SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah buruh perempuan mengikuti Sekolah Buruh Perempuan di halaman samping perusahaan PT Sento Utama Garmen (SUG) Kampung Caringin karet, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (9/3/2019). Sekolah tersebut diinisiasi Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Sukabumi.
Ketua GSBI Sukabumi, Dadeng Nazaruddin mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Trade Union Rights Centre (TURC), sebuah NGO yang berkonsetrasi pada buruh, untuk sama-sama mengkaji permasalahan sosial agar dapat ditemukan solusinya.
BACA JUGA: Ternyata Ini Biang Permasalahan Buruh PT SUG Cicurug Sukabumi
Tujuan dari Sekolah Buruh Perempuan itu sendiri, kata Dadeng, untuk meningkatkan SDM di kalangan buruh, yang nantinya bisa menambah ilmu dan bisa bermanfaat, baik kepada buruh itu sendiri, perusahaan, maupun ke serikat.
"Sekolah Buruh Perempuan diadakan setiap hari Sabtu pada saat buruh libur kerja. Jadi dimanfaatkan untuk sekolah, dari jam 09.00-14.00 WIB. Materinya ada dua, tentang manajemen dan riset. Para buruh juga harus memahami tentang IT dan media sosial," kata Dadeng kepada sukabumiupdate.com.
Dadeng memaparkan, sudah sekitar tiga bulan Sekolah Buruh Perempuan diselenggarakan. Pesertanya dari berbagai serikat buruh dan dari berbagai perusahaan yang ada di Sukabumi, seperti GSBI, SPSI, SPN, F Hukatan KSBSI, OPSI dan lainnya.
"Hari ini kenapa kita pilih di PT SUG, biar para buruh yang hari ini masih aktif kerja bisa mengambil pelajaran dari pabrik yang tutup. Bisa jadi di tempat lain terjadi seperti ini. Yang terpenting, bagaimana kita bisa mengatasi dan mencegah agar jangan terjadi," tandasnya.