Batik “Reugeug”: Sebuah Eksplorasi Makna dan Identitas Kota Sukabumi

Jumat 23 Februari 2024, 10:36 WIB
Foto udara suasana Lapang Merdeka Kota Sukabumi saat pelaksanaan salat Iduladha 2022. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

Foto udara suasana Lapang Merdeka Kota Sukabumi saat pelaksanaan salat Iduladha 2022. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

Penulis: Kang Warsa

Pencarian identitas khas Kota Sukabumi dapat ditempuh melalui berbagai cara. Selain melalui penelitian mendalam tentang sejarah dan akar historis, identitas khas sebuah kota dapat dimunculkan melalui penggalian salah satu entitas budaya, misalnya melalui seni.

Beberapa waktu lalu, Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Sukabumi telah menyelenggarakan lomba desain batik dengan tajuk “batik khas Kota Sukabumi”. Dari lomba tersebut telah ditetapkan para juaranya.

Desain batik Reugreug, karya Talitha Tri Deviani, salah seorang siswa SMA Negeri 2 Kota Sukabumi dipilih oleh tim juri sebagai pemenang lomba. Para juri sudah tentu memiliki alasan pemilihan batik Reugreug sebagai pemenang lomba desain batik.

Saya belum melakukan dialog, baik dengan Talitha, juara 1 lomba desain batik atau dengan para juri. Dalam tulisan ini, saya hanya akan mengelaborasi dan menginterpretasikan secara singkat desain batik Reugreug dan hubungannya dengan identitas khas Kota Sukabumi.

Kendati sampai saat ini, warga Kota Sukabumi belum dapat menemukan identitas khas tentang kotanya, walakin sejak tahun 2000-an telah muncul berbagai pandangan dan penyebutan bagi Kota Sukabumi. Kota Mochi, Kota Santri, Kota Polisi, Kota Kecil Sejuta Cerita, dan istilah lainnya sering kita dengar dan dituturkan oleh warga kota. Penuturan istilah-istilah ini dimunculkan agar Kota Sukabumi memiliki keunikan dibandingkan dengan daerah lain.

Baca Juga: Desain Batik 10 Finalis Lomba Bakal Jadi Seragam ASN Pemkot Sukabumi

Selain melalui penuturan dan budaya verbal, beberapa tugu dan monumen juga telah dibangun oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Kehadiran tugu dan monumen ini tentu saja menjadi penanda kekhasan Kota Sukabumi. Sebut saja tugu Kusukabumiku, Monumen Pemuda, Gapura Lapang Merdeka, dan Monumen Reugreug Pageuh Répéh Rapih di alun-alun kota menjadi monumen paling tua di antara monumen dan tugu yang telah disebutkan.

Entitas budaya dalam bentuk seni ini telah dicoba dipindahkan-ruangkan ke berbagai media, terutama gambar. Salah satunya, usaha yang telah dilakukan oleh Talitha, memindahkan imaji sebuah bangunan ke dalam karyanya, Batik Reugreug.

Secara harfiah, dan ini pernah saya tulis pada opini beberapa tahun lalu di harian Radar Sukabumi, reugreug adalah suatu kondisi yang dipenuhi oleh ketenteraman dan ketenangan. Saya contohkan dalam pelafalan bahasa Sunda: geus aya manéh mah, urang jadi reugreug! (Setelah ada kamu, saya jadi tenang!).

Ini berarti, pendesain batik Reugreug memiliki harapan agar kondisi Kota Sukabumi benar-benar tenteram dalam ruang das sein, di alam realita. Sejauh ini, memang jarang sekali terjadi persinggungan dalam skala besar seperti konflik antarras, kelompok, dan golongan di Kota Sukabumi. Konflik dalam skala kecil memang pernah terjadi, biasanya dilakukan oleh sekelompok orang yang dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan dan merasa dirugikan oleh kelompok lainnya.

Pembangunan monumen Reugreug Pageuh Répéh Rapih di masa kepemimpinan H. Zaenudin Mulaebary juga memang didasari oleh alasan kerukunan, keajegan, dan adem tentremnya Kota Sukabumi. Gambar yang dimunculkan pun berupa sepasang tangan sedang menyangga sebuah buku. Artinya, ketenangan dan ketenteraman sebuah kota berbanding lurus dengan pengakuan warganya terhadap pertumbuhan literasi dan penegakkan supremasi hukum.

Talitha juga membubuhkan kujang di atas buku, hal ini menjadi penguat dan perekat ikatan antara masa kini dengan masa lalu Masyarakat Sunda. Meskipun sebagian besar masyarakat Sunda memandang kujang sebagai barang atau pakakas pusaka, fungsi kujang di masa lalu sebenarnya sebuah alat pembersih gulma di lahan pertanian.

Ngahuma dan bercocok tanam adalah jati diri masyarakat Sunda buhun. Di era modern, pangan menjadi salah satu kebutuhan primer dan sangat mendasar. Para karuhun Sunda telah mengajarkan bagaimana cara tepat menghasilkan sumber pangan, salah satunya melalui domestikasi tumbuhan (padi). Merawat dan mempertahankan lahan pertanian merupakan syarat mutlak membangun ketahanan pangan, inilah salah satu hal yang diamanatkan oleh leluhur Sunda di masa lalu.

Desain batik Reugreug juga menampilkan dua entitas penting dalam kehidupan masyarakat Sunda yang agraris; ikan mas dan buah pala. Selain membangun sistem pertanian yang baik, upaya ketahanan pangan perlu mempertahankan kehadiran lingkungan alam yang mendukung kehidupan flora dan fauna satu wilayah. Komoditas menjadi ukuran penting kesejahteraan sebuah kota. Bahkan menjadi hal mutlak dalam pengendalian inflasi dan penguatan daya beli masyarakat.

Secara umum, Batik Reugreug mengajak kita melakukan refleksi dalam melakukan pencarian identitas Kota Sukabumi. Batik ini selaras dengan semangat "Reugreug Pageuh, Répéh Rapih" yang mendambakan kedamaian dan ketenteraman. Nilai-nilai religius dan moralitas yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Sukabumi pun terpancar dari imaji batik ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)