Saat Pegiat Seni di Sukabumi Belajar Angklung dengan Teknologi Digital Audio Visual

Sukabumiupdate.com
Rabu 05 Mar 2025, 16:53 WIB
workshop bertajuk "Media Pembelajaran Angklung dengan Teknologi Digital Audio Visual" berlangsung di Aula Gedung Widaria Kencana, Kota Sukabumi (Sumber: dok Melsya Firtikasari)

workshop bertajuk "Media Pembelajaran Angklung dengan Teknologi Digital Audio Visual" berlangsung di Aula Gedung Widaria Kencana, Kota Sukabumi (Sumber: dok Melsya Firtikasari)

Pada hari Minggu, 22 Desember 2024, sebuah workshop bertajuk "Media Pembelajaran Angklung dengan Teknologi Digital Audio Visual" berlangsung di Aula Gedung Widaria Kencana, Kota Sukabumi. Acara yang dipersembahkan oleh Angklung Sukabumi bekerja sama dengan Komunitas Sekedart ini mengundang saya, Melsya Firtikasari, S.Pd., M.Sn., kandidat doktor pendidikan seni Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai pembicara utama.

Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan metode pembelajaran angklung yang lebih inovatif melalui pemanfaatan teknologi digital audio visual kepada para peserta, yang terdiri dari guru seni, mahasiswa, dan pegiat seni musik tradisional di Sukabumi.

Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pembelajaran Angklung

Pada sesi pertama workshop ini, saya mengungkapkan pentingnya inovasi dalam pengajaran angklung. Ia menjelaskan bahwa penggunaan teknologi digital audio visual dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, terutama untuk generasi muda yang sudah terbiasa dengan media digital.

Teknologi digital memungkinkan kita untuk menciptakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Dengan audio visual, siswa dapat lebih mudah memahami cara memainkan angklung, membaca notasi musik, hingga mengenal sejarah alat musik ini secara lebih mendalam.

Sebagai bagian dari sesi teori, peserta workshop juga diperkenalkan dengan berbagai aplikasi dan perangkat lunak yang dapat mendukung pembelajaran angklung secara digital. Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah software simulasi angklung, yang memungkinkan pengguna untuk belajar memainkan angklung secara virtual sebelum mencoba alat musik aslinya. Ini memberikan peluang bagi para peserta untuk berlatih dan memahami dasar-dasar permainan angklung tanpa harus langsung menggunakan alat musik fisik.

Baca Juga: Tim Koalisi Cek Fakta Lakukan Audiensi Perlindungan Pemeriksa Fakta ke Komnas HAM

Workshop Interaktif dan Demonstrasi Langsung

Workshop ini tidak hanya diisi dengan teori, tetapi juga dengan sesi praktik yang melibatkan peserta secara langsung. Dalam sesi kedua, para peserta diberi kesempatan untuk mencoba metode pembelajaran berbasis teknologi digital yang telah dijelaskan sebelumnya. Beberapa perangkat yang digunakan dalam sesi ini antara lain aplikasi pembelajaran angklung berbasis Android, video tutorial interaktif, serta perangkat digital audio untuk merekam dan menganalisis suara angklung.

Acara ini menghadirkan Melsya Firtikasari, S.Pd., M.Sn., kandidat doktor pendidikan seni Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai pembicara utamaMelsya Firtikasari, S.Pd., M.Sn., kandidat doktor pendidikan seni Universitas Pendidikan Indonesia, jadi pembicara utama dalam workshop ini.

Baca Juga: Hati-hati Penipuan! PLN Disebut Bagikan Token Listrik Gratis Senilai Rp 250.000

Salah satu peserta Putri, guru seni di Sukabumi menyampaikan kesan positifnya terhadap workshop ini. Selama ini dia mengajar angklung dengan metode konvensional. Melalui workshop ini, dia jadi tahu bahwa ada banyak cara kreatif yang bisa diterapkan untuk menarik minat siswa.

Workshop ini juga semakin hidup dengan pertunjukan angklung dari Komunitas Angklung Sukabumi yang menyuguhkan lagu-lagu tradisional dan modern, memberikan inspirasi bagi peserta untuk lebih kreatif dalam mengembangkan metode pengajaran angklung di sekolah atau komunitas mereka masing-masing.

Harapan dan Langkah Ke Depan

Saya menutup acara dengan harapan agar kegiatan ini menjadi langkah awal bagi inovasi pembelajaran seni musik tradisional di Indonesia. Berharap ke depannya lebih banyak komunitas seni dan lembaga pendidikan yang memanfaatkan teknologi digital dalam pengajaran seni budaya. Dengan begitu, kita dapat menjaga kelestarian budaya kita di era digital ini.

Pihak penyelenggara, Komunitas Sekedart dan Angklung Sukabumi, juga menyatakan komitmennya untuk terus mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang. Mereka berencana untuk mengembangkan platform digital yang dapat diakses oleh guru dan pelajar untuk mendukung pembelajaran angklung secara daring.

Dengan suksesnya workshop ini, diharapkan penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran seni tradisional semakin berkembang dan dapat menjangkau lebih banyak orang. Dengan pendekatan yang lebih modern dan inovatif, angklung—sebagai salah satu warisan budaya dunia—diharapkan dapat terus lestari dan dikenal oleh generasi muda.

Penulis: Melsya Firtikasari, S.Pd., M.Sn - Alumni UPI-Pend Seni Musik, Penciptaan dan Pengkajian Seni-Pascarjana ISBI Bandung - Sedang menempuh S3 di Pendidikan Seni-Sekolah Pascasarjana UPI.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini