Jangan Halalkan ‘Azab Allah

Jumat 26 Oktober 2018, 23:55 WIB

Oleh R. E. Febrianti Periwi, A.Md., S.AP

(Founder SLB Gratis Sukaraja-Sukabumi, Pemerhati Sosial)

Jika ada yang mengatakan: "Jangan hubungkan bencana dengan dosa" maka segeralah buka Al-Qur'an dan pelajari Islam lebih mendalam lagi. Dalam salah satu hadits termaktub; Suatu kali di Madinah terjadi gempa bumi. Rasulullah SAW lalu meletakkan kedua tangannya di atas tanah dan berkata:,

"Tenanglah, belum datang saatnya bagimu.'' Lalu, Nabi SAW menoleh ke arah para sahabat dan berkata, "Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian, maka jawablah (buatlah Allah ridha kepada kalian)!"

Nampaknya lokalisasi maksiat di wilayah Petobo, Sulawesi Tenggara yang kini telah tertelan bumi tak menjadi bahan intropeksi bagi sebagian orang. Belakangan ini ramai mewarnai isu pemberitaan mengenai kaum Luth yang kembali "gentayangan". Di Sukabumi saja sudah tertera nama Group FB "Gay Sukabumi, Nyalindung, Purabaya, Cibaregbeg, Sagaranten, Cidollog".

Fakta lain disebutkan oleh KPA Kota Sukabumi, bahwa jumlah Gay di Sukabumi tahun 2017 berjumlah 1.080 orang. Kita tak bisa hanya mengurut dada menyebut Astaghfirulohal adzhim saja seraya berkata "Semoga tak menimpa keluarga kita".

Namun ini adalah tugas kita bersama untuk paling tidak-menunda azab Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa masyarakat umum karena perbuatan orang-orang tertentu hingga masyarakat umum melihat kemungkaran di hadapan mereka sedang mereka mampu mengingkarinya tetapi mereka tidak mengingkainya. Jika mereka berbuat demikian maka Allah akan menyiksa masyarakat umum dan orang-orang tertentu itu.”(H.R. Ahmad dan at-Thabrani)

Paling tidak, hal pertama yang bisa kita lakukan adalah menjaga pertahanan dalam keluarga. Berikan pemahaman kepada anggota keluarga, bahwa perbuatan demikian adalah perbuatan haram. Yang dimurkai dan dapat mengundang azab Allah. Selalu terpa keimanan anggota keluarga kita dengan aktivitas-aktivitas yang mendekatkan diri kepada Allah. 

Kedua, Kontrol Sosial dari Masyarakat. Masyarakat jangan hanya diam menyaksikan kemaksiatan yang ada. Jangan besikap egois karena pelakunya bukan keluarganya. Ingat, Azab Allah dapat menimpa kita yang tak mau melakukan amar-ma'ruf nahyi mungkar. Masyarakat harus memiliki pandangan yang sama atas perilaku haram kaum Luth. Hadits yang dieiwayatkan oleh Tirmidzi; "Demi Allah yang jiwaku ada ditangan-Nya, kamu harus menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, atau kalau tidak pasti Allah akan menurunkan siksa kepadamu, kemudian kamu berdoa, maka tidak diterima doa dari kamu."

Masyarakat harus mau merangkul dan memberikan nasihat kepada kaum Gay bahwa perilakunya dapat membahayakan dirinya dan juga masyarakat. Inilah cara meraih kaum Gay. Bukan mengakui keberadaannya dan mendukung hak-haknya. Tapi mengingatkan mereka untuk kemabli menjadi normal dan bertaubat kepada Allah dengan sebaik-baiknya taubat. Masyarakat juga harus jeli dan cerdas menanggapi kebijakan-kebijakan pemerintah yang justru memberi ruang untuk virus LGBT yang malah menjamur.

Ketiga, langkah pemerintah yang harus tegas dalam menyikapi masalah Gay. Islam menghukumi pelaku LSL (Lelaki Suka Lelaki) yang enggan taubat dengan hukuman mati, yaitu dijatuhkannya pelaku dari tempat tertinggi di kota tersebut. Inilah hukuman yang memberikan efek jera. Dengan cara ini, pengidap LSL tak akan mewabah.

Sebagai seorang Muslim yang taat, harusnya pemerintah kita mengambil hukum dari Islam. Bukan malah mengadopsi nilai-nilai liberal Barat yang sudah terbukti gagal. Alih-alih megadopsinilai Islam, pak Mentri malah menghimbau menghargai hak-hak mereka. Jika sudah begini, masyarakat harus cerdas. Jangan sampai azab seperti d Sulawesi, menimpa tanah kita Jawa Barat. Na'udzu Billahi min Dzalik.

|[email protected]|

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak