Media di Sukabumi mengalami perkembangan yang pasang surut sejak masa kolonial bertarung dengan media-media nasional yang sudah besar dan mapan. Uniknya Sukabumi menjadi pionir bagi munculnya Pers Tionghoa berbahasa melayu pertama melalui penerbitan Li Po. Redakturnya terdiri dari dua orang yaitu Tan Gin Tiong dan Yoe Tjai Sai, sedangkan administraturnya Lauw Tjeng Bie. Surat Kabar ini dterbitkan Soekaboemische Snelpresdrukkerij, perusahaan percetakan milik keluarga Zecha. Pers sendiri awalnya berarti mesin cetak, yang kemudian mengalami perluasan sebagai lembaga jurnalistik. Edisi pertama tertanggal 3 Januari 1901 berukuran kecil yaitu 17 x 40 cm dan terbit setiap hari sabtu. Modal Li Po kecil dan mengajak pembaca untuk menanamkan modal seperti yang dicantumkan dalam keterangan di Surat kabarnya, kemungkinan sesudah banyak yang berlangganan surat kabar ini baru mendapatkan modal sehingga bisa terbit secara berkala.
Media Tionghoa lain pernah muncul di Sukabumi tahun 1928 yaitu Soeara Persatoean Kaoem Perempoean Tionghoa Indonesia. Selain itu, di Sukabumi juga terbit surat kabar mingguan yang berbahasa Sunda Galih Pakoean (1931-1935) dan Taufiq yang terbit tiga kali sebulan, Soekaboemi Post (1923-1942) berbahasa Belanda yang terbit tiga kali seminggu, dan Warta Priangan (1928) surat kabar bulanan yang berbahasa Indonesia. Media yang ada pada masa Hindia Belanda cukup banyak, namun di Sukabumi yang tercatat koran beredar saat itu diantaranya adalah Passar Dagang, Soekaboemi Post, Berita Priangan, Li Po, Asia Baroe, The Preanger Post, De Bedriffs Courant, Taufieq, De Heraut, De Middag Post dan Warta Priangan. Rata-rata media konvensional yang berupa lembaran koran tersebut masih mampu merajai persaingan media di Sukabumi meski bersaing dengan media nasional.
Pola berita pada masa itu adalah berita yang banyak dengan informasi secuil karena keterbatasan kertas yang tersaji. Masyarakat membaca dalam komuni tertentu seperti kantor, sekolah, institusi pemerintah sehingga satu koran dibaca banyak orang. Meskipun jadi pionir, koran lokal Sukabumi kemudian mengalami kemunduran dan tergeser oleh kejayaan koran-koran nasional serta Jawa Barat. Mulai jaman Jepang hingga pasca kemerdekaan tak terdengar lagi kejayaan koran-koran lokal. Muncul beberapa koran lokal namun tetap tak mampu menguasai konsumen yang sudah terserap oleh koran nasional dan Jawa Barat. Seiring perkembangan koran-koran nasionalpun mengalami pasang surut dan terus surut dalam masa internet. Revolusi Internet benar-benar merubah wajah media massa, siapapun yang tidak menyesuaikan diri akan terlindas. Filsuf Yunani Herakleitos menyebutkan Panta Rhei Kai Uden Menei, Semuanya mengalir dan tidak ada satupun yang tinggal tetap. Sejak tahun 1990an sudah mulai trend media online yang menyurutkan media konvensional, bahkan memaksa media konvensional untuk melakukan konvergensi dengan membuat versi online.
Sukabumiupdate.com sebagai koran berbasis online sudah melakukan transformasi guna mengikuti perkembangan jaman. Media berbasis online ini pertamakali saya lihat cukup menarik terutama dalam displaynya yang cukup kreatif. Diluar dari ciri-ciri umum media berbasis online yaitu digital dan networking, Sukabumiupdate.com melakukan interaktivitas sehingga dalam portal berita para pembaca bisa juga mengisi kolom komentar, menshare dan mendiskusikannya. Selain itu dalam setiap berita yang dibaca muncul link yang disebut hypertextual, pembaca dengan mudah disajikan berita yang sejenis baik berita sambungan maupun berita lain yang bisa dijadikan sebagai alat untuk cross checking supaya terhindar dari berita Hoax. Terakhir yang jadi perhatian saya adalah sajian yang simulated, kita bisa membayangkan bahkan merasakan apa yang terjadi pada suatu peristiwa, dengan informasi yang terasa dekat.
Sukabumiupdate.com juga telah membuka ruang informasi lebih luas dengan adanya kolom balewarga, wawancara, komunitas, dan figur, hal ini menepis asumsi tentang media online bahwa sajiannya kurang terperinci seperti media cetak. Justru sukabumiupdate.com berani menyampaikan apa pemikiran dan opini warga maupun para ahli dengan lugas tanpa terjebak oleh framing kepentingan. Disisi lain tentunya gaya hidup masyarakat yang cenderung menyukai konsumsi berita secara personal dalam genggaman, tentunya memerlukan media yang benar-benar sesuai nurani masyarakatnya sehingga bisa diibaratkan warga mengamanatkan hati nuraninya pada media. Aplikasi software Sukabumiupdate.com berbasis android yang dengan mudah bisa di install di setiap smartphones warga sangat menunjang para pembaca dalam menjamah informasi dengan mudah.
Berita yang disajikan tentang kesukabumian cukup lengkap bahkan ada fitur desaku yang menginformasikan perkembangan desa-desa di Sukabumi dengan cukup lengkap. Tak hanya kesukabumian, berita umum juga cukup lengkap disajikan mulai dari, edukasi, olahraga, kuliner, wisata, hiburan, otomotif, gadget dll. Bahkan berita nasional dan internasional juga tersaji cukup terperinci. Satu lagi yang menjadi perhatian saya yaitu kolom komunitas. Banyak informasi terkait komunitas yang diberitakan dalam portal Sukabumiupdate.com sehingga masyarakat tak hanya sekedar jadi reader tetapi juga terlibat secara proaktif dalam mendiskusikan setiap berita yang disajikan. Sukabumiupdate.com juga telah menjadi pionir sebagai media yang memberi tempat bagi para pegiat sejarah dan budaya kesukabumian untuk berbagi informasi dan konsisten memberitakan kegiatan-kegiatannya di masyarakat.
Dua Tahun adalah waktu yang singkat, namun yang terpenting adalah sangat sarat capaian. Dua tahun Sukabumiupdate.com telah berperan mencerdaskan masyarakat Sukabumi dengan berita yang independen, berkualitas, update dan terpercaya. Selamat Ulang Tahun sukabumiupdate.com yang Kedua, 1 Agustus 2018, Semoga Sukabumiupdate.com menjadi media terdepan dan inspiratif, tetap membawa amanat hati nurani rakyat dan tetap dekat dengan pembacannya.
Oleh: Irman "Sufi" Firmansyah