Akhir zaman adalah masa dimana umat islam bagaikan makanan yang berada di meja makan yang siap dicomot dari sana sini. Ketika tidak kuat dengan benteng akidahnya maka hancurlah dia. Seperti sekarang. Generasi umat ini makin hari makin terlihat kerusakannya terutama semenjak adanya teknologi informasi berupa gadget. Kasus baru-baru ini dihebohkan dengan grup Whatsapp Allstar yang beranggotakan anak-anak SMP, juga grup FB pelajar yang melakukan pacaran sesama jenis di Garut. Dimana mereka sudah beranggotakan yang cukup fantastis. Bahkan untuk kota Sukabumi pun sudah sangat memprihatinkan. Adanya sarana gadget ternyata dipergunakan oleh mereka untuk sesuatu mengkampanyekan dan merekrut anggota LGBT sebanyak mungkin.
Kondisi ini pun tambah didukung oleh para kaum Liberalis tentu saja seperti terkena angin segar yang pada akhirnya mereka berani memproklamirkan keberadaan mereka dan terus mengembuskan ide ini melalui lembaga-lembaga, LSM bahkan kampus agar keberadaan mereka semakin diakui. Bahkan sudah ada pernyataan dukungan dari beberapa tokoh tentang LGBT bahkan di Kota Yogyakarta sudah ada pesantren yang menampung para LGBT.
LGBT yang dulu dianggap tabu, justru dengan keberadaan gadget malah tambah berani mengekspresikan keberadaannya. Di bawah bendera HAM mereka merasa punya hak menunjukkan jati dirinya. Bahkan diberbagai belahan dunia sudah diproklamirkan salah satunya pemuka agama yang menikah sesama jenis LSL (laki laki suka Lelaki). Irshad Mandji yang lesbian getol kampanye LGBT. Lengkingan peluit LGBT terus menembus ke semua kalangan, bahkan mungkin lingkungan yang terkesan aman, tidak menjamin terhindar dari LGBT. Bahkan wilayah Sukabumi ini dilansir komunitas gay sudah diambang yang sangat mengkhawatirkan karena jumlah yang cukup banyak. Tentu hal ini menjadi PR bersama untuk segera dihentikan agar generasi ini bisa diselamatkan dari ambang kehancuran.
LGBT sejatinya telah melawan kodrati sebagai manusia bahkan mengancam keberlangsungan manusia. Karena gay dan lesbian akan memutuskan institusi keluarga dan kelestarian keturunan. Selain itu orang yang melakukan LGBT kerap dihantui berbagai penyakit yang sangat menakutkan seperti HIV Aids, kanker anus dan berbagai penyakit kelamin lainnya. Bagaimana tidak, mereka melakukan hubungan badan pada organ yang tidak semestinya. Bahkan mereka melakukan hubungan tersebut dilakukan secara vulgar yang dshare ataupun diposting di Whatsapp, grup FB. Jika ada yang melihat maka akan memfollownya.
Persoalan LGBT bila tidak ditangani secara tegas maka akan menggerus generasi ini. Maka diperlukan sinergi antara beberapa komponen diantaranya keluarga, masyarakat dan negara.
Keluarga sebagai inti dalam membina dan membentengi anak- anak dengan akidah yang kuat. Orang tua dalam hal ini bisa mencek HP anaknya dikhawatirkan mengikuti grup-grup LGBT ataupun yang lainnya yang bisa menjerumuskan anak ke dalam kemaksiatan.
Adanya kepedulian Masyarakat
Ketika masyarakat bersifat cuek dengan kondisi lingkungan maka keberadaan LGBT akan semakin menjamur seperti dikostan ataupun kontrakan maka hal yang dilakukan adalah melaporkan keberadaan mereka ke yang berwenang.
Peranan Negara
Negara mewajibkan berperan besar dalam memupuk ketakwaan individu rakyat agar memiliki benteng iman yang kuat. Memblokir situs-situs pornografi dan LGBT. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menjadikan kebebasan standar prilaku tapi halal dan haram yang standar hidup. Ketika semua komponen ini bersinergi maka akan terhindar dari LGBT.