SUKABUMIUPDATE.com - SMK Terpadu Al-Ittihad Purabaya (SMKTAP) meraih juara harapan 2 tingkat nasional dalam perlombaan Smart Hackathon 2018 di Jakarta beberapa waktu lalu. Perlombaan aplikasi ini diselenggarakan Kementrian Telekomunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Perlombaan yang diikuti oleh 40 tim dari 25 kota di seluruh Indonesia ini mengangkat tema Literasi Digital yang merupakan ajang lomba pembuatan aplikasi, website, games, dan internet of things berbasis coding komputer antar siswa akhir SMA/SMK/Home schooling komunitas dari seluruh Indonesia.
Tim SMKTAP merancang aplikasi Student Finance yang dirancang dengan tujuan memudahkan kegiatan transaksi siswa berkenaan dengan administrasi sekolah. Hanya dengan waktu 36 jam ke 3 siswa SMK Terpadu Al-Ittihad Purabaya mampu menyelesaikan aplikasi dengan basis ekonomi digital.
BACA JUGA: Aplikasi Karya Pelajar SMK Al-Ittihad Purabaya Sukabumi, Final Smart Hackathon 2018
Aplikasi karya anak SMK Terpadu Al-Ittihad ini mempermudah aktifitas keuangan siswa yang dapat terkontrol serta pembayaran biaya sekolah maupun uang jajan siswa di lingkungan sekolah dapat dilakukan dalam bentuk elektronik dengan cara scan barcode yang terdapat pada kartu siswa dan scan QRCode yang terdapat di smartphone siswa setelah menginstal aplikasi tersebut.
"Segala transaksi tersebut dicatat dalam bentuk elektronik, sekaligus bisa dipantau oleh orangtua siswa melalui sms yang diterima ke nomor orang tua masing-masing ketika siswa selesai melakukan transaksi," ujar salah seorang siswa anggota tim peserta lomba Wisnu Hikmat , kepada sukabumiupdate.com, Senin (17/12/2018).
Peserta lainya, Ahmad Fauzi menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya atas prestasi yang sudah diraihnya dan 2 teman lainya yang tergabung dalam tim pembuatan aplikasi yang diberi nama F-Student.
"Menurut saya perlombaan smart Hackathon 2018 yang di selenggarakan di Jakarta kemarin merupakan ajang perlombaan yang sangat penting. Selain menjadi lomba yang jarang sekali dilaksanakan oleh pihak pemerintah, perlombaan pembuatan aplikasi ini sangat cocok sekali dengan anak-anak zaman milineal," ungkap Ahmad Fauzy yang juga pemenang Jaka Dara Pajampangan 2018.
Sementara itu, salah seorang anggota tim lainnya, Desti Puspitasari pun menceritakan pengalaman saat mengikuti perlombaan Hackathon 2018.
BACA JUGA: SMK Terpadu Al-Ittihad Purabaya Latih Kedisiplinan Lewat Paskibra
"Disana kita bersaing selama 36 jam nonstop. Banyak manfaat, selain menambah wawasan, menambah teman dari berbagai provinsi dan merupakan ajang perlombaan yang sangat penting," katanya.
Proses pembuatan Aplikasi yang mereka lakukan dengan tahapan Analisis data, Penyerapan ide aplikasi, dan Pembuatan aplikasi sampai finishing pembuatan hanya menghabiskan Rp750 ribu.
"Perlombaan smart Hackathon 2018 merupakan ajang perlombaan pembuatan aplikasi yang sangat relevan sekali dengan salah satu jurusan di SMK Terpadu Al Ittihad. Penyediaan fasilitas dan apresiasi sekolah sangat mendukung sekali, menurut saya minat dan bakat anak perlu dikembangkan untuk mencapai prestasi yang lebih baik, "pungkasnya.