Helen Keller International: Cara Pandang Underestimate Hambat Disabilitas Masuk Kampus

Kamis 05 Desember 2019, 01:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Penggiat pendidikan inklusif dari Helen Keller International (HKI), Emilia Kristiyanti mengatakan secara umum budaya inklusif dan ramah terhadap penyandang disabilitas di kampus, saat ini kondisinya sudah lebih baik.

Meskipun pendidikan inklusif di kampus-kampus, terlambat jika dibandingkan di sekolah dasar dan menengah. Namun menurut Emilia, saat ini sudah banyak kampus-kampus yang mulai terbuka dan ramah dengan disabilitas. 

"Saya di pendidikan inklusif sejak tahun 2003, saat ini, perkembangannya lebih baik dan semakin baik," kata Emilia kepada Sukabumiupdate.com seusai memberikan kuliah umum 'Membangun budaya inklusif dan ramah terhadap penyandang disabilitas di Perguruan Tinggi' yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa PGSD, Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, Rabu (4/12/2019).

BACA JUGA: Pokja Jabar Minta Perguruan Tinggi di Sukabumi Laksanakan Pendidikan Inklusif

Meskipun demikian, Emilia memandang kampus masih harus diberi banyak masukan-masukan, seperti mengenai aksesibilitas dan bagaimana memberikan layanan yang baik bagi disabilitas.

"Apalagi dengan keluarnya mandat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, bahwa setiap kampus itu diharapkan punya unit layanan disabilitas," ujar Emilia.

Meski sudah lebih baik, namun Emilia mengungkap, masih ada hal-hal yang menghambat budaya inklusif dan ramah terhadap disabilitas di kampus. Terutama lanjut dia, cara pandang kita yang sering underestimate (meremehkan) dulu atau merasa kasihan yang mungkin keluar dari rasa sayang, tapi sikap seperti itu sebetulnya malah merugikan disabilitas sendiri. 

"Selain itu tentu karena masing-masing kampus memiliki kekuatan pendanaan yang berbeda-beda. Jadi aksesibilitas disabilitas di masing-masing kampus berbeda," kata Emilia

Menurut Emilia, kalau kampus mau membangun budaya inklusif dan ramah disabilitas, maka harus dilakukan secara pararel, tidak hanya secara top-down tetapi button-up, karena disabilitas bisa berhasil di kampus kalau lingkungannya mendukung.

"Makanya saya katakan pelatihan dosen itu penting, bukan untuk meningkatkan kemampuan mereka, karena rata-rata sudah sangat mampu, tetapi mengubah cara pandang mereka," ujar Emilia.

Masih kata Emilia, banyak cara berpikir kreatif untuk mengubah cara pandang tentang disabilitas, salah satunya sering mengadakan kuliah-kuliah umum. Tapi yang paling penting keterbukaan, yaitu menerima dulu anak disabilitasnya. Kalau kita sudah menutup diri, lanjut Emilia, kita tidak akan pernah tahu apa yang harus dilakukan.

"Setelah menerima, selanjutnya berpikir dan bekerjasama dengan disabilitas. Mulai dari bertanya, apa kira-kira yang bisa saya bantu?, apa yang bisa kami sediakan agar pendidikan kalian bisa lebih baik?," terang Emilia.

BACA JUGA: Helen Keller International Isi Kuliah Umum Pendidikan Inklusif di Universitas Nusa Putra

Disingung soal menteri pendidikan baru, seorang milenial, Emilia cukup optimis pendidikan inklusif akan lebih baik lagi. Dia menilainya dari pidato awal Nadim Makarim sebagai menteri pendidikan, yang mengangkat tentang keberagaman.

"Tetap harus hati-hati, bagaimana memposisikan keberagaman dalam pembangunan masyarakat menuju era 5.0 malah sekarang yah, nah dimana menempatkan disabilitas ini. Tapi saya yakin menteri Nadim bisa mengatasi itu," ujar dia.

Menutup pembicaraan, Emilia mengatakan dosen dan mahasiswa NPU Sukabumi menarik, mereka, imbuh dia begitu antusias mengikuti materi pendidikan inklusif. "Saya sih berharap mereka generasi muda, kalau cara pandang mereka kepada disabilitas sudah berubah, gelombang perubahan itu bisa menular ke yang lain," tandasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)