SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Khusyairin menanggapi ambruknya ruang kelas SD Negeri Bangbayang Kecamatan Tegalbuleud.
BACA JUGA: Atap Kelas SDN Bangbayang Sukabumi Ambruk Saat Siswa Hendak Upacara
Ia menjelaskan, di tahun 2014 lalu SDN Bangbayang pernah diperbaiki sebanyak dua lokal. Namun pada saat survei waktu itu tidak ada lagi yang rusak berat hanya rusak ringan.
"Sampai hari ini, data yang ada di kami SDN Bangbayang tidak ada lokal rusak berat yang ada enam ruang kelas dengan kondisi rusak ringan, sehingga lolos dari pantauan kami," kata Khusyairin kepada sukabumiupdate.com, Senin (2/3/2020).
Menurut dia, Standar Operasional Prosedur atau SOP dari Dinas Pendidikan, sebelum ada perbaikan dan survei pihak sekolah harus melaporkan kondisi sekolahnya. Mulai dari sarana prasarana, pendidik, tenaga kependidikan, sampai siswanya rutin dilaporkan melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
"Setelah dievaluasi di Dapodik yang diisi oleh sekolah, baru kami survei untuk dirumuskan dalam rencana kerja. Nah sampai hari ini, data SDN Bangbayang yaitu jumlah ruang kelas enam, kondisi baik nol, kondisi rusak ringan enam, rusak sedang nol, rusak berat nol, dan rusak total nol," jelasnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para kepada sekolah agar selalu mengupdate Dapodik setiap semester atau setiap ada perubahan data. Pasalnya, dalam penyusunan perencanaan selalu mengacu kepada Dapodik.
BACA JUGA: Atap SMPN 1 Cidadap Sukabumi Roboh, Disdik: Diperbaiki Melalui DAK 2020
"Karena ini sudah terlanjur roboh mau tidak mau harus segera ditangani. Mudah-mudahan diperubahan kita mendapatkan anggaran rehab yang besar, mengingat dari Januari saja sudah banyak sekolah yang hancur," imbuhnya.
Ada beberapa faktor sejumlah sekolah di Kabupaten Sukabumi rusak, mulai dari pergeseran tanah, dampak dari pembangunan double track, akibat gempa bumi, dan cuaca ekstrem. "Ini PR kami, banyak banget di Sukabumi. Oleh karena itu, sekali lagi tolong kepala sekolah mengupdate Dapodik, sebagai bahan kajian kami bersama DPRD," paparnya.
Ia memaparkan, dari Dapodik ada sebanyak 724 lokal sekolah se Kabupaten Sukabumi yang rusak berat. Itu belum termasuk sekolah rusak yang belum melakukan update di data Dapodik.
"Ini harus ada terobosan dari pemerintah pusat, dalam hal pengalokasian anggaran kepada Kabupaten Sukabumi agar kondisi benar-benar tutas. Kami membutuhkan alokasi anggaran sebasar Rp. 185 Juta setiap lokal atau sekitar Rp. 133 miliar," tandasnya.