SUKABUMIUPDATE.com – Kendati malam telah larut, namun guru-guru di SD Negeri IV Pasiripis Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih berkutat dengan sejumlah tugasnya, seperti mengisi buku raport yang akan dibagikannya, Sabtu (16/12/2017).
"Susah-susah gampang mengisi raport yang sekarang, karena proses pengisiannya menggunakan aplikasi dan beberapa isian yang harus di isi oleh guru, sebelum di print out,†ucap guru kelas dua SD Negeri IV Pasiripis, Anton Kurnia Pamungkas, kepada sukabumiupdate.com, saat ditemui di ruang guru, Jumat (15/12/2017), sekitar pukul 22:00 WIB.
BACA JUGA:Â AMIK Citra Buana Indonesia Gelar Pengenalan Keluarga Kampus Mahasiswa Baru
Saat ditanya tentang aplikasi raport yang sedang di isinya, Anton menjelaskan, sistem pengisian tersebut sudah berjalan hampir dua tahun, sejak Kurikulum 2013 diberlakukan kembali.
"Metode pengisian ini lebih detail dan subyektif, serta laporan hasil belajar peserta didik pada Kurikulum 2013, edisi revisi 2017 banyak mengalami perubahan. Baik itu format raport maupun deskripsi nilai, serta predikat yang ada pada setiap kompetensi yang dilengkapi, dengan kompetensi pengetahuan serta nilai kompetensi keterampilannya,†timpal guru kelas empat, Yayu Ardiagharini.
BACA JUGA:Â Seleksi O2SN Komisariat Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi, Ini Hasilnya
Penilaian dalam Kurikulum 13 revisi tahun 2017 atau lazim disebut Kurtilas tersebut, lanjut Yayu, merupakan sebuah kegiatan untuk menganalisa proses hasil belajar mengajar peserta didik, yang mana dilakukan secara sistematis, serta berkesinambungan.
“Sehingga dapat dijadikan sebuah informasi, untuk dijadikan sebuah keputusan yang berhubungan dengan guru, serta peserta didik,†jelas Anton.
Sistem pengisian raport dalam Kurtilas ini sambung Anton, menggunkan software Microsoft Excel tentunya para guru akan lebih mudah mengerjakannya, karena para pendidik sudah terbiasa membuat sebuah laporan penilaian dengan menggunakan format excel yang mana nanti banyak variasi beserta format yang berhubungan dengan proses penilaian.
BACA JUGA:Â 300 Siswa SMPN se Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Ikuti Seleksi O2SN
"Penilaian dengan sistem ini (Kurtilas) dinilai baik oleh para guru, karena memunculkan sebuah deskripsi yang dihasilkan dari konversi setiap nilai, pada mata pelajaran, maupun pada tema nilai-nilai itu,†papar Anton.
Dan di raport ini, kata Yayu, tidak dicantumkan peringkat kelasnya. “Berbeda dengan raport zaman kita dulu,†terang Yayu.
Yayu mengungkapkan, untuk penggunaan Kurikulum ini belum semua sekolah yang menggunakan metode ini, dari kelas satu sampai kelas enam.
“Seperti contohnya di SD Pasiripis ini, baru kelas satu, dua, empat, dan lima, yang memakai Kurikulum ini. Untuk kelas tiga dan kelas enam masih memakai KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,†pungkasnya.