Tinggal hitungan hari lagi, warga Jawa barat akan merayakan pesta Demokrasi untuk memilih pemimpin yang akan menjadi Nakhoda warga Jawa barat kedepan, bahkan selain Jawa barat, ada beberapa provinsi lain yang akan melaksanakan pemilu secara serentak, di tiap wilayah masing-masing. Aroma PILKADA sudah semakin menyeruak, terlebih lagi dengan banyaknya agenda yang diadakan oleh salahsatu lembaga penyelenggara PEMILU seperti KPU, yang kian hari terus gencar mengadakan kegiatan kegiatan yang dinilai dapat mendorong Suksesnya pelaksanaan PILKADA nanti, yaitu pada tanggal 27 Juni Tahun 2018.
Timbul pertanyaan, seberapa pentingkah memilih pemimpin dan apa manfaat memilih pemimpin bagai masyarakat?
Dalam suatu agenda sosialisasi yang diadakan oleh Divisi Sosialisasi KPU Kabupaten Sukabumi dengan tokoh Agama di Gedung Islamik center Cisaat, Ketua MUI Kabupaten Sukabumi yaitu KH. Oman Komarudin dalam pemaparannya memulai dari Peristiwa paska Meninggal dunianya Baginda Nabi Besar, Muhammad SAW. Dalam peristiwa tersebut, dikisahkan bahwa untuk pemakaman Baginda Nabi tertunda hingga beberapa waktu, salah satu penyebabnya dikarenakan ada permasalahan yang dianggap sangat penting, yang harus diselesaikan sebelum Baginda Nabi di Makamkan.
Lalu apa sebenarnya permasalahan itu, sehingga pemakaman Nabi Muhammad SAW sampai tertunda beberapa waktu?..sebagai mana fokus pembahasan ini adalah pada waktu itu para sahabat Nabi (Khulafaur Rasyidin), Masih belum mendapat titik temu untuk menentukan pigur Pemimpin, siapa yang akan menjadi pengganti Baginda Nabi paska meninggalnya.
Setelah diadakan konsesus bersama Umat, yang di dalamnya terdapat 4 orang sahabat dekat Nabi, maka terpilihlah Abu Bakar Ash siddiq, sebagai Pemimpin pertama yang memegang Amanah ummat, penerus tonggak kepemimpinan perjuangan Nabi Muhammad SAW, dan seterusnya di ikuti pergantian oleh sahabat sahabat Nabi yang lain.
Maka sangat jelaslah, bahwa urgensi pentingnya memilih pemimpin, telah di contohkan dalam kisah di atas sehingga sudah tidak ada alasan khususnya bagi ummat Islam, untuk tidak ikut serta memilih pemimpin, selama masih masih di anggap mampu, kecuali ditentukan dengan pengecualian lain, yang tidak bertolak belakang dengan syari'at. Pertanyaan Berikutnya, lalau apakah manfaatnya memilih Pemimpin bagi masyarakat?
Menengok jauh kebelakang, pada masa masa penulis masih giat aktif dalam salah satu Organisasi kemahasiswaan yaitu HMI, dalam salah satu Diskusi kecil yang Diadakan di pojokan mesjid safari Suci Bandung, setelah menunaikan Shalat
Ashar berjamaah, kebenaran pada waktu itu Bulan Puasa. Sambil ngabuburit penulis disodori pertanyaan, meskipun sambil bercanda oleh teman-teman dari BADKO HMI JABAR.
Lupa lupa ingat, kurang lebih pertanyaannya seperti ini: setelah adanya penumpang, lebih penting mana, apakah memilih mobil yang bagus, apa sopir yang berkompeten?.. saya jawab Sopir yang berkompeten, dengan alasan dari pada mobil bagus, tapi masuk jurang. Dengan sopir yang berkompetensi, meskipun kendaraannya kurang bagus, penumpang Alon Alon akan terbawa sampai ke tujuan, setidaknya Sopir yang berkompetensi, biasanya mengetahui, bahkan bisa sedikitnya memperbaiki kendaraan bilamana ada kendala dijalanan, begitu saya jawab pada waktu itu.
Kaitan pembahasan waktu itu dengan pertanyaan apa manfaatnya memilih pemimpin bagi masyarakat adalah, dalam sebuah negara, yang didalamnya terdapat masyarakat yang majemuk, sudah merupakan cita cita bersama, ingin menikmati kehidupan yang ideal, idealitas itu tersibul dalam asas Negara Republik Indonesia, yaitu Pancasila, yang bukan hanya sekedar sila sila tertulis, yang biasa dibacakan pada hari Senin semasa penulis masih SD, lebih dari itu Sila Sila itu harus bisa membumi, dan mampu dirasakan olah Bangsa Indonesia.
Namun betapapun keinginan itu tinggi, tanpa seorang Nakhoda yang mampu memimpin terwujudnya simbol simbol ideal diatas, mungkin tidak akan terlaksana. Bukan hal yang mustahil, tanpa Pemimpin sila sila itu pun mungkin tak akan pernah ada. Karan Pancasila pun digagas oleh pemimpin visioner, yang ingin membawa bangsa ini sesuai harapan Masyarakat Indonesia yang di cita citakan,.maka hemat penulis, manfaat memilih Pemimpin bagi masyarakat adalah, sebagai wahana aktualisasi, dalam membumikan cita cita bersama, yaitu Negara Demokratis pancasilais, yaitu suatu tatanan Negara yang didalamnya terdapat masyarakat yang benar benar menikmati hasil dari kemerdekaan, terjaminnya sandang pangan papan, dalam keadaan dan nyaman dan damai.
Maka jelaslah, bahwa pentingnya memilih pemimpin bagi masyarakat, sudah tidak bisa di elakan lagi, atau mencari cari alasan untuk tidak emilih. Memilih pemimpin adalah sebuah kebutuhan, tidak sekedar kewajiban. Dapat disimpulkan setidaknya terdapat dua faktor landasan dasar yang menyebabkan memilih Pemimpin itu menjadi penting dan di butuhkan, pertama adalah landasan ideologis yang semangat dasarnya timbul dari Agama bahwa terciptanya manusia dimuka bumi ini adalah untuk dijadikan sebagai wakil Tuhan dimuka bumi , yang mempunyai visi mengatur dan merawat alam ini supaya sesuai dengan sunatullaah, maka Tuhan pun memilih manusia untuk jadi pemimpin (Tuhan juga memilih, ayoo ...) Dan juga di perkuat oleh sebuah hikayat, peristiwa penundaan pemakaman Baginda Nabi Muhammad SAW, seperti yang telah dibahas di atas.
Yang kedua adalah landasan historis, yang mana kewajiban memilih pemimpin telah di gaungkan oleh para pendiri bangsa sejak dahulu kala, sehingga akhirnya terbentuklah suatu konsep Undang Undang yang mengatur tata cara pemilihan, kemudian diistilahkan sebagai undang undang Pemilu, yang menjadi landasan pokok penyelenggara Pemilu hingga saat ini.