SUKABUMIUPDATE.com - Tempat cuci tangan atau wastafel menjadi barang yang wajib ada di setiap tempat Pandemi Covid-19 ini.
Hal ini yang kemudian mendorong murid SDN 1 Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi memiliki ide untuk menciptakan tempat pencucian tangan portabel atau praktis karena bisa dipindah-pindahkan serta tak banyak memakan tempat. Karena desainnya itu, beberapa sekolah memesan tempat cuci tangan ide siswa SDN 1 Purwasari itu.
BACA JUGA: Masuk Kantor Kecamatan Cibadak Sukabumi, Tangan Wajib Bersih
Tempat cuci tangan itu terdiri dari sebuah ember besar yang memiliki keran air dan corong yang dilengkapi pipa fleksibel. Ember serta corong tersebut ditempatkan dalam sebuah rangka besi. Ketika mencuci tangan maka air bekasnya akan mengalir melalui pipa fleksibel tersebut ke bawah.
Kepala Sekolah SDN 1 Purwasari, Yus Ahmad Winarya mengatakan, ide membuat tempat cuci tangan berawal dari sumber air yang ada di sekolah itu tidak bisa mengalir ke setiap kelas.
BACA JUGA: Putus Mata Rantai Covid-19, Pemkot Sukabumi Pasang Wastafel di Tempat Keramaian
"Tadinya mau pakai keran dan pipa paralon yang disalurkan ke setiap kelas namun sumber airnya yang gak ada. Terus anak-anak berpikir membuat tempat pencuci tangan menggunakan ember dan pakai keran dibawahnya," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/8/2020).
Ide anak-anak ini kemudian dideskripsikan menjadi sebuah rancangan oleh Yus. Dia pun menemui salah seorang orang tua murid yang bekerja sebagai tukang las untuk membuat tempat cuci tangan tersebut. Yus menuturkan, bahan yang pertama digunakan untuk membuat tempat cuci tangan itu merupakan bahan bekas.
BACA JUGA: Pemkab Sukabumi akan Sebar 185 Wastafel Portabel Untuk Cegah Corona
"Kebetulan ada orang tua murid yang tukang las dan setelah dibuat ternyata bagus. Tempat cuci tangan ini sangat efektif dan efesien, bentuknya bisa disimpan dimana saja," terangnya.
Saat ini terdapat 12 unit tempat pencuci tangan yang tersebar di setiap sudut sekolah. Yus mengatakan, karena bentuknya yang unik sekolah lain yang berada di Kecamatan Cicurug juga memintanya untuk membuatkan tempat cuci tangan tersebut.
"Dan mulai diproduksi banyak karena SDN Nyangkowek, dan SDN Pasawahan tertarik jadi kita produksi untuk di SD tersebut. Modal dasarnya itu bisa mengeluarkan 150 ribu," tandasnya.