Menghadapi Tantangan Gen Z: Memberdayakan Potensi Di Tengah Keterbatasan Lapangan Kerja

Kamis 30 Mei 2024, 15:12 WIB
Hana Muhamad (Ketua Umum Kohati Badko HMI Jabar) | Foto : Dok. Sukabumi Update

Hana Muhamad (Ketua Umum Kohati Badko HMI Jabar) | Foto : Dok. Sukabumi Update

SUKABUMIUPDATE.com - Generasi Z, atau Gen Z, kini menjadi sorotan di Indonesia. Sebagai generasi yang lahir pada rentang tahun 1997-2012, mereka saat ini merupakan kelompok usia produktif yang jumlahnya terus meningkat. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi Gen Z di Indonesia pada 2023 diperkirakan mencapai 67 juta jiwa atau sekitar 25% dari total populasi.

Kehadiran Gen Z di Indonesia membawa tantangan tersendiri. Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, mereka memiliki karakteristik unik seperti melek teknologi, berorientasi pada tujuan, serta peduli terhadap isu sosial dan lingkungan. 

Sayangnya, besarnya populasi Gen Z tidak diimbangi dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai.

Angka pengangguran terbuka di kalangan usia muda, khususnya mereka yang termasuk dalam kategori Gen Z, masih cukup tinggi. Data Kementerian Tenaga Kerja mencatat, pada 2022 tingkat pengangguran terbuka untuk kelompok usia 15-24 tahun mencapai 16,6%. 

Situasi tersebut menghadirkan tantangan serius bagi Gen Z dalam mewujudkan orientasi karir dan ekonomi mereka. 

Memahami tantangan yang dihadapi Gen Z saat ini menjadi penting, generasi ini adalah aset berharga bagi Indonesia yang harus diberdayakan secara optimal agar dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa di masa depan. 

Baca Juga: Memahami Karakteristik Gen Z: Kecenderungan Remaja Usia 17-26 di Pilpres 2024

Untuk itu, diperlukan upaya komprehensif dari berbagai pihak untuk menciptakan peluang kerja yang sesuai dengan potensi Gen Z.

Sebagai digital native, Gen Z sangat mahir dalam menggunakan teknologi digital dan media sosial. Mereka terbiasa terhubung dengan dunia maya, mencari informasi, dan berinteraksi secara online. Hal ini membentuk pola pikir dan gaya hidup yang berbeda, di mana mereka lebih berorientasi pada tujuan, menghargai efisiensi, serta lebih peka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat pendidikan Gen Z di Indonesia cukup baik. Pada 2023, sekitar 35% dari mereka telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini mencerminkan tingginya aspirasi Gen Z untuk mengembangkan karir dan mengaktualisasikan diri.

Sayangnya, besarnya populasi Gen Z juga tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai. Banyak dari mereka yang lulus perguruan tinggi harus bersaing ketat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan harapan mereka. Situasi ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi Gen Z dalam merintis karir dan mencapai kemandirian ekonomi. 

Memahami profil Gen Z di Indonesia menjadi penting sebagai landasan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi generasi ini serta merancang strategi pemberdayaan yang tepat sasaran. Upaya ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi Gen Z dan mendorong kontribusi mereka bagi kemajuan Indonesia.

Tantangan Mendesak Gen Z: Keterbatasan Lapangan Kerja

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Generasi Z di Indonesia saat ini adalah keterbatasan lapangan kerja. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2022 tingkat pengangguran terbuka untuk kelompok usia 15-24 tahun mencapai 16,6%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 5,8%. 

Berbagai faktor turut menyumbang permasalahan ini, di antaranya adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi otomatisasi yang menggantikan peran manusia, serta ketidaksesuaian antara keterampilan lulusan dengan kebutuhan pasar kerja. 

Kemajuan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan dan robotika, telah menggeser banyak jenis pekerjaan tradisional. Banyak perusahaan lebih memilih untuk mengadopsi solusi otomatisasi yang dianggap lebih efisien dan produktif. Hal ini tentu saja berdampak pada berkurangnya ketersediaan lapangan kerja bagi Gen Z yang baru memasuki dunia kerja.

Di sisi lain, tingginya ekspektasi Gen Z terhadap gaji, tunjangan, dan lingkungan kerja yang menarik terkadang tidak sesuai dengan realitas pasar. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan ini semakin mempersulit Gen Z untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai. 

Permasalahan kelangkaan lapangan kerja bagi Gen Z perlu disikapi dengan serius. Bila tidak diatasi, hal ini dapat mengancam masa depan generasi penerus bangsa dan menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menciptakan peluang kerja baru yang sesuai dengan potensi Gen Z.

Baca Juga: Paling Banyak Lulusan Sekolah Ini, Menaker Soal 9,9 Juta Anak Muda Nganggur

Memberdayakan Potensi Gen Z

Generasi Z memiliki banyak potensi yang berharga bagi kemajuan Indonesia, namun belum sepenuhnya tergali dan diberdayakan secara optimal. Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, mereka memiliki keterampilan dan wawasan yang dapat menjadi aset berharga bagi pembangunan bangsa.

Salah satu kunci untuk memberdayakan potensi Gen Z adalah dengan meningkatkan kesesuaian antara keterampilan yang mereka miliki dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini dapat dilakukan melalui kolaborasi erat antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah dalam merancang kurikulum yang lebih responsif.

Selain itu, program pelatihan dan pengembangan kemampuan yang disesuaikan dengan tren terkini juga perlu digalakkan. Misalnya, memperkuat kompetensi digital, kewirausahaan, dan kemampuan berpikir kritis pada Gen Z. 

Hal ini dapat membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di era industri 4.0. Tak kalah penting, adalah menciptakan lebih banyak peluang kewirausahaan bagi Gen Z. Dengan semangat inovatif dan keinginan untuk berdampak positif yang kuat, Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi wirausahawan muda yang sukses. Dukungan akses permodalan, pendampingan, dan insentif bagi wirausaha Gen Z dapat mempercepat realisasi potensi mereka. 

Memberdayakan potensi Gen Z secara holistik akan tidak hanya menguntungkan generasi itu sendiri, namun juga memberikan manfaat bagi kemajuan ekonomi dan pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Kolaborasi dan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hal ini.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Generasi Z merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki potensi besar untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Namun, mereka juga dihadapkan pada sejumlah tantangan mendesak yang perlu disikapi dengan serius. 

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Gen Z adalah kelangkaan lapangan kerja. Kemajuan teknologi otomatisasi, perlambatan ekonomi, dan kesenjangan antara keterampilan dengan kebutuhan pasar telah menyebabkan sulitnya Gen Z untuk memasuki dunia kerja. 

Untuk itu, dibutuhkan upaya bersama dari berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan dan memberdayakan potensi Gen Z, di antaranya:

  1. Meningkatkan kesesuaian kurikulum pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja, serta memperkuat program pelatihan keterampilan digital, kewirausahaan, dan berpikir kritis bagi Gen Z.
  2. Menciptakan lebih banyak peluang kewirausahaan bagi Gen Z melalui dukungan akses permodalan, pendampingan, dan insentif yang memadai.
  3. Mendorong kolaborasi erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam merancang kebijakan dan program yang dapat membuka lebih banyak lapangan kerja bagi Gen Z.
  4. Menyelaraskan ekspektasi Gen Z terhadap dunia kerja dengan realitas pasar melalui upaya edukasi dan pembinaan yang komprehensif.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan tantangan yang dihadapi Gen Z dapat diatasi, sementara potensi mereka dapat diberdayakan secara optimal demi mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan maju di masa depan.***

Penulis: Hana Muhamad (Ketua Umum Kohati Badko HMI Jabar)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
KATA WARGANET

Mampukah Politisi Menarik Hati Gen Z?

Selasa 12 September 2023, 20:07 WIB
Mampukah Politisi Menarik Hati Gen Z?
Berita Terkini
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)