SUKABUMIUPDATE.com - Seorang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kota Sukabumi, Jawa Barat, berhasil masuk sekolah negeri. Fany Melani, siswa berkebutuhan khusus itu, diterima di SMA N 1 Kota Sukabumi dari jalur prestasi.
Fany Melani adalah lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) A Budi Nurani yang berada di Jalan Lio Balandongan, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros. Di sekolah asalnya, Fany pernah menjuarai lomba puisi dan MTQ.
BACA JUGA:Â Dapat Sumbangan Donatur, SLB A Budi Nurani Kota Sukabumi Bangun Mushola
Meski dengan kekurangannya, siswa berkebutuhan khusus ini dapat menjalani masa-masa perkenalan lingkungan sekolah selama satu minggu. Terkadang Fany memerlukan bantuan teman-temannya. Namun hal itu tidak membuatnya berkecil hati.
Anggraeni Tika teman Fany mengatakan meski memiliki kekurangan, Fany semangat, bahkan kehadirannya memberikan inspirasi. “Saat pertama MOS juga dia paling yang bagus. Fany menjadi penyemangat serta inspirasi bagi semua siswa normal,†ujar Anggraeni Selasa (18/7/2017).
BACA JUGA:Â Kepala Sekolah SLB A Budi Nurani Kota Sukabumi: Minim Kesadaran Orang Tua Menyekolahkan ABK
Sementara Fany mengaku masih mengalami kesulitan. Pasalnya untuk berinteraksi ia membutuhkan bimbingan dan penolong (helper).
Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Sukabumi Rahmat Mulyana mengatakan di sekolah itu ada dua siswa ABK. Kehadiran siswa ABK ini, kata dia, tidak mudah karena bagaimana pun ada fasilitas khususnya yang harus disediakan.
“Jangan sampai kita menerima saja tetapi dalam hal pelayanan tidak secara optimal. Kami akui, untuk siswa ABK fasilitasnya masih minim. Dan untuk meminimalisir kebutuhan fasilitas itu, kami akan selalu bekerja sama dengan sekolah luar biasa, karena ada beberapa kemampuan-kemampuan yang terkadang tidak kami miliki,†jelas Rahmat.
BACA JUGA:Â Siswa SLB Budi Nurani Kota Sukabumi Kesulitan Baca Soal UNKT
Pihak sekolah, kata dia, telah membentuk kelompok kerja antar guru yang dikhususkan untuk ABK. “Agar mereka nantinya mendapatkan pelayanan khusus dalam belajar mengajar,†ujarnya.
Selain itu, sebut Rahmat, pihak sekolah akan meminimalisir terjadinya aksi bully terhadap siswa berkebutuhan khusus. Bagi siswa yang ketahuan membully akan di proses secara hukum dan terancam di keluarkan dari sekolah.Â