SUKABUMIUPDATE.COM - Jompo kakak beradik Ecep Gojin (70) dan Enen (60), tinggal di rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kampung Cidadap, RT 03/02, Desa Limbangan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.Â
Rumah Ecep dan Enen kondisinya sangat memprihatinkan, semua bagian dinding bilik bambu di rumah beralas tanah itu, nampak sudah bolong. Bahkan jika hujan turun, bocor terjadi di hampir seluruh sudut rumah yang hampir rubuh itu.Â
Pasangan ini mengaku sudah puluhan tahun menempati tempat tersebut, bahkan Ecep dan Enen sering kali tidak bisa tidur dengan sempurna. Tidak heran jika kondisi kesehatan keduanya juga sangat memprihatinkan. "Kalau hujan, suka bocor, dingin, jadi susah untuk tidur," kata Enen kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/10).
Untuk keperluan makan setiap harinya, Enen hanya ngambil sisa-sisa padi dari sawah yang berada di sekitar rumahnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam sehari paling banyak hanya mendapatkan dua liter beras, itu pun tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan saja, ia dan kakaknya terkadang menjual sebagian ikatan padi untuk membeli lauk-pauk.
"Ya setiap hari suka ke pinggir sawah, ngambilin padi sisa panen orang. Kadang suka digiling, kadang numbuk sendiri. Suka dijual sebagian untuk membeli lauk-pauk dan kebutuhan lainnya," katanya.
Kepala Dusun Cidadap Haedar Usman mengatakan sudah tujuh tahun kondisi rumah Ecep dan Enen tidak layak huni. Pihaknya telah berupaya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi untuk pembangunan rumah tersebut, namun belum mendapat bantuan.
"Kami sedang upayakan, hanya saja ada administrasi yang perlu diselesaikan, kita membantu menyelesaikannya," katanya.
Secara terpisah, menurut Kades Limbangan Deden Wikanda, rumah yang dimiliki Ecep dan Enen memang belum lengkap administrasinya, seperti kartu keluarga, kartu tanda penduduk (KTP), serta surat kepemilikan lainya.
"Administrasinya belum lengkap, namun melalui beberapa proses, kita usulkan untuk pembenahan. Sejauh ini bantuan dari desa yang disalurkam berupa sembako dan lainnya. Bantuan pun bukan ekonomi atau usaha. Tapi ke depan akan diupayakan untuk pemenuhan kehidupan sehari-harinya," katanya.