SUKABUMIUPDATE.com – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Sukabumi bukan hanya berprestasi di bidang akademik, Pada bidang ekstrakurikuler, sekolah yang terbilang favorit ini memiliki segudang kegiatan dan prestasi. Salah satunya ekstrakurikuler Broadcasting yang baru saja meraih juara satu kategori Film Dokumenter lomba film pendek dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-103 Kota Sukabumi .
Seperti yang terpantau di salah satu lokasi pasar tradisional Kota Sukabumi, Minggu (2/4) kemarin, sekelompok siswa terlihat asyik membuat film documenter tentang seorang anak yang berprofesi pedagang di tengah keramaian pasar.
Sebuah kamera yang didudukkan pada tiang tripod nampak sedang membidik aktifitas anak yang sedang berdagang. Film dokumenter yang dibuat mereka berjudul, " Aku Ingin Bersekolah Lagi" yang di Sutradarai oleh Devia Heryanti (16), Cameramen Rival Cepas (16), dan Slamet Ibnu (16), sebagai editor.
Pembuatan film dokumenter ini, kata Devia Heryanto, berawal dari rasa penasaran melihat sejumlah anak seusia mereka setiap pagi hingga sore selalu berjualan. “Setiap melintas di sekitar Pasar Tradisional saat beangkat dan pulang sekolah, kami melihat sejumlah anak sesuai kami tidak bersekolah, tapi malah berjualan. Rasa penasaran, hari demi hari kami mencari tahu tentang kehidupan anak-anak tersebut, terang Devia kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (3/4).
BACA JUGA:
Siswa SMAN 3 Kota Sukabumi Ini Kecanduan Membatik
Siswa SMPN 2 Kota Sukabumi Ini Ingin Hidupkan Kembali Tradisi Tulisan Tangan
Mahasiswa Kota Sukabumi Ciptakan Drone
SMAN 1 Kota Sukabumi yang ikut berpartisipasi pada HUT ke-103 Kota Sukabumi dalam lomba film pendek, akhirnya memutuskan mengangkat kehidupan remaja pedagang sebagai objek film. Para siswa SMA N 1 Kota Sukabumi ini tak menyangka, film garapan mereka berhasil meraih Juara kesatu. Mereka berharap melalui film yang dibuatnya pemerintah mengerti akan pentingnya kebutuhan pendidikan dikalangan anak anak yang putus sekolah.
Devia Heryanto mengatakan, film yang dibuat oleh tim produksinya, menceritakan 2 orang anak yang putus sekolah, karena latar belakangnya faktor ekonomi yang tidak mencukupi, sementara keduanya mengisi kekosongan harinya dengan berdagang di pasar. Ia menargetkan, bisa memotivasi anak-anak lainnya untuk terus bersekolah. Pasalnya, kata dia, masih banyak anak-anak yang putus sekolah karena faktor ekonomi.
“Kami berharap Kota Sukabumi bisa menindaklanjuti persoalan ini dan membiayai anak anak kurang mampu 100 persen, " tandasnya.
Ia mengatakan, selaku pembuat film ini, pihaknya bersyukur bisa menjarai juara 1, “Tapi kami harap setelah ini sesuai dengan keinginan kami pemerintah bisa melek akan pentingnya pendidikan di kalangan anak-anak sekarang ini," pungkasnya.