SUKABUMIUPDATE.com - Kader Posyandu Desa Bojonggenteng Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi keluhkan menurunnya kunjungan ibu dan balita ke posyandu akibat minimnya pasokan bantuan Program Makan Tambahan (PMT).
“Keluhan itu disampaikan kepada saya, katanya suplai PMT yang disediakan Dinas kesehatan melalui UPTD Kesehatan Bojonggenteng kurang mencukupi,” ujar kepala Desa Bojonggenteng Dedi Sudirman kepada sukabumiupdate.com, Rabu (3/10/2018).
Diakui Dedi, pemberian PMT dari Puskesmas untuk pemulihan bukan penyuluhan artinya tidak semua balita mendapatkan, akan tetapi fakta di lapangan tidak hanya bayi yang mengalami penurunan gizi saja melainkan juga semua bayi yang ditimbang.
BACA JUGA: Pemdes Gunungbatu Ciracap Sukabumi Bagikan Insentif Kader Posyandu dan Guru Paud
“Karena ini adalah program pemerintah dalam bentuk kesehatan yakni pelayanan sosial dasar (PSD) sehingga sudah menjadi kebiasaan apabila yang datang ke Posyandu baik ibu hamil, bayi maupun balita semuanya diberikan PMT, padahal semestinya tidak seperti itu. Ini sudah terjadi sejak lama, bahkan tidak hanya di desa ini saja,” paparnya.
Sehingga, sambung Dedi, tidak semua warga yang datang ke Posyandu mendapatkan PMT. Karena warga belum memahami aturan pemberian PMT maka mereka enggan datang lagi untuk melakukan penimbangan di Posyandu.
“Oleh karena itu saya sampaikan kalau bisa kami mendapatkan tambahan suplai PMT minimal 10 dus untuk setiap Posyandu. Sebab apabila warga ada yang tidak kebagian sudah dipastikan akan menjadi masalah. Apalagi dalam tiga bulan ini kami tidak mendapatkan pasokan PMT,” tandasnya.