SUKABUMIUPDATE.com – Disayangkan Deklarasi Ramah Anak tidak diiringi dengan bukti kerja nyata, sebagai upaya serius menghindari kasus pelecehan dan kekerasan terhadap anak. Hal tersebut disampaikan Ketua PKK, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Erna Purnamawati.
"Tema yang kita ambil adalah pengasuhan positif ibu terhadap anak dari lingkungan yang terkecil, yaitu keluarga. Oleh karena itu perlu mewaspadai terhadap anak-anak penggunaaan Medsos, FB, IG, Twitter, dan WA,†sampainya.
BACA JUGA:Â PKK Kabupaten Sukabumi Lakukan Monev
Harus sering memeriksa penggunaan Handphone dan fasilitas yang ada, kata dirinya, karena dengan mudahnya aplikasi yang ada di ponsel, sehingga terlalu gampang mendownload film-film porno. Dan perlu disadari oleh orang tua bahwa bahaya Ponsel, dan selayaknya jangan membelikan Ponsel ke anak tetapi lebih amannya meminjamkan ponsel, sehingga terpantau.
“Jangan bangga kita sebagai orang tua bisa membelikan Handphone, namun bahayanya bisa mengancam anak-anak kita,†ujarnya.
Memberikan uang jajan jangan berlebihan, lanjutnya, karena menghindarkan uang jajan untuk membeli kuota, sehingga hal itu dapat mencegah kebebasan anak menggunakan Medsos, dan mencegah kriminalitas, karena dari kemudahan mengakses situs-situs film porno mengakibatkan rasa penasaran para remaja terhadap sek, dan itu cenderung terjadi di lingkungan kita.
“Ya mirislah, Cicurug mendapat penghargaan, namun di lain sisi terjadi tindakan yang sangat memalukan.
Faktanya kita belum bisa, ibarat janji kita belum bisa tepati janji. Terbukti dari kejadian yang ada, butuh kerja nyata, deklarasi tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi kerja nyatanya,†imbuhnya.
Upaya pendekatan ke masyarakat, melalui kader-kader penggerak PKK Desa, apalagi ada perundang-undangan tentang anak ada di tingkat kecamatan atau desa.
BACA JUGA:Â Bupati Sukabumi Canangkan Hari Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan
“Sebetulnya Deklarasi Ramah Anak (DRA) itu efektif, tapi tidak cukup deklarasi, harus ada kerja nyata. Kalau deklarasi semua wilayah bisa jadi geregetnya dapet, namun harus ada kerjasama, antara instansi pemerintah dan masyarakat,†terangnya.
Ketika Cicurug mendapat penghargaan, sambungnya, tapi masih banyak yang perlu dibenahi. “Sekarang di tempat kos yang lesbi dan homo banyak, seakan-akan tidak tertangani. Mendata KTP para penghuni kos itu penting, enam bulan keatas harus punya KTP sementara. Bangga Cicurug dapat Penghargaan, tetapi miris, Cicurug mendapat musibah,†ujarnya.