Oppenheimer di Balik Kemerdekaan Indonesia

Rabu 16 Agustus 2023, 19:31 WIB
Syaefudin Simon, Kolumnis Freelance | Foto : Ist

Syaefudin Simon, Kolumnis Freelance | Foto : Ist

Mungkinkah Indonesia merdeka jika Amerika tidak menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki? Ada orang menyatakan, mungkin. Tapi ada pula yang menyatakan tidak mungkin.

Guru Gembul, Youtuber kondang, menyatakan mungkin. Karena Jepang ketika "datang" di Indonesia sudah berjanji akan memberikan kemerdekaan.

Kenapa? Cita-cita Jepang akan menjalankan neokolonialisme di dunia, termasuk Indonesia.

Neokolonialisme adalah kelanjutan dari konsep kolonialisme yang sudah usang. Terlalu banyak korban manusia dalam kolonialisme. Jutaan manusia, militer dan sipil tewas. Tapi dalam neokolonialisme, Jepang tetap bisa mengeruk harta dari negara yang dijajah, tanpa menimbulkan korban akibat peperangan.

Baca Juga: Pesan DPRD Kabupaten Sukabumi untuk 32 Anggota Paskibraka yang Dikukuhkan

Caranya, negara yang dijajah "dipaksa" ekonominya tergantung kepada kepada negara yang menjajahnya. Itulah sebabnya, Bung Karno sudah wanti-wanti, "awas bahaya neokolonialisme". Karena itu Guru Gembul percaya, Jepang akan memenuhi janjinya: memerdekakan Indonesia.

Bagi yang tidak percaya Jepang akan memberikan kemerdekaan Indonesia alasannya banyak. Selama menjajah Indonesia, Jepang sangat kejam. Selama masa penjajahan Jepang, menurut catatan Biro Kependudukan kurun waktu itu, populasi Indonesia stagnan. Tidak bertambah. Kenapa? Jumlah kelahiran "nyaris sama" dengan jumlah kematian.

Catat saat itu belum ada program KB (Keluarga Berencana). Sedangkan wanita Indonesia terkenal subur. Ini artinya, dapat diduga, kematian akibat penjajahan Jepang sangat tinggi. Baik kematian akibat peperangan maupun kelaparan.

Banyak pejuang mati dibunuh tentara Jepang. Banyak pula yang mati kelaparan. Kekayaan Indonesia pun dikuras. Dan ribuan wanita Indonesia dijadikan budak seks oleh tentara Jepang (jugun ianfu).

Penyair Idrus, misalnya, dalam puisi Corat Caret di Bawah Tanah menulis: "Kartono sedang asyik bekerja. Dadanya bengkok seperti orang Jepang."

Baca Juga: "Penyelenggaraan Umroh dan Haji Indonesia", Asal Nama Yayasan Islam Penguji

Paus Sastra HB Jassin menafsirkan, dadanya bengkok seperti orang Jepang adalah ungkapan sinisme Idrus bahwa janji orang Jepang bengkok, tidak dapat dipercaya. Idrus tak percaya Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Jepang yang menjuluki dirinya "saudara tua" bangsa Indonesia, akhirnya terpaksa memberikan kemerdekaan setelah bertekuk lutut kepada tentara Sekutu. Ini kondisi yang terpaksa.

Mana mungkin negara kalah perang akan punya kekuatan untuk menjajah negara lain? Setelah bertekuk lutut terhadap Sekutu, kekuatan militer Jepang dipreteli habis. Tanpa dukungan militer yang kuat, tak mungkinlah tentara Dai-Nippon bisa menjajah bangsa lain. Ini artinya, mau tidak mau Jepang harus memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Momen seperti itulah yang lama ditunggu para pejuang kemerdekaan. Begitu Jepang kalah setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom atom, para pejuang Indonesia bergerak cepat untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Dan Jepang pun tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Lalu senangkah Oppenheimer -pencipta bom atom - melihat kekalahan Jepang sehingga membuat Indonesia merdeka?

Baca Juga: Isi Deklarasi Pemilu Damai yang Ditandatangani 18 Parpol di Kota Sukabumi

Ternyata tidak! Bagi Oppenheimer, bom atom bukannlah senjata perang semata. Tapi senjata genosida. Senjata pemusnah manusia.

Sebelum bom atom diterbangkan oleh pesawat militer Enola Gay untuk dijatuhkan ke kota Hiroshima, Oppenheimer sudah "miris" membayangkan tragedi kemanusiaan akibat ledakan "Little Boy" itu. Oppie - panggilan akrab Oppenheimer - minta diadakan jajak pendapat di Amerika - apakah publik AS setuju peledakan bom atom di Hiroshima?

Permintaan Oppie tidak digubris militer AS. Bagi Presiden Truman, Jepang tidak mungkin menyerah jika tidak merasakan dahsyatnya bom atom.

Presiden Truman menyatakan di depan Oppenheimer - mana kamu pilih kematian ratusan ribu orang Jepang atau kematian 32 juta manusia akibat peperangan yang akan terus berlanjut?

Baca Juga: Lebih Hemat Pakai Kendaraan Listrik, Masyarakat Nikmati Beragam Kemudahan

Presiden Truman menyatakan, jika perang tidak dihentikan dengan bom atom, 28 juta militer dan rakyat Jepang tewas; empat juta tentara Sekutu tewas. Mana kau pilih Oppie?

Oppenheimer akhirnya setuju memimpin Manhattan Project untuk membuat bom atom. Demi menghentikan perang dunia kedua.

Ketika test bom atom berhasil di Los Alamos, New Mexico - melihat dahsyatnya ledakan bom atom - Oppie mengalami dilema. Apakah menghentikan perang dunia harus menggunakan bom atom? Dia, ahli fisika genius itu, berpikir panjang. Jika Amerika membuat bom atom, niscaya Uni Soviet pun akan melakukan hal sama.

Presiden Truman saat itu meyakinkan Oppie, tidak mungkin Uni Soviet bisa membuat bom atom. Sedangkan Oppie yakin, Uni Soviet bisa membuat bom atom yang sama.

Baca Juga: Tetap Ibadah Meski Minum Alkohol, Rachel Vennya: Aku Masih Butuh Allah

"Tuan Presiden, Uni Soviet juga punya ahli-ahli fisika yang hebat. Karena itu, Uni Soviet akan bisa membuat bom atom. Ketika Uni Soviet bisa membuat bom atom, perlombaan senjata genosida pun dimulai dan tidak akan pernah berhenti," kata Oppie seperti terlihat di film Oppenheimer. Tapi Truman tetap pada pendapatnya. Uni Soviet tidak akan bisa membuat bom atom.

Prediksi Oppie benar, Uni Soviet kemudian bisa membuat bom atom. Sejak itulah terjadi perlombaan pembuatan senjata atom di muka bumi sampai hari ini. Dan Oppenheimer sangat menyesal karena dirinyalah yang memulai pembuatan bom atom.

Oppenheimer kemudian mendapat julukan "Bapak Bom Atom" dunia. Julukan ini sangat menyakitkan karena dia akan dikenal sebagai monster kematian di dunia.

"Akulah kematian, penghancur dunia - jerit Julius Robert Oppenheimer menyesali dirinya, dengan mengutip sebuah kalimat dari kitab suci Hindu, Bhagavad Gita.

Baca Juga: DPRD dan Pemkab Sukabumi Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Jelang HUT RI ke-78

Di padang rumput Los Alamos, New Mexico, lokasi Mahattan Project berbiaya 4 miliar dolar untuk membuat bom atom itu, Oppie bingung. Ia stres, menyesali dirinya karena membuat bom atom.

Oppie menyesal telah memimpin Manhattan Project yang berhasil membuat bom atom. Dia tegas tidak mau melanjutkan projek berikutnya, membuat bom hidrogen yang daya ledaknya lebih hebat dari dari bom atom. Presiden Truman minta Oppie membuat bom hidrogen demi keamanan Amerika.

Oppie menolak. Presiden Truman geram. Oppie, kau jangan cengeng, ketus Truman. Oppie tetap menolak. Oppie siap dikucilkan Amerika karena penolakannya terhadap projek bom hidrogen tersebut.

Itulah dilema kehidupan Oppenheimer. Oppie menghadapi pilihan sulit baik sebagai ilmuwan maupun warga negara AS yang menyintai negerinya.

Baca Juga: 10 Kabupaten Paling Dingin di Jawa Barat, Ada Sukabumi?

Oppie makin stres lagi ketika melihat korban tewas akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki mencapai 220.000 orang. Terpikir oleh Oppie bahwa dirinya adalah penghancur dunia.

Apa kaitan dengan kemerdekaan Indonesia?

Dari gambaran di atas, Kemerdekaan Indonesia "berhutang" kepada "tragedi bom atom" yang hingga hari ini masih terus kontroversial. Kontroversial karena saat ini, jumlah bom atom yang dimiliki Amerika dan Uni Soviet (Rusia) kekuatannya sudah bisa menghancurkan lebih dari 100 planet bumi. Sungguh miris!

Dari perspektif inilah, kita bangsa Indonesia, patut berterimakasih kepada para pendiri bangsa, yang telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara yang dalam preambulenya menyatakan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi.

Baca Juga: Mudah Ditemukan di Sukabumi, Kenali Manfaat Buah Pala untuk Kesehatan Tubuh

Perdamaian abadi inilah kata kunci untuk mencegah terulangnya ledakan bom atom. Indonesia harus berpartisipasi aktif untuk mewujudkan perdamaian tersebut.

"Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebagsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Penulis : Syaefudin Simon, Kolumnis Freelance

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 11:02 WIB

Warga Jampangtengah Sukabumi Dibacok OTK hingga Luka Parah di Kepala dan Dagu

Seorang pria di Jampangtengah Sukabumi mengalami luka parah di kepala dan dagu usai dibacok sajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Ilustrasi. Seorang pria warga Jampangtengah Sukabumi dibacok OTK hingga luka parah. (Sumber Foto: Istockphoto/ Zoka74)
Inspirasi22 November 2024, 11:00 WIB

Sarjana dengan IPK 3,00 Cari Kerja? Cek Info Loker Jawa Barat Berikut!

Lulusan S1 masih nganggur? Berikut Info Loker Jawa Barat untuk Anda!
Ilustrasi. Karyawan Tetap. Info Loker Jawa Barat Lulusan Sarjana dengan IPK 3,00 (Sumber : Freepik/@katemangostar)
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim