Oleh: Kang Warsa
Kang Fahmi dan Kang Andri selama satu minggu terakhir ini telah mengikuti dan membuka beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh berbagai OPD, Dinas-dinas, dan beberapa kominitas di Kota Sukabumi. Untuk mewujudkan Kota Sukabumi Religius, Nyaman, dan Sejahtera telah direalisasikan beberapa kegiatan. Rata-rata dari kegiatan tersebut dapat dikatakan telah menyentuh langsung lapisan masyarakat (civil society). Kebijakan terbaru yang diterbitkan oleh Wali Kota Sukabumi untuk menciptakan Sukabumi sebagai kota religius diantaranya adalah penebitan Surat Edaran Pelaksanaan Sholat Berjamaah di setiap OPD, Dinas, dan Perkantoran, agenda Sholat Subuh Berjamaah, dan Jumat Keliling.
Bintek KeterampilanMantan Pengguna Napza
Untuk mengantisipasi penyalahgunaan Napza, Dinas SosialKota Sukabumi telah memberikan Bimbingan Teknis dan Pendidikan Pelatihan Keterampilan kepada para mantan pengguna Napza di Kota Sukabumi. Pembekalanketerampilan ini sebagaimana disampaikan oleh Kang Andri sebagai salah satuupaya Pemerintah Kota Sukabumi mewujudkan harapan masyarakat terhadap visireligius Kota Sukabumi.
Penataaan KawasanLapang Merdeka
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Sukabumi: kawasan Lapang Merdeka dan tentu saja seluruh wilayah Kota Sukabumi sudah sepatutnya dijadikan sebagai kawasan bebas sampah. Dinas Lingkungan Hidup dan beberapa dinas terkait telah melakukan rapat koordinasi terkait penataan Kawasan Lapang Merdeka dan penertiban Pedagang Kaki Lima di kawasan tersebut.
Selain itu, Pemerintah Kota Sukabumi telah menyusun rencana menghidupkan kembali sikap gammenschaft (paguyuban) masyarakat Sukabumi melalui kegiatan Jumat Bersih. Harus diakui, kegiatan Jumsih di masyarakat sejak beberapa tahun terakhir ini sudah jarang lagi dilaksanakan.
Violin Charity ForPalu
Hari Sabtu lalu, komunitas biola dan beberapa komunitas lainnya menyelenggarakan penggalangan dana yang akan diberikan kepada parakorban bencana gempa bumi Palu dan Donggala. Kerterlibatan Pemerintah Kota Sukabumi tidak hanya sebatas mengikuti acara seremonial tersebut juga disertai oleh tindakan langsung dengan menjadi bagian dari pendonor amal kemanusiaan tersebut.
Beberapa minggu lalu, Kang Fahmi dan Kang Andri telahberhasil mengupayakan warga Kota Sukabumi yang terkena bencana gempa bumi di Palu-Donggala. Bagi Kang Fahmi dan Kang Andri dan unsur Muspida Kota Sukabumilainnya; sikap amal (charity) harus terus digalakkan dan ini telah mejadibagian penting dari budaya khas warga Sukabumi.
Dakwah Virtual
Pembinaan kaum milenial (generasi 2000) atau generasiera revolusi industri 4.0 dimana kehidupan mereka sulit dipisahkan dengan perkembangan dan benturan teknologi informasi telah menjadi bagian pentingdari program pemerintah. Komunitas Film Kota Sukabumi menggagas kegiatan dakwah virtual, mengajak kepada generasi milenial melalui pendekatan yang berbedadengan cara-cara konvensional. Dakwah virtual merupakan ajakan untuk melakukan kebaikan dengan memberikan pesan-pesan moral melalui penayangan film-filmberdurasi pendek.
Fenomena yang sedang menggejala selama dua bulan terakhirini baik di Kabupaten atau Kota Sukabumi adalah terindikasinya forum-forum dangroup-group di media sosial dengan ribuan anggota kaum gay. Hal ini tentu sajatelah memantik rasa khawatir berbagai pihak. Masyarakat telah mendorong pemerintah agar melakukan tindakan yang jelas terhadap fenomena ganjil seperti ini. Dapat diasumsikan, peningkatan jumlah kaum gay ini akan berbanding lurus dengan penularan HIV-AIDS. Dakwah Virtual merupakan tindakan preventif danpersuasif untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah kaum gay ini.
Kabizza Fest
Pemerintah Kota Sukabumi mengakui keberadaan komunitas-komunitas dan warga kreatif merupakan syarat mutlak terwujudnya kota yang berperadaban. Sebagai wujud ikhtiar kekinian dengan sasaran utama kaum millennial, Pemerintah Kota Sukabumi mengadakan Kabizza Fest di Lapang Merdeka. Acara ini melibatkan seluruh unsur masyarakat terutama para pelaku usaha dan komunitas-komunitas kreatif yang tersebar di Kota Sukabumi. Langkah ini merupakan titik awal bagi Kota Sukabumi dalam menghadapi era revolusi industri4.0. Tiga pilar utama sebuah kota; government, civil society, dan privatesector memang harus bahu-membahu dalam membawa Sukabumi ke arah kotaberperadaban.
|[email protected]|Kang Warsa