Menyongsong Era Ekonomi yang Berkeadilan di Bumi Pancasila

Sabtu 06 Oktober 2018, 02:36 WIB

Menuju Indonesia Sejahtera, Adil dan Makmur merupakan wacana yang tiada pernah bosan untuk terus dibicarakan, ibarat sebuah kalimat yang tiada pernah bertitik. Bahkan, topik ini kerap memunculkan tanda tanya dan retorika pun termasuk di dalamnya. Betapa tidak? Kesejahteraan, Keadilan, dan Kemakmuran merupakan muara dari seluruh disiplin ilmu yang dipelajari oleh umat manusia. Ilmu yang bermanfaat adalah Ilmu yang mampu membuat umat manusia yang ada di dunia ini menjadi sejahtera, adil, dan makmur. Eksistensi kesenjangan ekonomi dan sosial dalam sebuah negara menjadi sebuah fakta bahwa pemahaman umat manusia terhadap Ilmu ini masih terus berkembang alias belum final. Mengapa demikian? Karena pada hakikatnya Ilmu itu adalah suatu rangkaian keterangan yang didukung oleh faktanya. Dengan Ilmu ini, manusia mengejar hakikat kebenaran, sedangkan kebenaran hakiki adalah milik Sang Pencipta.

Berbicara mengenai bangsa Indonesia, adalah berbicara tentang sekelompok manusia yang berjuang untuk mencapai kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran di wilayah Indonesia. Tentunya, Bangsa Indonesia ini hanya akan bisa bertahan hidup dan bisa mencapai cita-citanya bila bangsa ini mampu mengolah kekayaan alam yang ada di wilayahnya. Indonesia adalah negara yang kaya akan Sumber Daya Alamnya dan fakta bahwa negara ini merupakan negara agraris adalah sesuatu yang tidak bisa dibantah. Untuk itu maka optimalisasi pengolahan sumber daya alam di bidang pertanian, peternakan dan perikanan merupakan suatu hal yang bersifat krusial dan inilah sesungguhnya yang menjadi “akar” dari pohon kemakmuran.

Bila kita mau bermetafora untuk mengilustrasikan kemakmuran Indonesia, maka dapatlah kita katakan bahwa yang demikian itu ibarat sebuah pohon yang sangat tergantung kepada pertumbuhan akarnya di media tanam yang kaya akan unsur hara. Hidup matinya pohon tersebut sangat tergantung kepada fungsional akar. Begitulah, pertumbuhan sektor Pertanian, perikanan, dan peternakan sangat berpengaruh kepada pertumbuhan pohon kemakmuran itu sendiri karena mereka adalah AKAR dari POHON kemakmuran Indonesia. Secara sederhana bisa kita simpulkan bahwa KEMAKMURAN DI INDONESIA hanyalah bisa tumbuh subur bila sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sehat dengan salah satu indikatornya ialah meningkatnya pendapatan para petani Indonesia. Sejahteranya para petani Indonesia akan berdampak sistemik kepada tumbuhnya kemakmuran Bangsa Indonesia secara masif dan hal ini merupakan suatu keniscayaan. Ke-optimis-an saya akan hal ini bukanlah imaginatif, saya bertutur karena fakta yang sudah berbicara. Optimisme ini terbentuk karena syarat pertumbuhan pohon kemakmuran Indonesia sudah benar-benar tersedia.

Pertanian, Perikanan, dan Peternakan merupakan “akar” dari Pohon Kemakmuran Indonesia yang pasti tumbuh karena “media tanam” nya yang hebat yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan regulasi pemerintah untuk mengeksekusi sektor pertanian perikanan dan peternakan ini menjadi bagaikan “pupuk dan nutrisi” yang memberi stimulan pertumbuhan. Jadi slogan MENUJU INDONESIA SEJAHTERA, ADIL, DAN MAKMUR atau dengan bahasa lain; MENYONGSONG ERA EKONOMI BERKEADILAN, bukanlah sebuah dongeng pengantar tidur, namun slogan itu adalah sesuatu yang pasti ada dan tumbuh bila memenuhi syarat tumbuh dan termasuk di dalamnya adalah syarat kewaktuan; Kapan harus menanam dan Kapan harus memupuk dan merawat? Benar-benar yang demikian memerlukan suatu tata kelola yang mumpuni. Di sini dapat disampaikan bahwa Negara butuh orang yang tepat untuk melaksanakan hal itu.

Dalam Pidato Nota Keuangan Presiden, tanggal 16 Agustus 2017, Bpk. Joko Widodo, mengisyaratkan:

“Pada tahun ketiga, Pemerintah bergerak lebih maju lagi, fokus pada kebijakan pemerataan ekonomiyang berkeadilan. Tahun 2017 ini adalah tahun kerja bersama untuk pemerataan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita ingin seluruh rakyat Indonesia, di seluruh pelosok tanah air bisa merasakan manfaat dari pembangunan. Rakyat di Aceh, di Papua, Pulau Miangas dan Pulau Rote bisa menikmati hasil-hasil pembangunan secara merata. Kita ingin para petani, nelayan, buruh, ulama, pedagang pasar, tokoh agama, guru, aparatur sipil negara, TNI, POLRI, pers, budayawan, mahasiswa, dan lainnya bisa bergerak bersama, maju bersama, sejahtera bersama”

Sedangkan kemakmuran yang berkeadilan ini, berakar dari pertumbuhan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Persoalan pangan menjadi persoalan yang sangat vital, hal ini diingatkan juga oleh presiden pertama kita saat peletakan batu pertama gedung IPB pada tanggal 27 April 1952 yang terus terngiang dalam memori nasional, bahwa:

“…Rakyat Indonesia akan mengalami celaka, bencana, dan malapetaka, dalam waktu yang dekat kalau soal makanan rakyat tidak segera terpecahkan. Sedangkan soal makan rakyat ini bagi kita adalah soal HIDUP dan MATI…”-Ir. Soekarno.

Jadi pertanyaan kapan menanam Pohon Kemakmuran Indonesia ini? Jawabnya, oleh karena syarat tumbuhnya sudah memenuhi, maka saatnya pemerintah beserta rakyat seumumnya berjibaku menyegerakan upaya peningkatan kesejahteraan para petani melalui optimalisasi tata kelola sektor pertanian, perikanan, dan peternakan yang terintegrasi secara penuh. Saya sangat meyakini bahwa hal ini pasti berhasil karena dalam skala kecil, hal ini sudah terbukti. Artinya, pola pembuktian sudah ada. Saya sangat menyadari bahwa Ilmu atau konsep yang benar adalah konsep yang didukung oleh bentuk contoh dan data lapangan. Mari optimisme kemakmuran Indonesia, kita bangun. Kita meyakini, bahwa sejatinya pohon kemakmuran itu adalah Rakyat Indonesia sendiri yang merindukan kemakmuran sesuai dengan harapan Penciptanya.

Pernyataan K.H. Ma’ruf Amin, pada saat menghadiri acara Konsolidasi Organisasi Menjelang Satu Abad Nahdlatul Ulama yang digelar di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (15/9), tidak hilang dari benak saya. Menurut Kiai Ma'ruf, berdasar pada sila kelima itulah arus baru ekonomi Indonesia akan berusaha mengikis berbagai disparitas antara kaum pemilik modal besar dengan pemodal kecil, antara produk global dan lokal, serta antara yang kaya dan yang miskin. Beliau menegaskan bahwa Pada hakikatnya arus baru ekonomi Indonesia berakar dari sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pernyataan ini merupakan reinforcement terhadap apa yang saya yakini dan terhadap apa yang telah, sedang, dan akan saya kerjakan dalam membangun cita besar kemakmuran ini melalui peningkatan produktivitas para petani hingga 35%, dengan menggunakan temuan baru Teknologi Nutrisi Esensial yang sudah diuji coba selamasatu tahun lebih di 16 provinsi dalam skala kecil dan terbukti BERHASIL. Saya sangat optimis, dengankegiatan ini, 3 sampai dengan 5 tahun ke depan, Ketahanan Pangan Nasional Indonesia akan segera terwujud. Kegiatan uji coba ini terselenggara dengan TIDAK menggunakan anggaran APBN/APBD, cukup dengan Regulasi dari pemerintah melalui instansi-instansi terkait.

Dengan demikian, sungguh sesuatu yang bisa dikatakan dayung bersambut, di suatu sisi saya optimis dengan kemakmuran bangsa Indonesia ini melalui peningkatan kesejahteraan para petani sebagai akar dari pohon kemakmuran Indonesia itu sendiri, disisi yang lain, Pemerintahan Indonesia saat ini mengumandangkan program ekonomi berkeadilan dan arus baru ekonomi Indonesia yang berdasar sila kelima Pancasila. Untuk itu, kolaborasi antar para pengusaha yang peduli akan kemajuan ekonomi Indonesia ini dengan program-program pemerintah dalam menyongsong era ekonomi berkeadilan, adalah sesuatu yang doable akan membentuk sebuah arus baru ekonomi Indonesia yang tahan terhadap segala dampak dari perubahan zaman. Saatnya kita berpikir dan bertindak untuk Indonesia Raya lebih maju. Saatnya kita berupaya membangun narrow-gap kesenjangan ekonomi dan sosial bangsa Indonesia ini yang sudah demikian menganga. Jikalaulah problem bangsa yang mengakar ini tidak tuntas terselesaikan maka kita sebagai penghuni dari negara ini, secara tidak sadar, telah menggunting dalam lipatan.

Semoga dengan lahirnya para pemimpin yang jujur, ikhlas, dan amanah, yang didukung oleh semua elemen masyarakat, bangsa Indonesia bisa maju berderap menyongsong era ekonomi yang berkeadilan.

H. Ayep Zaki

Pemberdaya UMKM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)