yang bertanya, dan saya satu diantaranya. Hadiahnya adalah satu buah tiket penerbangan gratis dengan maskapai yang telah ditentukan dengan destinasi yang bebas dipilih oleh si pemenang hadiah tersebut.
Karena saya adalah anak daerah yang berasal dari kampung, dan bahkan belum pernah naik pesawat, tentunya sangat berbahagia mendapatkan hadiah seperti ini. Alhasil saya memilih Pulau Papua sebagai destinasinya, karena saya ingin mengunjungi wilayah timur Indonesia yang konon katanya sangat indah untuk dikunjungi. Dan saat itu saya senang sekali karena hadiah tersebut diserahkan langsung kepada saya oleh Bapak Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi.
Pihak Event Organizer dari kegiatan tersebut langsung menghubungi saya dan meminta data diri saya agar hadiah tiket penerbangan tersebut bisa langsung diproses, dan saya pun langsung memberikan.
Setelah kegiatan tersebut berakhir, dengan bangganya saya pulang ke rumah dan bercerita kepada ibu saya bahwa anak bungsunya mendapatkan hadiah tiket penerbangan gratis dari pemerintah. Tentunya, ibu saya sangat berbahagia mendengar kabar tersebut. Dan saya pun sangat menantikan hari keberangkatan saya itu.
Beberapa hari kami terus berkomunikasi dan pada akhirnya pihak Event Organizer tersebut mengarahkan saya agar langsung berkomunikasi dengan pihak Kemenhub, dan alhamdulillah komunikasi saya dan pihak Kemenhub mulai terbangun.
Saya tentunya langsung menanyakan kepada pihak Kemenhub, kapan saya akan berangkat? Karena ibu saya sudah tidak sabar ingin melihat anak bungsunya tersenyum bahagia karena bisa pergi ke timur Indonesia menggunakan tiket gratis pemberian dari pemerintah.
Namun, pihak Kemenhub malah mengarahkan saya agar langsung berkomunikasi dengan pihak Maskapai yang telah ditentukan, yaitu Garuda Indonesia. Dan akhirnya saya pun berkomunikasi dengan pihak maskapai tersebut. Namun, dari awal komunikasi tersebut dibangun, saya belum mendapatkan kejelasan kapan saya akan berangkat. Dan tak terasa, sudah satu tahun lebih saya mendapatkan tiket tersebut, namun masih belum berangkat juga.
Ada sedikit kekecewaan, tapi bukan karena tiket penerbangan gratisnya, namun harapan yang sempat diberikan kepada saya tentang penerbangan itu.
Maka dari itu, bersama tulisan ini, saya ingin menyampaikan salam hangat saya kepada Bapak Presiden ataupun Bapak Wakil Presiden. Semoga Bapak Presiden ataupun Bapak Wakil Presiden dapat menerima pesan yang ingin saya sampaikan. Sehingga saya bisa mendapatkan titik terang dari kegelapan harapan yang selama ini saya rasakan.