Waspadai Krisis Ekonomi, Pelajaran dari Venezuela

Kamis 06 September 2018, 09:50 WIB

Oleh: Ummu Ilmira

Krisis ekonomi parah terjadi di Venezuela. Inflasi di negara itu mencapai 13.000 persen. Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), Venezuela terancam hiperinflasi hingga 1 juta persen tahun ini. Mata uang Bolivar menjadi tidak berharga hingga warga membuangnya di jalan. Ada juga yang menyulapnya menjadi barang kerajinan, agar lebih bernilai ketika dijual. 

Penyebab Krisis

Krisis Venezuela terjadi karena 5 faktor yaitu:

1. Anjloknya harga minyak dunia. Sejak 2013 harga minyak dunia terus turun. Bahkan tahun ini mencapai titik terendah. Sementara Venezuela menggantungkan 90% pendapatannya dari minyak. Terjadi juga salah kelola industri minyak sehingga negara kaya minyak ini justru dilanda kebangkrutan.Â

2. Salah kelola ekonomi. Besar pasak daripada tiang. Negara mudah mencetak uang ketika pendapatan tidak cukup untuk menutup pengeluaran. Akibatnya jumlah uang beredar sangat berlebih, terjadilah inflasi gila-gilaan. 

3. Mata uang Bolivar lemah. Nilai US$1 kini bisa setara lebih dari 6,3 juta Bolivar. Akibatnya harga barang sangat mahal. Ketidakpercayaan rakyat pada mata uangnya menjadikan Bolivar makin terpuruk. 

4. Utang luar negeri. Jumlah utang Venezuela saat ini adalah US$ 150 miliar, atau sekitar Rp 2.025 triliun. Banyak utang itu pada China dan Rusia yang dibayar dengan minyak. Lembaga pemeringkat dunia, Standard & Poor (S&P), menyatakan Venezuela gagal membayar kupon dan bunga utang.

5. Krisis politik. Sejak kematian mantan Presiden Hugo Chavez dan naiknya Manduro terjadi krisis politik. Manduro bersikap represif pada demonstran.

Pelajaran untuk Indonesia 

Venezuela adalah negara kaya minyak, namun justru bangkrut. Buruknya pengelolaan ekonomi, nilai uang kertas yang mudah "digoyang" negara besar dan jeratan utang luar negeri menjadikan negara ini mengalami krisis. Bahkan terancam menjadi "pasien" IMF menyusul Argentina. 

Indonesia harus waspada terhadap krisis ini. Bukan sekadar pengaruh krisis Venezuela pada harga minyak dunia atau ancaman merembetnya krisis. Tapi Indonesia harus berkaca pada penyebab krisis Venezuela dan mengevaluasi kondisi ekonomi Indonesia. Jangan sampai Indonesia mengalami krisis yang sama. 

Indonesia sudah pernah mengalami kejatuhan nilai tukar Rupiah pada tahun 1998. Saat ini nilai tukar Rupiah juga melemah, menembus angka 15.000. Begitulah sifat mata uang kertas (fiat money) yang mudah jatuh karena sentimen pasar. Penyebabnya adalah tiadanya jaminan cadangan emas untuk tiap lembar fiat money. Esensinya Bolivar, Rupiah dan mata uang lain hanyalah kertas berlogo Bank Sentral. Nilai ini tergantung kepercayaan masyarakat/pasar. Saat ada masalah politik atau ekonomi, kepercayaan ini mudah dilunturkan sehingga nilai tukar mata uang akan jatuh. 

Hal ini berbeda dengan mata uang logam yaitu Dinar dan Dirham. Mata uang ini stabil karena di-backup emas dan perak yang senilai. Meski pasar valas digoyang oleh isu negatif, nilai mata uang tetap karena melekat pada zatnya. Selama Indonesia masih menggunakan fiat money maka akan selalu terancam stabilitas nilai tukar mata uangnya. 

Selain faktor mata uang, potensi krisis ekonomi yang lain adalah utang luar negeri Indonesia yang menggunung. Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal pertama tahun ini mencapai US$387,5 Miliar atau sekitar Rp5.425 triliun (kurs Rp14 Ribu per dolar AS). 

Pemerintah selalu berdalih bahwa rasio utang pemerintah terhadap PDB masih aman. Sehingga terus menambah utang. Namun jangan lupa, Venezuela melakukan utang luar negeri ke China dan Rusia di tahun 2013 saat ekonominya masih sangat baik. Namun selanjutnya devisa Venezuela terus tergerus untuk membayar utang.

Nah, Indonesia tak boleh meremehkan jumlah utang luar negerinya karena akan terus menggerus devisa. Itulah sebabnya utang luar negeri diharamkan dalam Islam. Selain mengandung riba, utang luar negeri hakikinya adalah penjajahan negara besar terhadap negara miskin. 

Indonesia harus belajar dari krisis Venezuela. Jangan sampai terjadi di Indonesia. Sudah saatnya menerapkan sistem ekonomi Islam yang tahan krisis. Namun penerapan sistem ekonomi Islam membutuhkan dukungan sistem politik dan sistem lainnya. Dibutuhkan sistem Islam secara formal dalam kehidupan bernegara karena Negara seperti inilah yang tangguh menghadapi krisis. 

|[email protected]|

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)
Life21 November 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Saat Bepergian Keluar Rumah Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan membaca doa selamat perjalanan, kita memohon perlindungan Allah dari segala macam bahaya dan kesulitan yang mungkin kita hadapi selama aktivitas di luar rumah.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).
Entertainment21 November 2024, 17:30 WIB

Baim Wong Lega Dapat Serahkan Bukti di Sidang Perceraian dengan Paula Verhoeven

Dalam persidangan tersebut Baim Wong menyerahkan sejumlah bukti mengenai perselingkuhan yang dilakukan oleh Paula Verhoeven. Bahkan, begitu sidang cerai selesai ia tampak semringah.
Baim Wong Lega Dapat Serahkan Bukti di Sidang Perceraian dengan Paula Verhoeven (Sumber : Instagram/@baimwong)
Sukabumi21 November 2024, 17:25 WIB

Longsor dan Pohon Tumbang di Jalur Wisata Pondok Halimun Sukabumi

Jalan menuju spot wisata Pondok Halimun di Kecamatan/Kabupaten Sukabumi longsor, hingga menutup akses kendaraan.
Longsor di jalur wisata pondok halimun Sukabumi, Kamis (21/11/2024) (Sumber: istimewa/netizen)