SUKABUMIUPDATE.com – Ketua Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Heri Setiawan dengan tegas menolak program Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 karena berimbas pada Madrasah Diniyah (MD) yang sudah lama berdiri.
"Jika digulirkan, bagaimana nasib MD? Sementara banyak guru mengabdikan dirinya yang sudah jelas tanpa pamrih dan bantuan secara total, baik dari Pemerintah Daerah (Pemda) maupun pusat. Tapi mereka masih mengabdikan dirinya mendidik anak-anak agar lebih baik, terutama sisi aqidah," tegasnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (10/8/2017).
BACA JUGA:Â 20 Mei Hari Kebangkitan Guru Madrasah Kabupaten Sukabumi
Senada dikatakan Ujang Abdul Kholid, guru Madrasah dari Cikukulu, Nagrak. Dirinya menolak Full Day School (FDS) di Sekolah Dasar, karena merupakan program yang ingin menghilangkan Madrasah Diniyah secara tidak langsung.
"Madrasah harus terus eksis untuk mencetak karakter generasi bangsa di hari esok, dan harus ditanamkan pendidikan agama. Bukan berarti melupakan pendidikan umum," singkatnya dalam kesempatan sama.
Sementara salah seorang anggota DPR RI, Reni Marlinawati membuka Posko Pengaduan terkait dengan FDS (Program Sekolah Lima Hari), di Jalan Brawijaya Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Rabu (9/8/2017) sekitar Pukul 21: 00 WIB.