SUKABUMIUPDATE.com - Siswa kelas VI SDN Bojongduren, di Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, mengaku tak konsentrasi belajar karena Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan di teras kelas. Mereka belajar di teras karena kelas rusak. Atapnya ambruk dua bulan yang lalu.
"Belajar diluar gak enak, kalau lagi hujan dingin, konsentrasi pun terganggu," kata Kiki, seorang siswa, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (19/2/2019).
Senada dengan Kiki, siswa lainnya Hasna mengaku merasa tak nyaman belajar di teras kelas. Sebab kalau turun hujan, belajar pun terganggu. Anak yang bercita-cita menjadi dokter ini berharap kelasnya dapat diperbaiki.
BACA JUGA: Kasihan, Siswa SDN Bojongduren Jampangtengah Belajar di Teras Kelas
"Saya berharap kelasnya diperbaiki karena tak nyaman belajar di teras kelas," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SDN Bojong Duren, Nyanyang Resmana mengungkapkan kelas yang rusak digunakan siswa kelas I dan II. Karena anak kelas I masih kecil sehingga mereka belajar di kelas VI. Sedangkan anak kelas VI mengalah dan belajar di teras kelas.
Menurut Nyanyang, kelas itu ambruk karena atap bangunan yang sudah lapuk mengingat sekolah dibangun 2009 silam. Nyanyang mengungkapkan, kontraktor yang melaksanakan pembangunan sekolah tersebut menggunakan material bekas bangunan sebelumnya sehingga hasilnya kurang maksimal.
"2009 dibangunnya, sekarang hampir 10 tahun. Apalagi dulu dibangun sama kontraktor yang kontruksinya kurang memadai, bahkan menggunakan alat-alatnya juga bekas bangunan dulu jadi kurang optimal," ujarnya.
Menurut Nyanyang, pihak sekolah sudah berupaya melaporkan kondisi ini kepada pihak dinas pendidikan dan pemerintah. "Mudah-mudahan ada tanggapan secepatnya. Sebab kalau tidak secepatnya dibangunan, anak-anak kami akan terganggu. Apalagi kelas VI akan menghadapi UASBN," tukasnya.