Oleh : Oksa Bachtiar Camsyah
Hari ini diseluruh pelosok negeri bahkan mungkin dunia sedang merasakan bagaimana suatu pencederaan terhadap peradaban manusia melalui tragedi berdarah yang terjadi di Surabaya yang telah banyak menewaskan manusia - manusia yang tak bersalah. Banyak pihak yang menyatakan bahwa dalang dibalik ini semua adalah pelaku terorisme, dan semua pihak mengecam tindak kejahatan kemanusiaan ini.
Lalu apakah betul terorisme ini ada keterkaitan dengan salah satu keyakinan yang di anut umat manusia ? Mungkin itu adalah pertanyaan yang sudah muncul dari dulu sebelum peristiwa ini terjadi, dan diakui atau tidak banyak pihak yang mengaitkan teroris ini dengan islam. Tentu pernyataan seperti ini tidak akan pernah di terima oleh umat islam yang notabene mereka meyakini bahwa agama yang mereka anut adalah agama yang menjunjung tinggi nilai - nilai perdamaian dan nilai - nilai kemanusiaan, dan itu pun yang saya yakini hingga hari ini dan hingga akhir zaman kelak.
Lalu dari mana issu tersebut muncul ? Perlu kita sadari bersama bahwa islam ini adalah agama yang komprehensif, dimana semua tata perilaku kehidupan manusia di dunia ini telah diatur sempurna oleh agama ini, baik itu ekonomi, sosial, bahkan politik. Jadi kita jangan sampai mengenal bahwa islam adalah agama yang hanya mengatur urusan peribadatan ritual saja seperti sholat dan mengaji ataupun yang lainnya, akan tetapi islam adalah sebuah sistem yang integral yang telah Allah ciptakan untuk umat manusia agar manusia mampu menjalankan kehidupan di dunia ini dengan sebaik - baiknya. Dan ketika umat islam mampu menjalankan sistem ini dengan baik dan sempurna maka islam akan menjadi ruh disetiap sendi - sendi kehidupan manusia.
Berangkat dari sana, itulah yang tidak diinginkan oleh musuh - musuh islam yaitu dimana islam menjadi ruh dalam setiap sendi kehidupan manusia di dunia ini. Dan strategi yang di lakukan oleh mereka adalah mereka berkayakinan bahwa umat islam tidak harus meninggalkan agamanya lalu berpindah menjadi penganut agama yang lain, akan tetapi mereka menginginkan bahwa umat islam tidak menjalankan syariat islam itu sendiri dengan utuh. Bisa kita lihat tulisan dari Adian Husaini dalam bukunya yang menyatakan bagaimana strategi yang di lakukan oleh kolonialisme Belanda atas nasihat dari Snouck Hurgronje bahwa setiap umat islam yang menjalankan ibadahnya itu akan di biarkan, tetapi setiap umat islam yang mulai masuk ke ranah politik maka itu akan dicegah dan dihalangi. Padahal dalam keyakinan agama kita yaitu islam, bahwa agama dan politik itu dua hal yang tidak dapat dipisahkan, seperti banyak di tulis oleh tokoh islam seperti Dr. Yusuf Qaradhawy dan yang lainnya. Dan makanya sampai sekarang tidak jarang kita temukan orang - orang yang memahami islam belum secara utuh dan komprehensif, sehingga islam ini belum menjadi ruh dalam kehidupan manusia di dunia ini.
Atas dasar itulah ada sebuah kampanye yang di lakukan oleh musuh islam yang kemudian kita kenal dengan proyek islamphobia untuk mengahancurkan islam itu semdiri. Tujuan dari islamphobia ini adalah bagaimana membuat keragu- raguan atau bahkan ketakutan terhadap agama islam, sehingga pada akhirnya banyak orang dan bahkan umat islamnya itu sendiri yang takut ketika memdengar kata islam. Dan rekayasa besar ini pun dijalankan dengan peluncuran sebuah konsep yang kemudian disebut dengan konsep "semantic game" atau permainan kata - kata. Dalam buku retorika haraki disebutkan bahwa semantic game ini memang digunakan oleh musuh islam untuk membuat sebuah propaganda terhadap dunia global bahwa islam ini agama yang tidak baik dengan cara menggunakan kata - kata yang biasa sebetulnya tetapi di buat menjadi luar biasa dan menyudutkan islam itu sendiri, seperti kata radikalisme, terorisme, fundamentalisme, dan lain sebagainya. Dengan strategi ini diharapkan muncul kewaspadaan dari umat manusia atau bahkan umat islamnya itu sendiri untuk benar - benar mengenal dan menjalankan syariat islam dengan baik. Dan ketika proyek ini berhasil, maka islam tidak akan pernah menjadi ruh dalam kehidupan manusia sehingga sistem sosial yang di jalankan oleh umat manusia termasuk umat islam ini bukanlah produk dari islam itu sendiri, dan itulah yang diharapkan oleh musuh - musuh islam.
Maka dari itu, saya sangat setuju bila hari ini kita ramai - ramai membuat tagar bahwa terorisme bukanlah ajaran dari agama apapun termasuk islam, karena islam adalah agama yang mencintai perdamaian dan persaudaraan disesama umat manusia. Wallahualam.