Mogok yang Jadi Momok

Jumat 12 Oktober 2018, 15:30 WIB

Oleh Hilda Herawati, S.Kom

(Guru SMK Swasta Sukabumi)

Maraknya aksi mogok mengajar di beberapa daerah dan tak terkecuali di Sukabumi beberapa waktu yang lalu adalah bukti perlakuan kurang baik terhadap guru honorer. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes kebijakan perekrutan CPNS 2018. Nasib para honorer kategori II (K-II) di Kota Sukabumi untuk bisa mengikuti seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 terhalang oleh persyaratan yang membatasi usia pendaftar maksimal berusia 35 tahun.

Kuota CPNS 2018 Kota Sukabumi sebanyak 110 orang, 45 diantaranya Formasi CPNS guru. "Data terakhir sejak 2016 lalu jumlah guru honorer sebanyak 2.226 orang," ujar Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Kota Sukabumi, Heriyanto. Dari jumlah tersebut hanya sebagian kecil yang diangkat menjadi tenaga harian lepas (THL) pemkot sebanyak 198 orang. Bisa dihitung berapa persentasenya?.

Peminat CPNS guru di Kota Sukabumi meningkat. Mengapa? Bagaimana tidak, gaji guru honorer rata-rata sekitar 200 - 300 ribu/bulan, bahkan biasanya pihak sekolah menyesuaikan banyaknya siswa yang masuk di sekolah tersebut. Apabila jumlah siswanya sedikit, maka bayaran guru pun sedikit. Belum lagi, untuk membayar gaji guru, sebagian besar mengandalkan dana BOS. Lain halnya dengan guru yang berstatus PNS, yang berpenghasilan di atas 2 juta lebih belum ditambah tunjangan yang lain.

Padahal, baik PNS atau honorer sama-sama berstatus sebagai guru yang dituntut bekerja profesional. Kinerja guru honorerpun tetap dituntut secara profesional juga. Namun, gajinya tak wajar, padahal kebutuhan guru PNS dengan guru honor sama. Dapatkah pemerintah segera menjawab semua keluhan guru honorer?.

Tingginya jumlah guru honorer yang terus berharap pengakuan sebagai ASN, -atau minimal kesetaraan tunjangan- masih belum berhasil menjadikan guru bebas dari beban persoalan. Sulitnya kehidupan ekonomi karena minimnya honor dan beratnya menghadapi tantangan mendidik siswa di jaman now yang tidak mudah.

Jika pendidikan masih menghadapi masalah guru, kualitas pendidikan taruhannya. Memang benar, kesejahteraan guru tidak lepas dari masalah anggaran. Baik pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan yang telah mengalokasikan 20% nyatanya jumlah tersebut masih kurang. Bahkan, pemerintah pusat meminta agar daerah melalui APBD juga menganggarkan 20%. Bagaimana dengan kondisi daerah yang tidak memiliki pendapatan cukup?.

Faktanya, kesejahteraan guru dikembalikan kepada kebijakan lembaga masing-masing. Kurangnya pemerataan kesejahteraan guru kerap menimbukan kecemburuan sosial. Tidak adanya pengaturan yang jelas hingga kontra produktif. Harapan tercukupinya guru dalam waktu singkat pun tak bisa dipastikan. Problem guru honorer ini hakikatnya adalah problem sistemik.

Betapa beratnya menata pendidikan dalam sistem sekuler kapitalis saat ini. Baru persoalan kesejahteraan guru, belum lagi kurikulum, pengelolaan lembaga pendidikan, serta output pendidikan yang diharapkan. Sesak sepertinya nafas ini. Oleh karena itu, tak ada jalan lain untuk menyelesaikan masalah pendidikan ini melainkan harus mengganti sistem yang rusak dan merusak ini dengan sistem yang terjamin ketangguhannya dalam mengelola pendidikan.

Sistem Islam sudah terbukti melahirkan generasi yang cemerlang. Selain itu, dengannya nasib guru terjamin. Bayangkan saja, guru PAUD jamannya digaji puluhan juta. Sangatlah wajar, jika generasi yang dilahirkan peradaban Islam menjadi generasi tangguh dan brilian. Saatnya kita melirik sistem Islam, yakni Khilafah untuk menjadi solusi alternatif dari permasalahan pendidikan saat ini.

|[email protected]|

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)