SUKABUMIUPDATE.com - Semangat bersekolah dan menuntut ilmu pelajar Sekolah Dasar Negeri Cirengrang, yang berada di Kampung Cirengrang, Kedusunan Cimanggu, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, patut diacungi jempol.
Walaupun hanya memiliki satu ruang kelas, dan seorang tenaga pengajar berstatus Tenaga Kerja Sukarela (TKS) bernama Dadang Sudrajat (38), tidak membuat mereka lalai dengan kewajiban sebagai pelajar.Â
Setiap pagi, mereka selalu hadir tepat waktu. Bahkan, mereka selalu menghormat Sang Saka Merah Putih, setiap memasuki area sekolah berdinding kayu tersebut.
Jumlah siswa kelas satu hingga kelas enam, hanya sembilan orang. Kesembilan siswa itu, terdiri dari Kelas I ada tiga orang, yakni Anggi, Arip Soleh, dan Andi. Ketiganya rata-rata berusia tujuh tahun.Â
Kemudian siswa Kelas III, Rohman (9), Sera (9), dan Lusi (9). Siswa Kelas IV Haora Putri (11), serta dua pelajar Kelas VI yakni, Raola Jeni (13) dan Lela (13).
BACA JUGA:
Satu Guru TKS, Sembilan Pelajar, Tidak Tahu BOS, SDN Cirengrang Kabupaten Sukabumi Butuh Perhatian
Ini Sejarah Berdirinya SDN Cirengrang Kabupaten Sukabumi
23 Tahun Tanpa Pembangunan, Derita Warga Cirengrang Kabupaten Sukabumi
Ada hal menarik saat mereka belajar. Para pelajar itu tidak memiliki buku panduan mata pelajaran. mereka hanya memiliki buku tulis, pensil, penghapus, dan pulpen.
Kendati demikian, sang guru dengan rajin menyampaikan materi sesuai kurikulum. “Hanya ada buku yang dipegang pak guru,†ujar Haora (11) seorang siswa kelas IV kepada sukabumiupdate.com yang sengaja mengunjungi daerah itu, Rabu (12/4).
Apabila guru tidak hadir, tambahnya, siswa berinisiatif belajar sendiri, walau hanya mengulang pelajaran sebelumnya. “Tetapi lebih dominan mengajari anak-anak kelas satu meningkatkan kemampuan membaca dan berhitung,†tuturnya.
Dalam seminggu, para siswa ini hanya belajar selama empat hari, yaitu pada hari Senin hingga Kamis. “Mata pelajaran hari Jumat dan Sabtu disatukan pada hari Kamis,†tambah Haora.
Dibalik serba kekurangan sekolah tersebut, para pelajar itu memiliki mimpi merubah paradigma tertinggal menuju pemikiran maju. Hal itu terlihat dari cita-cita mereka yang setingi langit.
BACA JUGA:
Ingin Nonton TV, Pemdes Rambay Kabupaten Sukabumi Tagih Janji Kementerian ESDM
Ini Moda Transportasi Warga Cirengrang Kabupaten Sukabumi
Hanya Pustu Tempat Berobat Warga Cirengrang Kabupaten Sukabumi
Haora Putri misalnya, bercita-cita menjadi Polisi Wanita (Polwan). Agar cita-citanya itu tercapai, ia bertekad serius belajar, dan akan melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Jujun, siswa Kelas I, menyampaikan dengan polos, bercita-cita menjadi guru. “Pengen jadi guru,†ucapnya polos. Sementara Neneng, siswa Kelas III, bercita-cita ingin menjadi pejabat negara, agar kampungnya menjadi daerah yang maju.
Teman satu kelas Neneng, bernama Rohman (10), tak mau ketinggalan. Ia bercita-cita menjadi pejabat negara, agar kampungnya menjadi daerah maju. “Saya akan bangun kampung saya sehingga mobil, motor, helicopter bisa singgah,†ujarnya serius.
Jujun tak sendirian bercita-cita menjadi guru. Seniornya, Raola (13) siswa Kelas VI juga ingin jadi guru, dan Laela (13), ingin menjadi bidan. Ia bertekad, kelak akan meningkatkan layanan pendidikan di kampungnya itu. â€Saya tak ingin kampung saya ini jauh dari akses pendidikan. Harus ada guru dari kampung ini,†tekad Raola.
Sementara siswa kelas tiga lainnya, yakni Sera (10) berambisi menjadi Camat. “Saya akan berusaha menjadi camat. Saya akan sekolah dan harus pintar,†tekadnya.