SUKABUMIUPDATE.com - SDN 2 Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi mendapat kunjungan dari para pengajar UNICEF Indonesia, Selasa (3/2/2020) dalam rangka program Pendidikan Inklusif. Seperti diketahui UNICEF yang merupakan kepanjangan dari United Nations Children's Fund adalah salah satu organisasi yang bernaung di bawah PBB, yang fokus pada perkembangan anak-anak.
BACA JUGA: Helen Keller International Isi Kuliah Umum Pendidikan Inklusif di Universitas Nusa Putra
Program Officer UNICEF Indonesia, Anisa Elok Budiani mengatakan kedatangannya ke SDN 2 Palabuhanratu dalam rangka program pendidikan inklusif. Menurutnya SDN 2 Palabuhanratu adalah salah satu contoh sekolah yang menerapkan pendidikan inklusif. Anak-anak dengan disabilitas belajar bersama, tidak dibedakan atau dipisahkan.
"SDN 2 Palabuhanratu sistem belajarnya sudah baik dan sudah berlangsung lama. Guru di SDN 2 Palabuhanratu sudah dilatih bagaimana mengenali dan mengidentifikasi disabilitas, kebutuhan dasarnya apa, lalu memodifikasi cara pembelajarannya, sehingga anak-anak ini bisa memaksimalkan potensinya," kata Anisa kepada sukabumiupdate.com.
Selain UNICEF, lanjut Anisa, SDN 2 Palabuhanratu juga mendapat dukungan dari organisasi Reach Out ti Asia (ROTA) yang berbasis di Qatar.
"Mudah mudahan dengan apa yang sudah dilakukan di SDN 2 Palabuhanratu ini bisa menginspirasi sekolah lain dan orang tua atau bapak ibu yang memiliki anak disabilitas. Jangan malu-malu, sekarang semua anak bisa bersekolah dan harus bisa," tandas Anisa.
BACA JUGA: Peduli Anak Inklusif, Mahasiswa PGSD NPU Sukabumi Perkuat Program UNICEF
Sementara Kepala Seksi Kurikulum SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Yudi Cucu Supriadi menjelaskan, kedatangan para pengajar dari UNICEF tersebut dalam upaya meningkatkan kualitas pengajar di setiap sekolah, bahkan sampai ke pelosok. Yudi menyebut, Disdik sudah bekerjasama dengan UNICEF sejak tahun 2009 sampai hari ini.
"Pemda, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi sejak awal sudah memprogramkan pendidikan inklusif sesuai Permendikbud nomor 70 tahun 2009. UNICEF ini sudah melakukan kerjasama dengan Disdik sejak tahun 2009 sampai hari ini. Baik UNICEF maupun HKI (Hellen Keller International) dan USAID (United States Agency for International Development) bekerjasama dengan Disdik," kata Yudi.
BACA JUGA: Pokja Jabar Minta Perguruan Tinggi di Sukabumi Laksanakan Pendidikan Inklusif
Masih kata Yudi, ada pula kerja sama dengan organisasi Reach Out ti Asia (ROTA) yang berbasis di Qatar untuk melanjutkan pendidikan inklusif di Kabupaten Sukabumi.
"Sebagian SD belum memiliki Guru Pembimbing Khusus (GPK) untuk pelaksanaan pelajaran pendidikan inklusif di sekolah. Sekarang dengan kehadiran mitra dari ROTA bisa berjalan program-program pelatihan kepada pembina pendidik atau melatih GPK agar bisa mengimenpletasikan di sekolah masing-masing," imbuhnya.