Kesederhanaan Pemimpin Negeri Kaya

Jumat 19 Juli 2024, 10:00 WIB
Dr. Abdul Aziz, M.Ag / Dosen Fakultas Syariah UIN Surakarta | Foto : Dok.Sukabumiupdate

Dr. Abdul Aziz, M.Ag / Dosen Fakultas Syariah UIN Surakarta | Foto : Dok.Sukabumiupdate

Kesederhanaan Pemimpin Negeri Kaya

Penulis : Dr. Abdul Aziz, M.Ag. / Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said, Surakarta

Seorang pensiunan eselon dua di sebuah kementerian geleng-geleng kepala. Kesal. Kenapa? Ia bercerita, sekarang ini, pejabat eselon dua inventaris mobilnya Fortuner atau Mitsubishi Pajero. 

Itu kan mobil mahal? Ujarnya. Ia membandingkan dirinya waktu masih eselon dua di kementerian yang sama 10 tahun yang lalu. Mobil inventarisnya Kijang Innova. Jauh sekali kan? 

Kebayang, apa inventaris eselon satu sekarang, tukasnya. Pasti mobil yang lebih mahal dari Mitsubishi Pajero. Mungkin Toyota Land Cruiser yang harganya lebih dari satu milyar rupiah. Ini artinya, pemborosan luar biasa. Biasanya, pejabat eselon satu, di garasinya ada tiga atau empat mobil. Belum termasuk  Toyota Land Cruiser tadi.

Di Indonesia, pejabat identik dengan kemewahan. Rumah dinasnya besar. Perabotan rumah tangganya mewah. Kendaraan dinasnya mobil premium. Tugas luar kota naik pesawat kelas bisnis. Hotel tempat menginapnya bintang lima. Wah. 

Nah, baru-baru ini, ada cerita mundurnya PM Belanda Mark Rutte (karena gagal mencapai kesepakatan dalam kebijakan imigrasi), Selasa 2 Juli lalu.  Rutte yang menjadi PM sejak tahun 2010, ternyata waktu menyerahkan jabatannya kepada PM baru Dick Schoof Senin 8 Juli lalu di Den Haag,  pulang dengan naik sepeda. 

Lebih mengejutkan lagi, ternyata selama ini, Rutte pulang/pergi ke kantor PM di Torentje Den Haag, biasa naik sepeda.

Baca Juga: Paradigma Pemilihan Pemimpin Daerah

Baca Juga: Firli dan Korupsi

Naik sepeda -- meski mungkin Rutte juga dapat fasilitas kendaraan dinas yang mahal karena ia pejabat tertinggi di pemerintah Belanda -- menunjukkan sikap kesederhanaan seorang pemimpin yang "sudah selesai" kepentingan pribadinya. Ia menyatakan dirinya bukan siapa-siapa. Ia jadi PM karena tugas dari rakyat. Dan Rutte menjalankan tugas itu  apa adanya, sesuai hukum yang berlaku. Tidak korupsi uang dan undang-undang, tidak korupsi dan kolusi jabatan. Rutte hidup  sederhana dan bersih korupsi.

Rutte dikabarkan  tiap hari naik sepeda ke tempat kerjanya di kantor PM. Ia juga naik sepeda  saat menemui raja dan pemimpin negara asing. Kadang  hanya mengenakan celana jins dan kemeja kasual sambil makan apel. Dia tinggal di apartemen yang sederhana. 

Rutte sering datang ke kafe sendirian tanpa staf, tanpa pengawal,  untuk sekedar minum kopi dan makan pai apel. Rutte pernah menumpahkan kopi di kantornya dan ia bersikeras  mengepelnya sendiri.   

Di Swedia -- negeri yang presidennya lebih suka naik kereta api  dari pada mobil mewah, ada cerita menarik: kehidupan Elva Johansen, menteri tenaga kerja yang sangat sederhana.  Meski menteri, ternyata Elva tidak punya mobil dan di rumahnya tidak ada pembantu. Padahal, Swedia adalah negara kaya.

Cerita lain, kehidupan mantan PM Jerman Angela Merkel. Kanselir Jerman periode 2005-2021 itu,  diketahui hidup sangat sederhana. Ia tinggal di apartemen bersama suaminya dan memasak sendiri. Ketika mundur sebagai Kanselir Jerman setelah 18 tahun menjabat, orang nomor satu di negara terkaya Eropa itu, tetap tinggal di apartemen sederhana,  tanpa pembantu. Orang yang dinobatkan majalah Time sebagai wanita paling berpengaruh di dunia itu, melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga sendiri bersama suaminya. 

Mobil mewah dan tumpukan harta untuk tujuh turunan serta mewariskan dinasti kekuasaan, sepertinya tak ada dalam kamus hidup Merkel. Jabatan, kata Merkel, adalah sebuah tugas suci yang harus dilaksanakan dengan serius, hati-hati, dan untuk kepentingan rakyat. 

Kolumnis  Elza Peldi Taher, dalam sebuah tulisannya,  mencoba membandingkan gaya pemimpin Indonesia dengan pemimpin Eropa yang negerinya kaya raya. 

Di Indonesia, tulis Elza, jika ada pejabat naik transportasi publik, apa lagi tanpa pengawalan,  akan jadi berita besar. Di Indonesia,  para pemimpin pulang pergi terbiasa dikawal dengan banyak petugas, memakai  mobil mewah dengan sirine yang memaksa siapapun untuk minggir di jalan raya. Mereka terbiasa dimanjakan dengan fasilitas yang didapat dari negara. 

Menarik untuk dikaji, tulis pengarang buku "Manusia Gerobak"  itu --  mengapa pejabat di negeri ini bangga hidup mewah?  Padahal, Indonesia adalah salah satu negara di mana para pemimpinnya dulu hidup sederhana. 

Beberapa tokoh besar Indonesia seperti Mohammad Hatta, Jenderal Hoegeng, Jenderal Sudirman, dan  PM Mohammad Natsir, misalnya, terkenal dengan gaya hidup sederhananya. Mereka dihormati karena menjadi teladan dalam menjalani kehidupan yang sederhana. 

Lalu, bagaimana sekarang? Jauh panggang dari api. Kemewahan hidup seperti dilombakan. Makin mewah, makin prestisius. Makin dihormati dan dikagumi. Bahkan mereka suka flexing di sosial media menunjukkan kekayaannya. Naudzubillah min dzalik!

 Di negeri Pancasila yang Berketuhanan Yang Maha Esa, seharusnya pilihan hidup sederhana diutamakan. Kenapa? Semua nabi panutan spiritual penduduk Indonesia adalah figur-figur sederhana. Bagi mereka kesederhanaan adalah kebahagiaan. 

Nabi Muhammad menambal bajunya sendiri yang sobek. Nabi Isa sepanjang hidupnya tidak punya rumah  pribadi. Nabi Daud dan Sulaiman, meski jadi raja, tapi hidup sederhana -- seperti halnya Rutte dan Merkel. Seperti halnya Bung Hatta dan Pak Dirman. 

Mereka adalah  pribadi-pribadi yang sudah selesai dengan  dirinya sendiri. Yang mereka pikirkan bagaimana rakyat hidup  aman dan sejahtera. Itulah para pemimpin sejati. Semoga kisah di atas, menginspirasi para pemimpin kita di Indonesia. 

Sebagai catatan, Indonesia punya konsep hidup Pancasila yang sangat baik. Kita bangsa Indonesia tinggal melaksanakan konsep hidup Pancasila tersebut. Insya Allah, jika itu dilaksanakan, negeri ini akan damai, aman, dan sejahtera.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa