Selamat Tinggal Bank Garansi

Kamis 23 November 2023, 17:56 WIB
Kepala Seksi Pencairan Dana pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi, Sugih Harto. (Sumber : Istimewa)

Kepala Seksi Pencairan Dana pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi, Sugih Harto. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com  - Sudah menjadi permakluman di momen menjelang akhir tahun anggaran, instansi pemerintah akan meningkatkan aktifitas kesibukannya untuk memenuhi target kinerja tahunan.

Dalam rangka memenuhi target dimaksud, instansi pemerintah yang direpresentasikan oleh satuan kerja kementerian/lembaga akan melakukan belanja menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN.

Pelaksanaan keuangan negara menganut asas tahunan sehingga penggunaan anggaran dibatasi oleh tahun anggaran yang berakhir di bulan Desember setiap tahunnya. Kebijakan pelaksanaan tutup tahun anggaran dari waktu ke waktu mengalami perubahan menyesuaikan dengan dinamika perkembangan kebijakan dan teknologi yang digunakan.

Secara garis besar kebijakan pelaksanaan tutup akhir tahun anggaran mengatur beberapa hal, yaitu periode penyampaian dokumen, penerimaan negara, belanja negara dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang tata cara pembayaran belanja negara dengan fokus pada pembayaran tagihan atas pekerjaan yang diselesaikan pada akhir bulan Desember bahkan yang melampaui tahun anggaran.

Pada tahun tahun sebelumnya, pembayaran atas tagihan negara tersebut dilaksanakan dengan menggunakan bank garansi. Sesuai definisinya, bank garansi adalah sebuah jaminan tertulis yang diberikan bank kepada nasabahnya. Bank dalam hal ini berperan sebagai pemberi jaminan sedangkan nasabah merupakan pihak yang dijamin.

Dalam pelaksanaan fasilitas jaminan tersebut, umumnya melibatkan tiga pihak di dalamnya. Pihak pertama merupakan pihak penjamin yang merupakan bank untuk menerbitkan jaminan.

Pihak selanjutnya adalah pihak terjamin yang merupakan nasabah sebagai rekanan pemerintah. Sedangkan pihak ketiga merupakan penerima jaminan dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada satuan kerja yang akan menerima jaminan dari pengajuan nasabah oleh bank.

Penerima jaminan memiliki hak untuk menerima jaminan dalam bentuk ganti atas adanya wanprestasi berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat oleh pihak terjamin.

Berdasarkan hasil analisis Direktorat Sistem Perbendaharaan dapat diketahui bahwa trend penggunaan bank garansi akhir tahun anggaran selama 4 (empat) tahun terakhir secara nasional mengalami peningkatan nilai yang cukup signifikan.

Pada tahun 2021 sebanyak 4.243 dengan nilai Rp5,9 triliun dan meningkat tajam di tahun 2022 dengan jumlah 4.226 dengan nilai Rp9,9 triliun. Sebanyak 86% bank garansi dikelola melalui eBG oleh bank interkoneksi, sedangkan sisanya 14% melalui bank noninterkoneksi.

Selanjutnya masih terdapat kegagalan klaim bank garansi yang diterbitkan oleh bank dengan nilai mencapai Rp11.1 miliar. Penyebab kegagalan klaim dimaksud karena total nilai klaim melebihi nilai net SP2D yang menjadi collateral bagi penerbit bank garansi dan nilai klaim dimaksud termasuk nilai denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab penyedia.

Mekanisme bank garansi meskipun sudah dilaksanakan cukup lama dan telah dilakukan berbagai penyempurnaan, tetapi ini belum dapat menghilangkan risiko keterlambatan pencairan atau bahkan tidak dapat dicairkan bank garansinya sehingga menimbulkan kerugian negara.

Berdasarkan kondisi tersebut dan mempertimbangkan simplifikasi serta efisiensi, maka mulai tahun anggaran 2023 dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK-109 tahun 2023 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Atas Pekerjaan Yang Belum Diselesaikan Pada Akhir Tahun Anggaran.

Dalam PMK tersebut diatur kebijakan pembayaran untuk pekerjaan pemerintah yang baru diselesaikan akhir bulan Desember dan/atau yang melampaui tahun anggaran. Pada kondisi demikian, pembayaran tidak lagi menggunakan mekanisme bank garansi, tetapi diubah melalui mekanisme Rekening Penampungan Akhir Tahun Anggaran yang disingkat RPATA.

RPATA merupakan rekening lain-lain milik Bendahara Umum Negara (BUN) yang dibuka khusus menampung dana atas penyelesaian pekerjaan yang direncanakan untuk diserahterimakan antara batas akhir pengajuan tagihan kepada negara sampai dengan tanggal 31 Desember tahun anggaran berkenaan.

Selain itu, juga digunakan untuk pembayaran atas pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran yang penyelesaiannya diberikan kesempatan untuk dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya.

Mekanisme RPATA sudah memungkinkan dilaksanakan dengan sistem aplikasi pelaksanaan anggaran yang berlaku saat ini serta mengakomodasi pencatatan akuntansi dan laporan keuangan sehingga tetap kredibel dan akuntabel.

Kebijakan RPATA ini memiliki beberapa manfaat, yaitu:

1. Menjaga prinsip periodisitas pelaksanaan anggaran;
2. Menjaga prinsip pengeluaran negara, yaitu pembayaran dilakukan setelah barang/jasa diterima;
3. Mengurangi risiko kerugian negara akibat bank garansi gagal dicairkan karena bank garansi palsu atapun terlambat diklaim;
4. Menghindari keterburu‐buruan dalam proses serah terima, sehingga SOP serah terima barang/jasa dapat dilakukan dengan baik;
5. Penyedia barang/jasa terbebaskan dari beban pembuatan garansi bank berupa kewajiban pembayaran fee/penyediaan jaminan (collateral)/pembayaran premi;
6. Terdapat potensi pendapatan negara atas pengelolaan saldo dana di Rekening RPL‐BUN BI (Rekening Escrow);
7. Satuan kerja dapat menghemat waktu dan tenaga untuk mengonfirmasi keaslian/keabsahan dan menatausahakan bank garansi.

Kebijakan RPATA menjadi terobosan kebijakan win win solution atas pembayaran tagihan negara yang secara prinsip belum diserahterimakan, tetapi sudah harus dibayar karena batas waktu pengajuan tagihan akan berakhir.

Rekanan pemerintah tidak perlu direpotkan lagi menyiapkan sejumlah dana untuk membuat bank garansi. PPK satuan kerja tidak perlu cemas bank garansinya gagal klaim apabila terjadi wanprestasi. Satu hal yang lebih penting lagi adalah berkurangnya risiko atas terjadinya kerugian negara.

Implementasi kebijakan RPATA saat ini baru sebatas pada satuan kerja kementerian/lembaga yang didanai APBN. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti apabila kebijakan ini dirasa sangat efektif untuk mengatasi salah satu kendala pembayaran akhir tahun atas penggunaan bank garansi, skema RPATA akan diadopsi oleh Pemerintah Daerah pada satuan kerja perangkat daerah yang didanai APBD.

Di lain pihak, tantangan bagi kalangan dunia perbankan untuk melakukan inovasi baru terkait perbaikan mekanisme bank garansi yang diselaraskan dengan kemajuan teknologi informasi. Melalui perubahan tersebut, diharapkan mekanisme bank garansi menjadi lebih simpel dan akurasi validitas keasliannyapun mudah dikonfirmasi dan dipertanggungjawabkan.

Disclaimer: Tulisan ini merupakan opini pribadi, tidak mencerminkan kebijakan organisasi.

Penulis: Kepala Seksi Pencairan Dana pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi, Sugih Harto

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa